Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Film

7 Perbedaan Mencolok Konsep Multiverse Antara MCU dan DCEU

8 Agustus 2024   08:00 Diperbarui: 8 Agustus 2024   08:15 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kamu penasaran dengan bagaimana multiverse mempengaruhi cerita dalam dunia superhero dan ingin memahami perbedaan mendasar antara Marvel Cinematic Universe (MCU) dan DC Extended Universe (DCEU), konsep multiverse memang menjadi topik hangat yang membingungkan banyak penggemar film superhero.

 Dengan membaca artikel ini, kamu akan mendapatkan wawasan mendalam mengenai bagaimana kedua universe ini mengeksplorasi dan menerapkan ide multiverse, sehingga kamu bisa lebih memahami dan menghargai perbedaan serta inovasi yang ditawarkan oleh masing-masing studio. Mari kita caru tahu perbedaan ini dan temukan mana yang paling sesuai dengan selera dan ekspektasimu sebagai penggemar film.

  1. Asal Usul Konsep Multiverse

Di MCU, konsep multiverse diperkenalkan dengan cara yang inovatif dan menarik. Film Doctor Strange in the Multiverse of Madness memanfaatkan sihir dan kekuatan kosmik untuk menjelaskan keberadaan berbagai realitas paralel. Ini memperlihatkan betapa kompleks dan terintegrasinya multiverse dalam alur cerita MCU. Sebaliknya, DCEU telah mengembangkan konsep multiverse sejak lama, dengan film seperti The Flash dan event Crisis on Infinite Earths di serial TV-nya. DCEU memanfaatkan multiverse untuk menghubungkan berbagai versi karakter dari komik yang berbeda, menciptakan jembatan antara berbagai cerita dan versi karakter yang sudah ada. Pendekatan ini memungkinkan DCEU untuk menjelajahi berbagai dimensi dengan lebih banyak fleksibilitas.

  1. Pengaruh terhadap Narasi

Dalam MCU, multiverse berfungsi sebagai alat yang memperluas dan memanipulasi alur cerita utama. Misalnya, Spider-Man: No Way Home memperkenalkan berbagai versi Spider-Man dari semesta lain, menambah kedalaman cerita dan memberikan pengalaman baru bagi penonton. Perubahan realitas yang ditampilkan memengaruhi karakter-karakter utama dan alur cerita secara keseluruhan. Sebaliknya, di DCEU, multiverse sering digunakan untuk menyegarkan franchise atau menghadirkan kembali karakter-karakter ikonik. Film The Flash memperlihatkan bagaimana multiverse memungkinkan kehadiran kembali Batman versi Michael Keaton, yang memberikan kesempatan bagi penggemar untuk melihat versi lama dari karakter tersebut tanpa mengganggu alur cerita utama. Pendekatan ini lebih berfokus pada nostalgia dan revisi karakter.

  1. Karakter yang Terlibat

MCU dan DCEU memiliki cara berbeda dalam memanfaatkan multiverse untuk karakter-karakter mereka. Di MCU, multiverse melibatkan karakter-karakter utama seperti Spider-Man, Doctor Strange, dan Loki, yang berinteraksi dengan versi alternatif dari diri mereka sendiri. Ini memberikan peluang bagi penulis untuk mengeksplorasi aspek-aspek baru dari karakter yang sudah dikenal. DCEU, di sisi lain, menggunakan multiverse untuk menghadirkan berbagai versi dari karakter ikonik seperti Batman dan Superman. Misalnya, The Flash menampilkan beberapa versi Batman yang diperankan oleh aktor yang berbeda, memberikan kesempatan bagi penggemar untuk mengalami momen-momen ikonik dari karakter-karakter ini dalam konteks yang segar. Pendekatan DCEU lebih berorientasi pada mengenang dan merayakan versi-versi lama dari karakter.

  1. Pengaruh terhadap Dunia Lain

MCU menggunakan konsep multiverse untuk menciptakan dampak besar pada struktur dunia mereka, memperkenalkan berbagai timeline dan realitas yang saling berinteraksi. Film seperti Avengers: Endgame dan Loki menunjukkan bagaimana perubahan dalam realitas dapat memengaruhi seluruh alur cerita dan hubungan antar karakter. Di DCEU, multiverse lebih sering digunakan untuk menciptakan crossover dan jembatan antara film-film yang berbeda. Contohnya, The Flash memanfaatkan multiverse untuk menghubungkan berbagai versi dari Superman dan Batman tanpa merusak alur cerita utama. Ini memberikan kesempatan bagi penulis dan pembuat film untuk mengeksplorasi berbagai kemungkinan tanpa harus mengubah struktur dunia utama secara drastis.

  1. Pendekatan Visual dan Sinematik

MCU dikenal dengan pendekatan visual yang memukau dalam menggambarkan multiverse. Doctor Strange menggunakan efek visual yang kompleks dan mencolok untuk menampilkan perjalanan antar dimensi dan realitas alternatif. Efek ini tidak hanya meningkatkan pengalaman menonton tetapi juga membantu penonton memahami konsep yang kompleks dengan cara yang lebih menarik. DCEU, meskipun juga memiliki efek visual yang menawan, lebih fokus pada memanfaatkan multiverse untuk memperluas lore dan memperkenalkan momen-momen pahlawan yang ikonik. The Flash menghadirkan crossover dengan versi Batman yang berbeda, memanfaatkan efek visual untuk menciptakan pengalaman yang memikat tanpa mengandalkan inovasi visual yang terlalu kompleks.

  1. Konsekuensi dan Respon Penggemar

MCU sering kali menghubungkan dampak dari multiverse dengan alur cerita utama, menciptakan kejutan dan mempengaruhi dinamika antar karakter. Setiap pengungkapan baru tentang multiverse bisa membawa perubahan besar dalam cerita dan memengaruhi cara penonton melihat karakter dan alur cerita. Di DCEU, multiverse sering digunakan untuk memperbaiki atau menyegarkan franchise yang ada, serta memberikan kesempatan bagi penggemar untuk melihat karakter-karakter ikonik dalam format baru. Ini sering kali dilakukan sebagai respon terhadap kritik atau permintaan penggemar, seperti yang terlihat dalam The Flash yang menghadirkan versi lama Batman untuk menyenangkan penggemar dan merespons ekspektasi mereka.

  1. Futuristik vs Nostalgia

MCU lebih fokus pada eksplorasi dan inovasi dalam konsep multiverse, menggabungkan elemen futuristik dengan teknologi canggih. Pendekatan ini memungkinkan MCU untuk memperkenalkan ide-ide baru dan mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan yang belum pernah dibayangkan sebelumnya. Sebaliknya, DCEU sering kali mengandalkan unsur nostalgia dan mengenang kembali versi karakter lama, memberikan kesempatan bagi penggemar untuk melihat versi lama dari karakter yang mereka cintai. Ini menciptakan pengalaman yang menyentuh dan penuh kenangan, sekaligus memberikan kesempatan untuk merayakan sejarah panjang karakter-karakter tersebut.

Kesimpulan

Konsep multiverse dalam MCU dan DCEU menawarkan pandangan yang berbeda tentang bagaimana dunia superhero dapat diperluas dan dikembangkan. MCU lebih fokus pada eksplorasi dan dampak narratif dari multiverse, sementara DCEU menggunakannya untuk menjembatani berbagai versi karakter dan memperbaiki franchise yang sudah ada. Keduanya memiliki pendekatan yang unik dan menarik, memberikan pengalaman yang bervariasi bagi penggemar film superhero. Mana yang lebih menarik menurut kamu? Apakah kamu lebih suka pendekatan inovatif dan futuristik dari MCU, atau nostalgia dan revisi menarik dari DCEU? Bagikan pendapatmu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun