Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fenomena Sandwich Generation pada Gen Z, Terhimpit Tanggung Jawab Ganda

19 Oktober 2024   11:01 Diperbarui: 19 Oktober 2024   11:06 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gen Z jadi Sandwich Generation. Pixabay.com/geralt

Di sisi finansial, tanggung jawab ganda ini bisa sangat memberatkan. Gen Z yang baru memulai karier sering kali belum memiliki penghasilan yang stabil, apalagi tabungan atau investasi yang memadai. Akibatnya, mereka harus pintar-pintar mengatur keuangan agar bisa memenuhi kebutuhan diri sendiri sekaligus membantu orang tua atau anggota keluarga lain. Tidak jarang, mereka harus berhutang untuk memenuhi kebutuhan mendesak, seperti biaya kesehatan atau pendidikan. Fenomena ini menciptakan lingkaran setan di mana mereka kesulitan untuk menabung atau berinvestasi, yang akhirnya memperpanjang periode ketidakstabilan finansial.

Bagaimana Cara Mengatasi Tekanan Sandwich Generation?

Meski fenomena ini bisa sangat menekan, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi beban dan tetap menjaga keseimbangan hidup. Berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu terapkan jika saat ini kamu berada dalam situasi sandwich generation:

  1. Perencanaan Keuangan yang Matang
    Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah merencanakan keuangan dengan lebih disiplin. Buatlah anggaran bulanan yang jelas, pisahkan kebutuhan pribadi dengan kebutuhan keluarga, dan pastikan kamu menabung secara rutin. Jika memungkinkan, investasikan sebagian kecil dari penghasilanmu untuk jangka panjang, seperti dalam bentuk reksa dana atau asuransi jiwa.

  2. Manfaatkan Teknologi untuk Mencari Penghasilan Tambahan
    Kamu bisa memanfaatkan teknologi untuk mencari peluang penghasilan tambahan. Banyak platform yang menawarkan pekerjaan lepas (freelance), investasi digital, hingga peluang bisnis daring yang bisa membantu meningkatkan pendapatanmu. Namun, pastikan kamu tetap menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

  3. Komunikasi Terbuka dengan Keluarga
    Salah satu kunci untuk mengatasi tekanan sandwich generation adalah komunikasi yang baik dengan keluarga. Bicarakan tentang tanggung jawab yang harus diemban bersama, jangan segan untuk meminta bantuan jika kamu merasa terbebani. Jika memungkinkan, ajak anggota keluarga lain untuk berbagi tanggung jawab agar tidak semuanya jatuh di pundakmu.

  4. Cari Dukungan Emosional dan Sosial
    Jangan ragu untuk mencari dukungan dari teman, pasangan, atau komunitas. Berbagi cerita dan mendengarkan pengalaman orang lain yang mungkin berada dalam situasi yang sama bisa membantu kamu merasa tidak sendirian. Dukungan emosional ini sangat penting untuk menjaga kesehatan mentalmu.

  5. Prioritaskan Kesehatan Mental dan Fisik
    Menjadi bagian dari sandwich generation bisa sangat menguras energi, baik fisik maupun mental. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu menjaga kesehatanmu. Luangkan waktu untuk beristirahat, berolahraga, dan melakukan aktivitas yang menyenangkan untuk melepaskan stres.

Kesimpulan

Fenomena sandwich generation pada Gen Z adalah refleksi dari kondisi sosial dan ekonomi yang semakin kompleks. Generasi ini dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah, mulai dari tanggung jawab finansial, tekanan mental, hingga keterbatasan waktu untuk fokus pada diri sendiri. Namun, dengan perencanaan yang matang, dukungan dari keluarga dan lingkungan, serta sikap yang bijaksana dalam mengelola stres, kamu bisa menghadapi fenomena ini dengan lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun