Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Susah Mencari Kerja, Modus Loker Palsu Makin Marak Menjamur

4 Oktober 2024   16:04 Diperbarui: 7 Oktober 2024   07:34 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mencari pekerjaan di era digital saat ini memang memberikan berbagai kemudahan, terutama dengan adanya platform-platform daring yang menyediakan informasi lowongan kerja. 

Sayangnya, kemajuan teknologi juga membuka peluang bagi oknum-oknum tak bertanggung jawab untuk melancarkan aksi penipuan. Fenomena penipuan lowongan kerja palsu semakin marak, dan banyak pencari kerja yang tertipu oleh janji manis dari loker yang sebenarnya tidak pernah ada. 

Ketika kini di tengah kesulitan mencari pekerjaan yang sesuai, para pencari kerja, terutama generasi muda, kerap kali menjadi sasaran empuk bagi modus penipuan ini.

Menurut data dari Kementerian Ketenagakerjaan, jumlah kasus penipuan loker palsu meningkat drastis dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh kombinasi antara meningkatnya angka pengangguran dan tingginya kebutuhan akan pekerjaan, ditambah dengan kurangnya edukasi tentang modus penipuan yang dilakukan oleh para pelaku. 

Kebanyakan korban berasal dari kalangan fresh graduate yang baru memasuki dunia kerja dan belum memiliki pengalaman atau pengetahuan yang cukup untuk mengenali tanda-tanda penipuan.

Salah satu alasan utama mengapa begitu banyak orang tertipu adalah karena para penipu sangat cerdik dalam menyamarkan aksi mereka. Modus loker palsu ini sering kali menggunakan nama perusahaan terkenal atau institusi yang memiliki reputasi baik di masyarakat. 

Mereka juga sering kali memanfaatkan platform pencarian kerja daring yang populer, sehingga pencari kerja merasa aman dan tidak merasa curiga. 

Bahkan, website atau iklan lowongan yang dibuat para penipu sering kali terlihat profesional dan menarik, membuatnya semakin sulit dibedakan dari lowongan yang sah.

Namun, ada beberapa ciri khas yang dapat dikenali dari lowongan kerja palsu. Pertama, permintaan pembayaran untuk berbagai keperluan seperti administrasi, pelatihan, atau biaya pendaftaran adalah salah satu tanda utama bahwa loker tersebut kemungkinan besar adalah penipuan. 

Faktanya, perusahaan yang sah tidak akan meminta calon karyawan untuk membayar apa pun selama proses rekrutmen. Jika kamu menemukan loker yang meminta uang dengan alasan apa pun, sebaiknya waspada dan lakukan verifikasi lebih lanjut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun