Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tidak Ada Mayoritas dan Minoritas, yang Ada Hanya Indonesia

7 September 2024   14:32 Diperbarui: 7 September 2024   14:51 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk mulai mengubah cara pandang. Tidak ada mayoritas atau minoritas di Indonesia yang ada hanya warga negara Indonesia. Setiap individu, terlepas dari latar belakangnya, memiliki hak yang sama untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa. 

Pendidikan memainkan peran penting dalam hal ini. Melalui pendidikan yang inklusif dan merata, kita bisa mengajarkan generasi muda untuk melihat perbedaan sebagai hal yang wajar, bukan sebagai pemisah. Mereka harus diajarkan bahwa setiap orang, dari manapun asalnya, memiliki potensi dan peran penting dalam masyarakat.

Selain itu, dialog antaragama, antarbudaya, dan antarsuku juga sangat penting untuk memupuk rasa saling menghargai. Dengan berdialog, kita bisa memahami perspektif orang lain dan menyadari bahwa perbedaan bukanlah ancaman. Justru, dengan perbedaan, kita bisa belajar banyak hal baru dan menemukan solusi yang lebih baik untuk berbagai masalah yang dihadapi bersama sebagai bangsa.

Kamu sebagai bagian dari masyarakat Indonesia juga bisa mengambil peran aktif dalam mengubah pola pikir ini. Mulailah dengan hal-hal kecil, seperti menghargai perbedaan di lingkungan sekitarmu. Jangan ragu untuk menjalin pertemanan dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda. Jika ada diskusi atau perdebatan tentang isu-isu yang menyangkut perbedaan, cobalah untuk melihat dari sudut pandang yang lebih luas bahwa pada akhirnya, kita semua adalah bagian dari Indonesia.

Kesimpulan

Indonesia bukanlah tentang mayoritas dan minoritas, tetapi tentang kebersamaan dalam keberagaman. Perbedaan suku, agama, budaya, dan tradisi yang ada di negara ini bukanlah pemisah, melainkan kekuatan yang memperkaya identitas nasional kita. Jika kita terus berfokus pada perbedaan dan membiarkan istilah mayoritas dan minoritas memisahkan kita, maka kita justru akan kehilangan makna sejati dari Bhinneka Tunggal Ika. Pada akhirnya, yang terpenting adalah kita semua adalah warga Indonesia yang memiliki hak, kewajiban, dan tanggung jawab yang sama untuk membangun bangsa ini bersama-sama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun