Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Polemik Sampah di Indonesia, Tantangan Berat yang Sulit Terselesaikan

5 Oktober 2024   05:34 Diperbarui: 5 Oktober 2024   07:02 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunungan Sampah di TPA. Pixabay.com

Bahkan, ketika program daur ulang diterapkan, pelaksanaannya sering kali terhambat oleh kurangnya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah. Misalnya, program "Bank Sampah" yang dimulai pada tahun 2008 sebenarnya merupakan inisiatif yang baik, namun masih banyak daerah yang tidak mampu menjalankan program ini secara maksimal karena keterbatasan sumber daya dan dana .

Sampah Plastik: Ancaman Besar bagi Lingkungan

Di antara semua jenis sampah yang ada, sampah plastik menjadi salah satu yang paling banyak dan tidak terbendung. Setiap tahun, Indonesia menghasilkan sekitar 3,2 juta ton sampah plastik, dengan 1,29 juta ton di antaranya berakhir di lautan . Ini menjadikan Indonesia sebagai negara penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah China .

Sampah plastik tidak hanya mencemari lautan, tetapi juga mengancam kehidupan satwa laut. Banyak hewan laut, seperti penyu dan ikan, secara tidak sengaja menelan plastik yang disangka sebagai makanan, yang pada akhirnya menyebabkan kematian satwa-satwa tersebum. Selain itu, plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai, sehingga pencemaran ini akan terus berlanjut dalam jangka waktu yang sangat lama jika tidak segera ditangani.

Solusi Pengelolaan Sampah yang Berkelanjutan

Meskipun tantangan yang dihadapi sangat besar, bukan berarti masalah ini tidak bisa diatasi. Ada beberapa langkah konkret yang bisa diambil untuk memperbaiki pengelolaan sampah di Indonesia.

Pertama, pemerintah perlu meningkatkan infrastruktur pengelolaan sampah, terutama di daerah-daerah yang belum terjangkau oleh layanan ini. Pengembangan fasilitas daur ulang dan pabrik pengolahan sampah harus menjadi prioritas. Selain itu, program-program pengelolaan sampah yang melibatkan partisipasi masyarakat, seperti bank sampah dan pengomposan, perlu diperluas cakupannya.

Kedua, perlu adanya peningkatan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya memilah sampah. Sosialisasi mengenai bahaya sampah plastik dan pentingnya daur ulang harus digalakkan, baik melalui media massa, sekolah, maupun komunitas lokal. Masyarakat perlu memahami bahwa tindakan kecil, seperti membawa tas belanja sendiri atau mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dapat memberikan dampak besar bagi lingkungan.

Ketiga, penerapan sanksi yang tegas bagi pelanggar aturan harus dijalankan. Pemerintah harus lebih serius dalam menegakkan peraturan terkait pengelolaan sampah. Jika aturan diterapkan dengan konsisten, diharapkan masyarakat akan lebih disiplin dalam mengelola sampah mereka.

Terakhir, sektor swasta juga dapat berperan dalam upaya pengelolaan sampah ini. Perusahaan dapat didorong untuk menghasilkan produk yang lebih ramah lingkungan, seperti kemasan biodegradable, serta mendukung program pengelolaan sampah melalui dana corporate social responsibility (CSR). Selain itu, inovasi teknologi juga dapat membantu memecahkan masalah ini, misalnya dengan memanfaatkan teknologi daur ulang modern yang lebih efisien.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun