Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo, Harapan Besar untuk Lapangan Pekerjaan yang Lebih Luas

14 Oktober 2024   13:53 Diperbarui: 14 Oktober 2024   14:09 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joko Widodo dan Prabowo Subianto (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Pergantian kekuasaan selalu menjadi momen penting dalam sejarah politik suatu bangsa. Di Indonesia, transisi dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Prabowo Subianto merupakan salah satu peristiwa yang ditunggu-tunggu, tidak hanya oleh para pengamat politik, tetapi juga oleh rakyat Indonesia. 

Salah satu topik yang paling hangat dibicarakan adalah bagaimana pemerintahan baru ini dapat menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan, sebuah isu yang menjadi kebutuhan mendesak bagi masyarakat luas. Ketika Indonesia tengah berada di persimpangan jalan dengan tantangan ketenagakerjaan, transisi ini diharapkan mampu menghadirkan solusi konkret.

Selama dua periode masa kepemimpinannya, Jokowi telah membangun fondasi yang kuat melalui pembangunan infrastruktur skala besar. Berbagai proyek strategis nasional seperti pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandara, serta kawasan industri telah membantu membuka ribuan lapangan pekerjaan di seluruh Indonesia. 

Pertumbuhan infrastruktur ini tidak hanya mempermudah akses antarwilayah, tetapi juga mendorong berkembangnya sektor-sektor ekonomi lain seperti pariwisata, perdagangan, dan jasa. Namun, seiring berjalannya waktu, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam hal pengangguran, terutama akibat pandemi COVID-19 yang menyebabkan banyak bisnis tutup dan pekerja kehilangan mata pencaharian.

Pandemi mengungkap kelemahan dalam struktur ketenagakerjaan nasional, terutama di sektor informal yang mendominasi pasar kerja Indonesia. Oleh karena itu, transisi ke pemerintahan baru di bawah Prabowo menghadirkan harapan besar bahwa masalah ini dapat diatasi dengan kebijakan yang lebih tepat sasaran. Apakah Prabowo, dengan latar belakang dan visinya yang berorientasi pada kedaulatan nasional, mampu membawa Indonesia menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan?

1. Melanjutkan dan Mengoptimalkan Proyek Infrastruktur

Salah satu langkah awal yang diharapkan dari Prabowo adalah melanjutkan dan mengoptimalkan proyek-proyek infrastruktur yang sudah dibangun oleh Jokowi. Pembangunan infrastruktur memiliki dampak langsung dalam menciptakan lapangan pekerjaan, baik selama tahap konstruksi maupun operasional. 

Misalnya, proyek jalan tol Trans-Jawa dan Trans-Sumatera yang telah membuka akses bagi masyarakat di berbagai daerah, memungkinkan distribusi barang dan jasa menjadi lebih efisien. Dengan adanya proyek-proyek infrastruktur yang berkelanjutan, pemerintah dapat menciptakan lebih banyak pekerjaan di sektor-sektor terkait seperti konstruksi, transportasi, dan pariwisata.

Namun, tidak hanya sekadar melanjutkan, pemerintahan Prabowo diharapkan mampu mengoptimalkan proyek-proyek ini dengan menyesuaikannya dengan kebutuhan pasar tenaga kerja yang dinamis. 

Pemerintah perlu memastikan bahwa setiap proyek infrastruktur dapat memaksimalkan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Salah satu contoh sukses adalah pengembangan kawasan industri di wilayah Bekasi dan Karawang yang berhasil menarik investasi asing dan menciptakan ribuan lapangan pekerjaan baru.

2. Pengembangan Industri Strategis untuk Penciptaan Lapangan Kerja

Prabowo dikenal memiliki visi yang kuat terkait kemandirian ekonomi dan pengembangan industri strategis, terutama di sektor pertahanan. Jika dikelola dengan baik, sektor ini memiliki potensi besar untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru dalam jumlah besar. 

Industri pertahanan tidak hanya melibatkan teknologi canggih, tetapi juga melibatkan sektor-sektor pendukung seperti manufaktur, logistik, dan pendidikan vokasional. Hal ini dapat membuka peluang kerja yang signifikan, terutama bagi tenaga kerja muda yang terampil dan memiliki keahlian di bidang teknik dan teknologi.

Di sisi lain, industri pertahanan juga dapat mendorong pengembangan industri domestik lainnya. Misalnya, dengan peningkatan produksi alat-alat pertahanan dan kendaraan militer di dalam negeri, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor sekaligus menciptakan rantai pasokan yang lebih mandiri. Prabowo diharapkan dapat memberikan prioritas pada pengembangan industri ini melalui kebijakan yang mendukung inovasi, investasi, dan kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah.

3. Digitalisasi dan Peningkatan Keterampilan Tenaga Kerja

Tidak dapat dipungkiri bahwa era digital telah mengubah wajah dunia kerja secara drastis. Teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), otomatisasi, dan platform digital telah menggantikan banyak pekerjaan tradisional, tetapi di sisi lain juga menciptakan peluang baru yang belum pernah ada sebelumnya. 

Pemerintahan Prabowo diharapkan dapat mendorong pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing di era digital ini. Salah satu cara yang efektif adalah melalui program pelatihan keterampilan digital (upskilling) dan pengembangan pendidikan vokasional yang relevan dengan kebutuhan industri masa depan.

Misalnya, banyak pekerjaan di bidang teknologi informasi, desain grafis, pemasaran digital, dan pengembangan aplikasi yang saat ini sangat dibutuhkan. Dengan investasi yang tepat di bidang pendidikan dan pelatihan, Indonesia dapat mempersiapkan tenaga kerja yang mampu mengisi lowongan di sektor-sektor ini. Tidak hanya itu, peningkatan keterampilan digital juga akan mendorong lahirnya wirausahawan-wirausahawan muda yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru melalui inovasi dan teknologi.

4. Inovasi di Sektor Pertanian dan Perikanan

Sektor pertanian dan perikanan, yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi pedesaan, tidak boleh diabaikan dalam agenda ketenagakerjaan pemerintahan Prabowo. Meskipun sektor ini menyerap sebagian besar tenaga kerja, produktivitasnya masih rendah akibat penggunaan teknologi yang minim. Oleh karena itu, inovasi di sektor pertanian dan perikanan harus menjadi prioritas untuk menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan yang berkualitas.

Salah satu contoh konkret adalah penggunaan teknologi pertanian modern seperti sistem irigasi pintar, penggunaan drone untuk pemantauan lahan, serta teknologi pascapanen yang dapat meningkatkan efisiensi dan hasil pertanian. 

Di sektor perikanan, teknologi aquaculture yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan dapat mendorong produktivitas serta menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat pesisir. Dengan adanya dukungan dari pemerintah dalam bentuk kebijakan dan insentif, sektor-sektor ini dapat menjadi mesin penggerak utama dalam menciptakan pekerjaan di pedesaan.

5. Iklim Investasi yang Kondusif untuk Penciptaan Pekerjaan

Salah satu tantangan terbesar yang akan dihadapi Prabowo adalah menciptakan iklim investasi yang kondusif dan ramah bagi para investor. Investasi, baik dari dalam negeri maupun asing, merupakan salah satu kunci utama dalam penciptaan lapangan pekerjaan.

Selama masa pemerintahan Jokowi, investasi asing di Indonesia telah meningkat secara signifikan, terutama di sektor infrastruktur dan teknologi. Namun, untuk menarik lebih banyak investasi, diperlukan stabilitas politik, kebijakan yang jelas, serta sistem perizinan yang efisien.

Prabowo diharapkan mampu meneruskan upaya ini dengan memberikan kepastian hukum bagi para investor dan mempercepat reformasi birokrasi. Misalnya, program kemudahan perizinan berusaha (online single submission) yang sudah ada perlu terus dikembangkan agar lebih mudah diakses dan transparan. Dengan adanya investasi yang lebih besar, maka penciptaan lapangan pekerjaan juga akan meningkat, terutama di sektor-sektor yang memiliki nilai tambah tinggi seperti manufaktur dan teknologi.

Kesimpulan

Transisi pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo menghadirkan harapan besar bagi masyarakat Indonesia, khususnya dalam hal penciptaan lapangan pekerjaan. Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, mulai dari pengangguran pasca-pandemi hingga disrupsi teknologi, pemerintahan Prabowo diharapkan mampu merumuskan kebijakan yang tepat untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang berkualitas dan berkelanjutan. 

Melalui pengembangan infrastruktur, industri strategis, inovasi di sektor pertanian, serta peningkatan keterampilan tenaga kerja, Indonesia dapat menghadapi masa depan dengan optimisme. 

Yang terpenting, pemerintah harus terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan dunia kerja yang semakin dinamis, sehingga setiap warga negara memiliki kesempatan untuk berkontribusi bagi pembangunan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun