Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Anak dengan Down Syndrome Bukan Aib, Mengubah Stigma dan Memahami

26 September 2024   16:39 Diperbarui: 26 September 2024   16:47 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era modern seperti sekarang, stigma terhadap anak-anak dengan Down syndrome masih menjadi masalah yang signifikan di masyarakat. Banyak keluarga yang menghadapi tekanan sosial ketika memiliki anak dengan kondisi genetik ini, bahkan tidak jarang mereka merasa malu atau menganggap anak tersebut sebagai aib. 

Namun, penting untuk disadari bahwa Down syndrome bukanlah sebuah aib. Sebaliknya, anak dengan Down syndrome adalah individu unik yang memerlukan perhatian khusus, kasih sayang, dan dukungan dari keluarga serta lingkungan untuk berkembang dan hidup dengan penuh makna.

Apa Itu Down Syndrome?

Down syndrome adalah kondisi genetik yang disebabkan oleh kelebihan kromosom pada pasangan kromosom ke-21. Kelebihan kromosom ini mengakibatkan perkembangan fisik dan mental yang berbeda dari anak-anak pada umumnya. 

Menurut data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sekitar 1 dari 700 bayi yang lahir di dunia memiliki Down syndrome. Kondisi ini bukanlah penyakit yang bisa disembuhkan, melainkan merupakan bagian dari variasi manusia yang harus dipahami dan diterima dengan sepenuh hati.

Namun, di balik keunikan mereka, anak-anak dengan Down syndrome seringkali mengalami berbagai tantangan, terutama dalam hal belajar, berkomunikasi, dan berinteraksi sosial. Hal ini sering disalahartikan oleh masyarakat sebagai ketidakmampuan, padahal dengan dukungan yang tepat, anak-anak ini dapat mengembangkan kemampuan yang luar biasa. 

Di sinilah peran orang tua, keluarga, dan masyarakat menjadi sangat penting untuk memastikan mereka mendapatkan kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang.

Mengapa Anak dengan Down Syndrome Bukan Aib?

Menganggap anak dengan Down syndrome sebagai aib adalah hasil dari kurangnya pemahaman dan pengetahuan. Kondisi ini sering kali disalahartikan sebagai ketidakmampuan total, padahal kenyataannya tidak demikian. Setiap anak dengan Down syndrome memiliki potensi yang dapat dikembangkan sesuai dengan kapasitas dan bakat masing-masing. 

Misalnya, banyak anak dengan Down syndrome yang berhasil menunjukkan prestasi di bidang seni, olahraga, dan bahkan dalam karir profesional. Salah satu contoh yang bisa kita lihat adalah Madeline Stuart, seorang model dengan Down syndrome yang telah mendobrak stigma di dunia fashion internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun