Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tertawalah Setiap Hari untuk Kesehatan Mental mu

14 Oktober 2024   19:57 Diperbarui: 14 Oktober 2024   20:11 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kehidupan yang semakin dinamis dan penuh tekanan ini, menjaga kesehatan mental menjadi salah satu prioritas yang harus diperhatikan. Banyak orang terjebak dalam rutinitas yang melelahkan dan menghadapi berbagai tantangan hidup yang memengaruhi kondisi emosional dan mental mereka. Di tengah berbagai upaya menjaga kesehatan mental, ada satu hal yang sederhana namun sangat efektif untuk menjaga kesehatan mental yaitu tertawa. Tertawa setiap hari dapat memberikan dampak luar biasa bagi kesehatan mental, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Meski terdengar sepele, manfaat tertawa sangat luar biasa dan tidak boleh diabaikan.

Secara ilmiah, tertawa telah terbukti memiliki efek positif bagi tubuh dan pikiran. Ketika kamu tertawa, tubuhmu melepaskan endorfin, sejenis hormon yang dikenal sebagai "hormon kebahagiaan". Endorfin ini berfungsi untuk meningkatkan perasaan bahagia dan menurunkan tingkat stres. Selain itu, tertawa juga dapat menurunkan kadar kortisol, hormon stres yang sering kali menjadi penyebab utama munculnya masalah mental seperti kecemasan, depresi, dan kelelahan mental. Studi yang diterbitkan dalam Journal of Behavioral Medicine menunjukkan bahwa orang yang tertawa lebih sering cenderung memiliki kondisi mental yang lebih stabil dibandingkan dengan mereka yang jarang tertawa.

Selain manfaat secara biologis, tertawa juga memiliki pengaruh signifikan pada hubungan sosial dan interaksi dengan orang lain. Ketika kamu tertawa bersama teman atau keluarga, hubungan yang terbentuk menjadi lebih erat dan penuh kepercayaan. Tertawa dapat memperkuat ikatan emosional, menciptakan perasaan keakraban, dan membangun rasa solidaritas. Sebuah penelitian yang diterbitkan di Psychological Science menemukan bahwa kelompok orang yang sering tertawa bersama cenderung memiliki hubungan sosial yang lebih baik dan dukungan sosial yang lebih kuat. Ini sangat penting karena memiliki hubungan sosial yang sehat dapat mengurangi risiko kesepian, yang merupakan salah satu faktor utama yang memperburuk kesehatan mental.

Namun, di tengah kesibukan dan tuntutan hidup yang semakin meningkat, banyak orang yang lupa untuk tertawa. Padahal, tertawa adalah salah satu cara paling alami dan efektif untuk meredakan stres. Kamu mungkin pernah merasakan beban pikiran yang berkurang setelah tertawa terbahak-bahak saat menonton film komedi atau mendengar cerita lucu dari teman. Tertawa adalah terapi gratis yang bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Dalam sebuah studi yang diterbitkan di American Journal of Lifestyle Medicine, ditemukan bahwa tertawa selama 15 menit setiap hari dapat memberikan efek relaksasi yang setara dengan meditasi atau latihan pernapasan. Hal ini tentu sangat relevan bagi mereka yang merasa sulit untuk menemukan waktu untuk beristirahat atau bersantai di tengah jadwal yang padat.

Bukan hanya itu, tertawa juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Menurut sebuah studi dari Loma Linda University di California, tertawa dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dengan meningkatkan produksi antibodi dan sel T, yang berperan penting dalam melawan infeksi. Penelitian ini menunjukkan bahwa orang yang tertawa lebih sering memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit seperti flu atau infeksi saluran pernapasan. Dalam hal ini, tertawa bukan hanya bermanfaat bagi kesehatan mental, tetapi juga berdampak langsung pada kesehatan fisik.

Namun, apa yang terjadi ketika kita jarang tertawa? Kurangnya tertawa bisa berujung pada meningkatnya risiko stres kronis, yang pada akhirnya berdampak buruk pada kesehatan mental. Stres kronis adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan gangguan mental seperti kecemasan dan depresi. Sebuah studi dari Harvard Medical School mengungkapkan bahwa orang yang tidak memiliki kesempatan untuk tertawa setiap hari memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami gangguan mental dibandingkan dengan mereka yang rutin tertawa. Ini membuktikan bahwa tertawa bukan hanya sarana hiburan, tetapi juga kebutuhan bagi kesehatan mental.

Tertawa juga dapat membantu kita mengatasi situasi sulit. Ketika kamu berada dalam situasi yang penuh tekanan, tertawa bisa menjadi cara untuk "melepaskan" sejenak ketegangan yang ada. Ini bukan berarti kamu mengabaikan masalah, tetapi tertawa dapat membantu otak untuk melihat situasi dari sudut pandang yang lebih positif. Hal ini sejalan dengan teori Cognitive Reappraisal, di mana tertawa dapat membantu mengubah persepsi negatif terhadap suatu masalah dan mengurangi dampak emosional dari stres. Dengan begitu, kamu bisa menghadapi masalah dengan lebih tenang dan rasional.

Selain itu, tertawa juga memiliki kekuatan untuk membantu mengatasi trauma. Dalam psikoterapi, dikenal adanya terapi gelak atau laughter therapy, di mana pasien diajak untuk tertawa sebagai bagian dari proses penyembuhan. Ini dilakukan karena tertawa terbukti mampu mengurangi ketegangan emosional dan mempercepat pemulihan mental pada pasien yang mengalami trauma psikologis. Terapi gelak ini menjadi semakin populer dalam dunia kesehatan mental karena memberikan hasil yang signifikan dalam membantu pasien mengatasi rasa cemas dan ketakutan yang mendalam.

Namun, bagaimana cara agar kamu bisa tertawa lebih sering? Salah satu cara sederhana adalah dengan mengelilingi diri dengan hal-hal yang menyenangkan. Kamu bisa mulai dengan menonton film komedi, mendengarkan podcast lucu, atau bahkan bergabung dengan komunitas yang penuh canda tawa. Jangan ragu untuk mencari momen kebahagiaan dalam hal-hal kecil, karena sering kali kebahagiaan datang dari tempat yang tidak terduga. Penelitian dari University College London menunjukkan bahwa mereka yang rutin mengonsumsi konten humor, seperti stand-up comedy atau acara komedi di televisi, cenderung memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi dan risiko gangguan mental yang lebih rendah.

Selain itu, penting juga untuk tidak terlalu serius dalam menghadapi hidup. Belajarlah untuk menertawakan diri sendiri, terutama ketika melakukan kesalahan kecil. Ketika kamu bisa tertawa atas kekeliruan yang kamu buat, kamu akan lebih mudah untuk bangkit dan melanjutkan hidup tanpa terbebani oleh rasa bersalah atau penyesalan yang berlebihan. Ini bukan berarti kamu harus meremehkan masalah yang serius, tetapi tertawa bisa membantu kamu untuk lebih santai dalam menghadapi berbagai situasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun