Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Anak dengan Down Syndrome Bukan Aib, Mengubah Stigma dan Memahami

26 September 2024   16:39 Diperbarui: 26 September 2024   16:47 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Anak dengan Down Syndrome. Pixabay.com/imslavinsky 

Dukungan untuk Orang Tua

Menjadi orang tua dari anak dengan Down syndrome bukanlah tugas yang mudah. Banyak orang tua yang merasa kewalahan dan bahkan merasa putus asa ketika pertama kali mendengar diagnosis tersebut. Namun, penting untuk diingat bahwa kamu tidak sendiri. Ada banyak sumber daya dan dukungan yang tersedia untuk membantumu dalam menjalani perjalanan ini.

Kamu bisa mencari bantuan dari tenaga medis profesional, seperti dokter anak, psikolog, terapis wicara, dan terapis okupasi, untuk membantu anak mengatasi tantangan perkembangan yang dihadapinya. Selain itu, banyak organisasi yang didirikan khusus untuk mendukung keluarga yang memiliki anak dengan Down syndrome, seperti Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS) di Indonesia. Organisasi ini memberikan edukasi, dukungan emosional, serta program-program yang dirancang khusus untuk membantu anak-anak dengan Down syndrome berkembang.

Bukti Konkret: Prestasi Anak dengan Down Syndrome

Ada banyak contoh nyata yang membuktikan bahwa anak-anak dengan Down syndrome memiliki potensi besar. Salah satu contohnya adalah Pablo Pineda, seorang aktor dan guru asal Spanyol yang memiliki Down syndrome. 

Dia berhasil meraih gelar sarjana di bidang psikopedagogi, menjadikannya orang pertama di Eropa dengan Down syndrome yang lulus dari perguruan tinggi. Kisah sukses Pablo Pineda menunjukkan bahwa dengan dukungan yang tepat, anak-anak dengan Down syndrome bisa meraih impian mereka.

Di Indonesia, kita juga memiliki contoh inspiratif, seperti Arie Syarifuddin, seorang atlet renang dengan Down syndrome yang berhasil meraih medali di berbagai kompetisi nasional dan internasional. Prestasi Arie adalah bukti nyata bahwa anak-anak dengan Down syndrome bisa unggul di bidang olahraga jika diberikan kesempatan dan pelatihan yang sesuai.

Kesimpulan

Anak dengan Down syndrome bukanlah aib, melainkan individu yang berhak mendapatkan kasih sayang, dukungan, dan kesempatan yang sama seperti anak-anak lainnya. Mengubah cara pandang kita terhadap Down syndrome adalah langkah awal untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan penuh empati. Dengan dukungan yang tepat, mereka bisa tumbuh menjadi individu yang bahagia, sehat, dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

Tugas kita sebagai orang tua, keluarga, dan anggota masyarakat adalah memastikan bahwa stigma dan diskriminasi terhadap anak dengan Down syndrome segera berakhir. Sebaliknya, kita harus memberikan dukungan, kesempatan, dan cinta tanpa syarat agar mereka dapat mengembangkan potensi terbaik mereka. Mari kita mulai melihat mereka bukan sebagai beban, tetapi sebagai anugerah yang penuh keunikan dan kekuatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun