Ketergantungan ekonomi bisa membuat korban KDRT merasa terjebak dalam hubungan abusive. Banyak korban, terutama wanita, yang tidak memiliki penghasilan sendiri merasa terpaksa bertahan karena takut kehilangan dukungan finansial. Ketergantungan ini sering kali menghalangi mereka untuk melarikan diri dari situasi kekerasan. Kamu bisa membantu dengan mendukung pemberdayaan ekonomi, khususnya bagi perempuan, melalui pelatihan keterampilan dan akses kerja. Dengan kemandirian ekonomi, korban akan lebih mampu membuat keputusan yang mendukung kesejahteraan mereka dan keluar dari hubungan yang merugikan.
6. Minimnya Sanksi Hukum
Kurangnya sanksi hukum yang tegas sering kali membuat pelaku KDRT merasa bebas untuk melanjutkan tindakan kekerasan tanpa rasa takut. Ketika pelaku tidak merasakan adanya konsekuensi serius, mereka cenderung terus melakukan kekerasan. Selain itu, korban sering merasa enggan melaporkan kekerasan karena kekhawatiran tidak mendapatkan keadilan. Kamu bisa mendukung perubahan dengan mendorong reformasi hukum yang lebih ketat dan memastikan perlindungan hukum bagi korban. Dengan adanya penegakan hukum yang kuat dan adil, pelaku akan mendapatkan hukuman yang setimpal, dan risiko terjadinya kekerasan dapat diminimalkan.
7. Stigma dan Rasa Malu
Stigma sosial dan rasa malu sering membuat korban KDRT enggan untuk berbicara atau melaporkan kekerasan yang mereka alami. Ketakutan akan penilaian negatif dari masyarakat dan keluarga membuat mereka memilih untuk tetap diam dan bertahan dalam situasi berbahaya. Untuk membantu mengatasi masalah ini, penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan bebas dari stigma. Memberikan dukungan tanpa menghakimi kepada korban serta menyebarluaskan informasi yang menghilangkan stigma akan membuat mereka merasa lebih aman untuk mencari bantuan dan melaporkan kekerasan.
Kesimpulan
Mengatasi KDRT memerlukan tindakan nyata dari semua pihak. Dengan memahami penyebab utama mengapa KDRT marak terjadi dan mengetahui langkah-langkah konkret yang bisa diambil, kamu dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung. Melalui pendidikan, pemberdayaan ekonomi, penegakan hukum, dan dukungan moral, kita bisa bersama-sama menghadapi dan mencegah kekerasan dalam rumah tangga. Komitmen kita untuk melawan KDRT tidak hanya melindungi korban, tetapi juga membangun masyarakat yang lebih sehat dan adil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H