Indonesia telah melalui perjalanan yang penuh tantangan dalam beberapa tahun terakhir. Dampak pandemi COVID-19, ketidakstabilan ekonomi global, dan berbagai isu dalam negeri telah membawa banyak tekanan bagi perekonomian nasional.Â
Di tengah situasi ini, harapan terhadap pemimpin masa depan menjadi semakin krusial. Salah satu nama yang muncul dengan kuat dan semakin menjadi pusat perhatian adalah Prabowo Subianto.Â
Pemikirannya yang berfokus pada kemandirian ekonomi dan komitmennya terhadap kesejahteraan rakyat membawa optimisme bahwa masa depan ekonomi Indonesia akan jauh lebih cerah di bawah kepemimpinannya.
Kemandirian Nasional sebagai Kunci Pemulihan
Prabowo Subianto dikenal sebagai sosok yang tegas dengan pandangan ekonomi yang berorientasi pada kemandirian nasional. Dalam berbagai kesempatan, ia menyuarakan pentingnya mengurangi ketergantungan pada impor dan memperkuat sektor domestik. Ini bukan hanya sekadar wacana, tetapi juga sebuah strategi konkret untuk membangun pondasi ekonomi yang lebih kokoh dan berkelanjutan.Â
Di tengah kondisi global yang tidak menentu, kemandirian nasional menjadi solusi yang relevan dan mendesak.
Kemandirian nasional bukan hanya soal mengurangi impor, tetapi juga soal memperkuat sektor-sektor penting yang mendukung kehidupan masyarakat. Misalnya, sektor pertanian yang telah lama menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.Â
Dalam pandangan Prabowo, sektor ini harus mendapatkan perhatian lebih, bukan hanya untuk memastikan ketahanan pangan, tetapi juga untuk menciptakan lapangan kerja bagi jutaan petani yang menggantungkan hidupnya di sektor tersebut. Dengan investasi yang tepat, teknologi pertanian yang modern, serta dukungan kebijakan yang pro-rakyat, sektor pertanian bisa menjadi salah satu penggerak utama pemulihan ekonomi.
Memperkuat Industri dan Infrastruktur
Selain sektor pertanian, Prabowo juga menyadari pentingnya memperkuat sektor industri. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, Indonesia perlu memiliki sektor industri yang kuat dan kompetitif.Â
Salah satu tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini adalah daya saing industri yang masih lemah dibandingkan negara-negara tetangga. Prabowo memahami bahwa untuk meningkatkan daya saing ini, dibutuhkan kebijakan yang mendukung peningkatan kapasitas produksi, inovasi, dan pengembangan sumber daya manusia.
Tak hanya itu, Prabowo juga berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur yang telah dimulai. Infrastruktur memegang peranan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
 Dengan infrastruktur yang memadai, distribusi barang dan jasa akan menjadi lebih efisien, meningkatkan konektivitas antarwilayah, serta mendorong investasi. Dalam beberapa pernyataannya, Prabowo menekankan bahwa investasi pada infrastruktur tidak boleh berhenti pada pembangunan fisik, tetapi juga harus mencakup pengembangan infrastruktur digital.
 Di era globalisasi yang semakin mengandalkan teknologi, pengembangan infrastruktur digital akan memberikan keunggulan kompetitif bagi Indonesia dalam menghadapi persaingan global.
 Membangun Iklim Investasi yang Kondusif
Salah satu kunci utama dalam memulihkan ekonomi adalah investasi. Tanpa investasi yang signifikan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, pertumbuhan ekonomi sulit untuk dicapai. Prabowo memahami hal ini dengan baik.Â
Salah satu strategi yang ia usung adalah menciptakan iklim investasi yang lebih ramah dan kondusif. Dalam berbagai pidato politiknya, ia sering kali menekankan pentingnya memberikan kepastian hukum dan regulasi yang jelas bagi para investor. Kepercayaan investor sangat penting untuk menggerakkan roda perekonomian, terutama di sektor-sektor strategis seperti energi, infrastruktur, dan manufaktur.
Bukti nyata dari pendekatan ini bisa kita lihat dari langkah Prabowo dalam merangkul investor asing. Pada pertemuan-pertemuan internasional, ia kerap menegaskan bahwa Indonesia adalah tempat yang aman dan menguntungkan bagi investasi.Â
Sikapnya yang terbuka terhadap kerja sama internasional, namun tetap berpegang pada prinsip kemandirian nasional, membuatnya mendapat respons positif dari banyak pelaku bisnis global.Â
Dengan meningkatnya minat investasi, Indonesia diharapkan mampu menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan memperkuat posisi ekonominya di kancah internasional.
Tantangan Pengangguran dan Daya Saing
Meskipun optimisme tinggi terhadap kepemimpinan Prabowo, tantangan yang dihadapi Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata. Salah satu masalah terbesar yang harus segera diatasi adalah tingginya angka pengangguran. Pasca pandemi, banyak sektor usaha yang mengalami penurunan, bahkan kolaps, yang menyebabkan lonjakan pengangguran. Selain itu, kualitas sumber daya manusia Indonesia juga masih menjadi perhatian utama.Â
Dalam Global Competitiveness Report 2023 yang dikeluarkan oleh World Economic Forum, daya saing Indonesia masih tertinggal dibandingkan beberapa negara di Asia Tenggara seperti Singapura dan Malaysia.
Prabowo menyadari pentingnya menghadapi masalah ini secara langsung. Salah satu solusinya adalah dengan memperkuat pendidikan vokasi dan pelatihan kerja bagi angkatan kerja muda.Â
Dengan mempersiapkan tenaga kerja yang terampil dan sesuai dengan kebutuhan industri, Indonesia bisa meningkatkan daya saingnya di pasar global. Program-program pelatihan ini harus dirancang agar sesuai dengan perkembangan teknologi dan industri, sehingga lulusan-lulusan pendidikan vokasi tidak hanya siap bekerja, tetapi juga memiliki keterampilan yang relevan dan dibutuhkan oleh pasar kerja masa depan.
Ekonomi yang Inklusif untuk Semua
Salah satu keunggulan yang sering disorot dari visi ekonomi Prabowo adalah komitmennya terhadap keadilan sosial. Prabowo tidak hanya berbicara tentang pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga tentang pemerataan hasil pembangunan. Baginya, pertumbuhan ekonomi yang pesat tidak akan berarti jika hanya dinikmati oleh segelintir elit.Â
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kebijakan yang inklusif, yang memastikan bahwa setiap lapisan masyarakat, termasuk yang berada di pedesaan dan daerah tertinggal, dapat merasakan manfaat dari kemajuan ekonomi.
Bukti komitmen ini terlihat dalam beberapa kebijakan yang ia usung, seperti program bantuan sosial yang ditujukan untuk masyarakat kurang mampu, serta dukungan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).Â
Prabowo percaya bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia, dan dengan memberikan dukungan yang tepat, UMKM bisa berkembang dan menciptakan lapangan kerja baru.Â
Dengan pendekatan ini, Prabowo tidak hanya ingin membangkitkan ekonomi, tetapi juga menciptakan ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan.
Kesimpulan
Optimisme terhadap pemulihan ekonomi di tangan Prabowo bukanlah sekadar harapan kosong. Dengan visi yang jelas, strategi yang matang, dan komitmen untuk memperbaiki ekonomi dari akar rumput, harapan besar masyarakat terhadapnya semakin menguat.Â
Tantangan besar memang menanti, namun dengan langkah yang tepat, kolaborasi yang kuat, serta kebijakan yang pro-rakyat, Indonesia bisa melangkah menuju masa depan yang lebih cerah di bawah kepemimpinan Prabowo.
Kamu mungkin merasa skeptis atau khawatir dengan banyaknya tantangan yang ada. Namun, ketika kita melihat bukti nyata dari visi dan langkah-langkah yang diusung Prabowo, optimisme ini tampaknya berdasar.Â
Masa depan ekonomi Indonesia ada di tangan kita bersama, dan Prabowo menawarkan jalan yang jelas untuk menuju pemulihan yang lebih kuat dan inklusif. Pertanyaannya, apakah kamu siap mendukung visi ini untuk Indonesia yang lebih baik?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H