Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Politik Hijau untuk Sumut yang Lebih Lestari, Bagaimana Mewujudkannya?

25 Oktober 2024   13:35 Diperbarui: 25 Oktober 2024   13:35 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peran Masyarakat dalam Politik Hijau

Politik hijau tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pihak industri, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif dari masyarakat. Edukasi tentang lingkungan harus menjadi prioritas agar masyarakat memahami bagaimana tindakan kecil mereka dapat berkontribusi dalam pelestarian alam. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan masyarakat dalam mendukung politik hijau di Sumut:

  1. Pengurangan Penggunaan Plastik Sekali Pakai
    Penggunaan plastik sekali pakai menjadi masalah besar di Indonesia, termasuk di Sumut. Masyarakat bisa berperan aktif dalam mengurangi penggunaan plastik, misalnya dengan membawa tas belanja sendiri atau menggunakan produk-produk yang dapat didaur ulang. Hal ini tidak hanya membantu mengurangi volume sampah, tetapi juga mendorong industri untuk memproduksi barang-barang yang lebih ramah lingkungan.

  2. Mengikuti Program Penghijauan
    Program penghijauan seperti penanaman pohon dapat membantu mengurangi polusi udara dan menjaga kelestarian tanah. Masyarakat dapat turut serta dalam program penghijauan yang dilakukan oleh pemerintah maupun organisasi swadaya. Dengan menanam lebih banyak pohon, kualitas udara akan meningkat dan lingkungan akan terasa lebih sejuk dan nyaman.

  3. Mendukung Produk Ramah Lingkungan
    Masyarakat juga bisa mendukung gerakan politik hijau dengan memilih produk-produk yang ramah lingkungan, seperti bahan makanan organik atau produk rumah tangga yang terbuat dari bahan alami. Semakin banyak masyarakat yang peduli dan membeli produk ramah lingkungan, semakin besar pula dampak positifnya terhadap kelestarian alam.

Tantangan Implementasi Politik Hijau di Sumut

Meski politik hijau memiliki tujuan yang mulia, penerapannya di Sumut bukan tanpa tantangan. Ada beberapa kendala yang dihadapi dalam upaya mewujudkan Sumut yang lebih hijau dan berkelanjutan, antara lain:

  1. Minimnya Penegakan Hukum yang Tegas
    Meski peraturan lingkungan sudah ada, penegakannya di lapangan sering kali masih lemah. Banyak kasus perambahan hutan yang tidak ditindak tegas, atau pelaku pencemaran lingkungan yang lolos dari hukuman. Padahal, tanpa adanya penegakan hukum yang tegas, pelanggaran terhadap lingkungan akan terus terjadi.

  2. Korupsi dan Konflik Kepentingan
    Korupsi dan tumpang tindih kepentingan antara pihak pemerintah, swasta, dan masyarakat menjadi tantangan besar dalam pelaksanaan politik hijau. Banyak izin pembukaan lahan yang dikeluarkan tanpa memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan. Oleh karena itu, transparansi dalam pengelolaan lingkungan sangat diperlukan agar tidak ada pihak yang dirugikan, terutama lingkungan itu sendiri.

  3. Keterbatasan Anggaran
    Mengimplementasikan politik hijau membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Mulai dari pengembangan energi terbarukan, pengelolaan limbah, hingga edukasi lingkungan, semuanya memerlukan dana yang besar. Pemerintah daerah sering kali menghadapi keterbatasan anggaran dalam menjalankan program-program tersebut.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
    Lihat Vox Pop Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun