Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Ibu Rumah Tangga

14 Oktober 2024   15:48 Diperbarui: 14 Oktober 2024   16:03 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah memahami berbagai tantangan yang dihadapi, penting bagi kamu untuk mengetahui bahwa ada berbagai solusi yang dapat dilaukan untuk menjaga kesehatan mental ibu rumah tangga. 

Salah satu kuncinya adalah mencari dukungan sosial. Dukungan dari keluarga, teman, atau komunitas ibu-ibu sangat penting untuk mengurangi rasa kesepian dan stres. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Health and Social Behavior menunjukkan bahwa dukungan sosial yang baik dapat membantu mengurangi gejala depresi dan meningkatkan kualitas hidup seseorang.

Berbagi tanggung jawab juga merupakan langkah penting yang perlu dilakukan. Jangan ragu untuk meminta bantuan kepada pasangan atau anggota keluarga lain dalam mengurus rumah. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Harvard University, ditemukan bahwa pasangan yang berbagi tugas rumah tangga secara adil cenderung memiliki hubungan yang lebih sehat dan stabil. Dengan berbagi tanggung jawab, ibu rumah tangga dapat memiliki lebih banyak waktu untuk diri sendiri, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan mental.

Selanjutnya, mengatur jadwal yang realistis sangat penting. Tugas-tugas rumah tangga sering kali terasa tak ada habisnya, tetapi penting bagi ibu rumah tangga untuk menyusun jadwal yang memungkinkan adanya waktu istirahat. Tidak semua tugas harus diselesaikan dalam satu hari, dan memberikan ruang untuk istirahat adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan mental. Cobalah untuk menyusun jadwal yang seimbang antara tugas rumah, merawat anak, dan waktu untuk diri sendiri. Menurut psikolog klinis Dr. Rini Susanti, mengatur jadwal yang realistis dan fleksibel bisa membantu ibu rumah tangga menghindari perasaan kewalahan yang berlebihan.

Pentingnya Me Time untuk Kesehatan Mental

Salah satu cara paling efektif untuk menjaga kesehatan mental adalah dengan memberikan waktu untuk me time. Me time tidak harus berarti melakukan hal-hal besar; sesederhana 15 menit sehari untuk membaca buku, mendengarkan musik, atau berjalan santai di sekitar rumah dapat membantu menurunkan tingkat stres. 

Penelitian yang diterbitkan oleh BMC Public Health menemukan bahwa aktivitas fisik ringan seperti berjalan-jalan di luar rumah dapat membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi kecemasan. Dengan memiliki waktu untuk diri sendiri, ibu rumah tangga dapat lebih siap menghadapi tantangan sehari-hari.

Selain itu, me time juga penting untuk mengenali diri sendiri. Banyak ibu rumah tangga yang terlalu fokus pada keluarga dan melupakan kebutuhan diri sendiri. Dengan menyediakan waktu untuk melakukan aktivitas yang disukai, ibu rumah tangga bisa kembali menyadari bahwa mereka juga memiliki identitas dan kebutuhan yang perlu dihargai. Ini penting untuk menjaga keseimbangan emosional dan kesehatan mental jangka panjang.

Bukti Nyata: Dampak Kesehatan Mental yang Tidak Diperhatikan

Jika kesehatan mental tidak dijaga, dampaknya bisa sangat serius. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa stres kronis dan beban emosional yang terus-menerus dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental yang lebih parah, seperti depresi berat dan kecemasan yang berlebihan. 

Tidak sedikit ibu rumah tangga yang akhirnya merasa terjebak dalam perasaan tersebut, dan ini dapat berdampak negatif pada keluarga secara keseluruhan. Ibu yang merasa kewalahan secara mental mungkin akan mengalami penurunan produktivitas, bahkan kesulitan untuk memberikan perhatian penuh pada anak-anak dan suami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun