Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenapa Pengangguran Friksional Bisa Terjadi di Kalangan Gen Z dan Milenial? Apa Solusinya?

28 Agustus 2024   21:07 Diperbarui: 28 Agustus 2024   21:09 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengangguran friksional adalah jenis pengangguran yang sering kali tidak disadari, namun bisa memberikan dampak signifikan terhadap stabilitas ekonomi individu, terutama di kalangan Gen Z dan milenial. Kamu mungkin pernah merasakan berada di antara dua pekerjaan, atau baru saja lulus dan sedang mencari pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keterampilanmu. Masa transisi ini bisa menjadi sangat menantang, terutama bagi generasi muda yang sedang menghadapi perubahan cepat dalam dunia kerja.

Gen Z dan milenial adalah generasi yang tumbuh di era digital, dengan akses informasi yang sangat luas dan kemudahan teknologi yang membuat segala sesuatunya terasa lebih cepat. Namun, di balik kemajuan ini, terdapat tantangan besar yang sering kali diabaikan. Salah satu tantangan tersebut adalah pengangguran friksional. Pengangguran friksional terjadi ketika kamu berhenti dari pekerjaanmu atau baru saja lulus dan sedang mencari pekerjaan baru. Meskipun tampaknya sepele karena sifatnya sementara, pengangguran friksional bisa menjadi penghalang besar dalam mencapai kestabilan finansial dan karier yang diimpikan.

Salah satu faktor utama yang menyebabkan pengangguran friksional di kalangan Gen Z dan milenial adalah perubahan drastis dalam cara pandang terhadap pekerjaan. Jika generasi sebelumnya cenderung setia dan bertahan di satu perusahaan dalam jangka waktu yang lama, generasi sekarang lebih memilih untuk terus mencari peluang baru yang lebih baik. Keinginan untuk mencari pengalaman baru, budaya kerja yang lebih sesuai dengan nilai-nilai pribadi, atau bahkan keinginan untuk bekerja di perusahaan yang lebih menantang menjadi alasan utama mengapa Gen Z dan milenial sering kali berpindah-pindah pekerjaan. Namun, di sisi lain, keinginan ini juga menyebabkan periode transisi yang lebih lama, di mana mereka berada di antara pekerjaan satu dan yang lain, yang akhirnya meningkatkan risiko pengangguran friksional.

Teknologi yang semakin maju dan mudah  juga menjadi salah satu yang menjadi faktor dari masalah ini. Dengan adanya internet dan platform pencari kerja, kamu bisa dengan mudah mencari lowongan pekerjaan baru atau bahkan bekerja secara freelance. Kemudahan ini memang memberikan banyak peluang, tetapi juga menambah ketidakpastian. Banyak dari kamu yang mungkin merasa tidak puas dengan pekerjaan saat ini dan memutuskan untuk mencari pekerjaan baru yang lebih cocok. Namun, proses mencari pekerjaan baru ini bisa memakan waktu, dan selama waktu tersebut, kamu akan mengalami pengangguran friksional.

Selain itu, ketidakpastian ekonomi global juga memengaruhi tingkat pengangguran friksional. Dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil, perusahaan cenderung lebih berhati-hati dalam melakukan rekrutmen. Mereka lebih memilih untuk mempertahankan karyawan yang ada daripada merekrut yang baru, terutama jika kamu masih tergolong fresh graduate atau kurang berpengalaman. Akibatnya, kamu harus bersaing dengan banyak orang lain untuk mendapatkan pekerjaan, yang pada akhirnya memperpanjang masa pengangguranmu.

Namun, tidak semua hal tentang pengangguran friksional ini buruk. Ada cara untuk menghadapinya dan bahkan mengubahnya menjadi peluang bagi pengembangan kariermu. Salah satu solusinya adalah dengan terus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan melalui pelatihan atau kursus. Dengan memiliki keterampilan yang lebih relevan dan up-to-date, kamu akan memiliki daya saing yang lebih tinggi di pasar kerja. Pelatihan tambahan ini tidak hanya akan memperkaya CV-mu, tetapi juga membuka peluang baru yang mungkin sebelumnya tidak kamu pertimbangkan.

Selain itu, membangun jaringan profesional  adalah hal yang sangat penting. Jaringan ini bisa menjadi salah satu cara tercepat untuk menemukan pekerjaan baru yang sesuai dengan minat dan keterampilanmu. Dengan terhubung dengan orang-orang yang sudah berpengalaman di bidang yang kamu minati, kamu bisa mendapatkan informasi tentang lowongan pekerjaan, tips untuk lolos wawancara, atau bahkan rekomendasi langsung dari mereka. Jaringan profesional  adalah investasi jangka panjang yang bisa membantu kamu mengurangi waktu pengangguran friksional.

Perusahaan juga memiliki peran penting dalam mengurangi tingkat pengangguran friksional. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menyediakan program onboarding yang efektif. Program ini dirancang untuk membantu karyawan baru menyesuaikan diri dengan cepat di lingkungan kerja yang baru. Ketika karyawan merasa nyaman dan diterima di tempat kerja, kemungkinan mereka untuk mencari pekerjaan baru akan lebih kecil. Selain itu, perusahaan juga bisa memberikan pelatihan yang berkelanjutan untuk karyawan mereka, sehingga mereka selalu merasa tertantang dan tidak perlu mencari peluang baru di tempat lain.

Di sisi lain, pemerintah juga bisa berkontribusi dalam mengatasi masalah ini dengan memberikan insentif kepada perusahaan yang berinvestasi dalam pelatihan karyawan. Insentif ini bisa berupa potongan pajak atau subsidi untuk program pelatihan yang dilakukan oleh perusahaan. Selain itu, pemerintah juga bisa menyediakan layanan bimbingan karier bagi generasi muda. Layanan ini bisa membantu kamu merencanakan jalur karier yang lebih jelas dan terarah, sehingga mengurangi risiko terjadinya pengangguran friksional.

Pengangguran friksional di kalangan Gen Z dan milenial memang merupakan fenomena yang tidak bisa diabaikan. Meskipun bersifat sementara, dampaknya bisa sangat signifikan terhadap stabilitas finansial dan mentalmu. Namun, dengan pendekatan yang tepat, pengangguran friksional bisa diatasi dan bahkan diubah menjadi peluang untuk mengembangkan diri dan karier. Dengan demikian, kamu bisa mencapai karier yang lebih stabil dan berkelanjutan, yang tidak hanya bermanfaat bagi dirimu sendiri, tetapi juga bagi perekonomian secara keseluruhan.

Jadi, jika kamu saat ini sedang berada dalam masa pengangguran friksional, jangan putus asa. Gunakan waktu ini untuk meningkatkan keterampilan, memperluas jaringan, dan merencanakan langkah kariermu berikutnya dengan lebih matang. Ingatlah bahwa setiap masa transisi adalah kesempatan untuk berkembang, dan dengan persiapan yang tepat, kamu akan keluar dari masa ini dengan posisi yang lebih kuat di dunia kerja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun