Jika diagnosis medis tidak dapat menjelaskan gejala tersebut, barulah eksorsisme dapat dipertimbangkan. Ritual ini biasanya melibatkan doa-doa eksorsisme resmi yang diambil dari buku panduan eksorsisme Gereja Katolik. Imam juga akan menggunakan benda-benda suci seperti salib, air suci, dan Injil sebagai bagian dari proses untuk mengusir roh jahat. Selama ritual, orang yang dirasuki bisa menunjukkan reaksi yang bervariasi, mulai dari perlawanan fisik hingga histeria, yang menurut Gereja adalah tanda-tanda bahwa roh jahat sedang melawan upaya pengusiran.
Tanda-Tanda Kerasukan yang Diakui Gereja
Gereja Katolik mengakui beberapa tanda yang bisa menjadi indikasi kerasukan setan. Di antara tanda-tanda yang paling umum adalah:
Kemampuan berbicara dalam bahasa yang tidak dikenal oleh orang tersebut.
Kekuatan fisik yang luar biasa dan tidak sesuai dengan kondisi tubuh individu.
Reaksi ekstrem terhadap benda-benda suci seperti salib, rosario, atau air suci.
Pengetahuan tentang hal-hal yang seharusnya tidak diketahui oleh individu tersebut (misalnya, rahasia tersembunyi dari orang lain).
Namun, tanda-tanda ini tidak serta-merta dijadikan bukti kerasukan. Gereja menyarankan untuk selalu melakukan penyelidikan medis dan psikologis terlebih dahulu sebelum memutuskan bahwa seseorang benar-benar dirasuki.
Eksorsisme di Era Modern Masih Relevankah?
Di era modern, di mana ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju, banyak yang mempertanyakan apakah eksorsisme masih relevan. Beberapa ahli berpendapat bahwa gejala yang dulu dianggap sebagai kerasukan sebenarnya bisa dijelaskan dengan ilmu kedokteran. Sebagai contoh, kasus-kasus epilepsi atau gangguan mental sering kali dikaitkan dengan kerasukan pada masa lalu.
Namun, meskipun skeptisisme ini semakin meluas, Gereja Katolik tetap mempertahankan praktik eksorsisme. Menurut Vatikan, meskipun banyak gangguan yang dapat dijelaskan secara medis, ada beberapa kasus yang tidak dapat dijelaskan melalui pengetahuan ilmiah. Bagi mereka yang percaya, eksorsisme bukan hanya tentang pengusiran setan, tetapi juga pemulihan spiritual seseorang yang merasa terjebak dalam pengaruh jahat.