Selain sektor pertanian, transformasi digital juga menjadi tantangan sekaligus peluang besar bagi ekonomi Indonesia. Di era globalisasi dan revolusi industri 4.0, negara-negara maju telah beralih ke ekonomi berbasis teknologi, di mana inovasi dan digitalisasi menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi. Indonesia, dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan ekonomi digital di Asia Tenggara. Namun, masih banyak tugas berat yang perlu harus diselesaikan.
Salah satu masalah utama adalah ketimpangan akses internet. Data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan bahwa masih ada banyak daerah di Indonesia, terutama di wilayah timur, yang belum terjangkau oleh internet. Ketimpangan ini menyebabkan masyarakat di daerah-daerah tersebut tertinggal dalam hal teknologi dan pendidikan, yang pada akhirnya berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
Prabowo perlu memastikan bahwa pembangunan infrastruktur digital dilakukan secara merata, sehingga seluruh masyarakat Indonesia bisa mendapatkan manfaat dari ekonomi digital. Peningkatan akses internet di seluruh penjuru negeri, penguatan sektor teknologi informasi, serta dukungan bagi startup lokal bisa menjadi langkah strategis untuk membawa Indonesia menuju era ekonomi berbasis teknologi yang lebih maju. Jika dikelola dengan baik, sektor ini bisa menjadi salah satu mesin pertumbuhan ekonomi yang kuat di masa depan.
Diplomasi Ekonomi Menjaga Hubungan dengan Negara-Negara Mitra
Di tengah ketidakpastian politik global, menjaga hubungan baik dengan negara-negara mitra dagang menjadi sangat penting. Indonesia tidak bisa berdiri sendiri dalam menghadapi tantangan ekonomi global. Hubungan dagang dengan negara-negara seperti Tiongkok, Amerika Serikat, dan Uni Eropa memiliki pengaruh besar terhadap stabilitas ekonomi Indonesia.
Prabowo harus mampu memainkan peran sebagai diplomat ekonomi yang cerdas dan strategis. Di satu sisi, ia perlu menjaga keseimbangan dalam hubungan dengan negara-negara besar, terutama di tengah ketegangan geopolitik seperti perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Di sisi lain, ia juga harus mampu membuka pasar-pasar baru bagi produk Indonesia, terutama di kawasan Asia dan Afrika yang sedang tumbuh pesat.
Tantangan besar bagi Prabowo adalah bagaimana menjaga stabilitas hubungan internasional di tengah tekanan politik global yang semakin intens. Jika berhasil, Indonesia akan tetap menjadi mitra dagang yang diandalkan oleh negara-negara lain, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi nasional.
 Pembangunan Infrastruktur dan Investasi Asing
Salah satu bukti nyata yang bisa mendukung upaya Prabowo dalam memperkuat ekonomi nasional adalah fokus pada pembangunan infrastruktur. Pemerintahan Jokowi sebelumnya telah membangun fondasi yang kuat melalui pembangunan jalan tol, bandara, pelabuhan, dan infrastruktur lainnya. Namun, infrastruktur ini harus terus ditingkatkan agar bisa mendukung pertumbuhan ekonomi di masa depan.
Selain itu, menarik investasi asing juga menjadi kunci penting. Data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan bahwa investasi asing langsung (FDI) di Indonesia terus tumbuh setiap tahunnya, meskipun ada ketidakpastian global. Investasi asing ini berperan penting dalam menciptakan lapangan kerja, transfer teknologi, dan peningkatan produktivitas industri dalam negeri.
Prabowo perlu menjaga iklim investasi yang kondusif, dengan memberikan jaminan kepastian hukum, kemudahan perizinan, serta insentif bagi investor asing. Jika hal ini bisa dilakukan, Indonesia akan tetap menjadi tujuan investasi yang menarik di tengah ketidakstabilan politik global.