Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Kesibukan Orang Tua Menjadi Faktor Putusnya Hubungan Orang Tua dan Anak

20 September 2024   16:56 Diperbarui: 20 September 2024   16:58 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Family Time. Pixabay.com/Pexels 

Menggunakan Teknologi untuk Tetap Terhubung

Di era digital saat ini, teknologi bisa menjadi solusi praktis untuk menjaga komunikasi antara orang tua dan anak, terutama ketika kesibukan tak terhindarkan. Kamu bisa memanfaatkan video call atau chat untuk tetap terhubung dengan anak-anak, meskipun kamu sedang tidak berada di rumah. Ini bukan berarti menggantikan interaksi fisik, namun setidaknya bisa menjadi jembatan sementara ketika kamu harus berada jauh dari anak. Komunikasi melalui teknologi ini menunjukkan bahwa kamu selalu memikirkan mereka, meski sedang sibuk.

Namun, teknologi juga perlu digunakan dengan bijak. Jangan sampai gadget justru menjadi penghalang antara kamu dan anak-anakmu. Ada banyak orang tua yang terjebak dalam penggunaan gadget berlebihan sehingga mengabaikan kehadiran anak-anak di sekitarnya. Pastikan bahwa ketika kamu bersama anak, gadget tidak menjadi pengalih perhatian.

Mengatasi Rasa Bersalah Orang Tua

Salah satu masalah besar yang dihadapi orang tua sibuk adalah rasa bersalah. Rasa ini muncul ketika kamu merasa tidak memberikan cukup waktu atau perhatian kepada anak. Rasa bersalah ini bisa sangat membebani, terutama jika kamu mulai membandingkan dirimu dengan orang tua lain yang tampaknya memiliki lebih banyak waktu untuk keluarga mereka. Namun, rasa bersalah ini sebenarnya bisa diatasi dengan cara-cara sederhana.

Pertama, pahami bahwa setiap keluarga memiliki dinamika yang berbeda. Apa yang berhasil untuk keluarga lain belum tentu cocok untuk keluargamu. Fokuslah pada apa yang bisa kamu lakukan di dalam keterbatasan waktu yang kamu miliki. Alih-alih berusaha menjadi orang tua yang sempurna, cukup jadilah orang tua yang hadir secara emosional bagi anak-anakmu.

Kedua, cobalah untuk merencanakan waktu khusus bersama anak-anak. Meskipun hanya satu atau dua jam dalam sehari, waktu ini harus benar-benar berkualitas. Buatlah rencana kegiatan yang menyenangkan bersama anak, seperti bermain game, berkebun, atau berjalan-jalan di sekitar lingkungan. Dengan begitu, anak-anak akan merasakan bahwa mereka adalah prioritas utama, meskipun waktu yang kamu miliki terbatas.

Kesadaran untuk Menjaga Kemuniasi

Pada akhirnya, kunci dari hubungan yang sehat antara orang tua dan anak adalah komuniasi. Kamu harus mampu menyeimbangkan antara tanggung jawab pekerjaan dan kebutuhan emosional anak-anakmu. Kesibukan bukanlah alasan untuk mengabaikan anak, namun justru harus menjadi motivasi untuk lebih bijak dalam mengatur waktu dan prioritas.

Ingatlah, anak-anak tidak akan selalu mengingat seberapa sibuk kamu bekerja atau seberapa banyak hadiah yang kamu berikan. Yang mereka ingat adalah momen-momen ketika kamu benar-benar hadir untuk mereka. Meskipun kesibukan tidak bisa dihindari, selalu ada cara untuk menjaga bounding yang kuat dengan anak-anak. Kuncinya ada pada kesediaanmu untuk memberikan perhatian yang tulus, meski dalam waktu yang terbatas.

Jadi, mulai sekarang, manfaatkan setiap momen kecil yang kamu miliki bersama anakmu. Berikan mereka perhatian yang penuh, dan tunjukkan bahwa meskipun kamu sibuk, mereka tetap menjadi prioritas utama dalam hidupmu. Melalui komunikasi yang baik, waktu berkualitas, dan keterlibatan aktif dalam kehidupan mereka, kamu bisa menjaga bounding yang erat dan penuh kasih dengan anak-anakmu, bahkan di tengah kesibukan yang tak terhindarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun