Mohon tunggu...
Nufransa Wira Sakti
Nufransa Wira Sakti Mohon Tunggu... Administrasi - Profesional

" Live your life with love " --Frans--

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Menkeu Sri Mulyani: Jangan Pernah Lelah Mencintai Negeri Ini

25 Maret 2017   15:26 Diperbarui: 26 Maret 2017   00:00 3817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kamis ini diawali dengan pertemuan dengan Melinda Gates, istri dari Bill Gates pemilik Microsoft. Pertemuan yang berlangsung di ruang VIP Bandara Halim, juga dihadiri oleh Presiden Jokowi dan istri yang hendak berangkat menuju kunjungan dinas ke daerah. Menko Perekonomian Darmin Nasution juga hadir di sana. Pertemuan Menkeu dengan Melinda Gates membahas mengenai financial technology dan program inklusi keuangan. Setelah pertemuan itu, Menkeu SMI bersama satu mobil dengan Melinda Gates menuju Jakarta Convention Center (JCC) untuk memberikan keynote speech pada acara Financial Technology Inclusion Forum yang diadakan oleh Bill & Melinda Gates Foundation, serta Omidyar Network.

Bersama Melinda Gates dan Menko Perekonomian
Bersama Melinda Gates dan Menko Perekonomian
Dalam pidatonya, Menkeu menyampaikan bahwa FinTech tidak hanya dapat meningkatkan akses ke keuangan, tapi juga dapat menciptakan kesamaan kesempatan terutama untuk kelompok vulnerable seperti perempuan, anak muda, ataupun orang-orang yang tinggal di daerah pinggiran atau terpencil. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah mampu menjaga kestabilan pertumbuhan ekonomi. Namun, pemerintah masih memiliki beberapa tantangan ke depannya. FinTech dapat menjadi salah satu sektor potensial untuk membantu pemerintah mengurangi hambatan-hambatan tersebut. Untuk meningkatkan pertumbuhan yang inklusif, Fintech dapat menghubungkan orang-orang dengan keterbatasan akses ke keuangan, melalui teknologi.  

Foto by Kemenkeu
Foto by Kemenkeu
Selesai pidato, kami menuju mobil beliau yang sudah menunggu di lobby. Beberapa meter menjelang pintu keluar, tiba-tiba beliau berbelok menuju cafe kecil di JCC. Tanpa direncanakan, akhirnya saya dan teman dari Pushaka Kemenkeu, Pak Luky dan Pak Dharmawan duduk bersama menemani Menkeu yang menyantap roti dan teh hangat. Kami juga membahas bahan kuliah umum esok hari di kampus ITB. Mungkin karena lapar dan menunya pas, selesai makan, beliau berkata “Ini sarapan terenak saya”. Yang menarik, kasir di cafe tersebut menolak untuk kami bayar. “Ini compliment dari general manager kami kepada Bu Menteri”. Menkeu mengucapkan terima kasih dan menyalami sang kasir.  

Setelah itu, kami langsung menuju gedung DPR untuk mengadakan rapat kerja dengan Komisi VI. Mitra kerja Kementerian Keuangan adalah Komisi XI DPR. Sebenarnya rapat ini adalah tugasnya Meneg BUMN, namun karena adanya perselisihan, Komisi VI sejak pertengahan tahun 2016 tidak mau menerima Meneg BUMN dan presiden Jokowi menunjuk Menkeu untuk mewakili. Raker ini membahas evaluasi pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P) 2016 dan rencana kegiatan Kementerian BUMN di 2017, serta Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 72 Tahun 2016.

Rapat kerja sendiri berlangsung lama dan alot sampai dengan jam 15.00 WIB. Pembahasan terkait evaluasi 2016 dan rencana belanja 2017 Kemeneg BUMN sendiri dibahas dengan cepat. Namun wacana pembentukan holding company untuk BUMN yang menggunakan PP Nomor 72 tahun 2016 banyak dipertanyakan DPR. Keberatan anggota dewan mulai dari kewenangan Menteri BUMN sampai dengan kekhawatiran adanya penyelewengan anggaran melalui company tersebut. 

Lucunya, ada juga anggota Komisi VI yang menanyakan efektifitas kehadiran Menkeu dalam raker yang membahas tentang BUMN. Loh….Pak… yang menolak Meneg BUMN khan Komisi VI sendiri. Untungnya Menkeu SMI tetap menjawab semua pertanyaan dengan tenang dan mantab. Terutama ketika menjawab pertanyaan tentang perekonomian Indonesia, serasa melihat dosen yang sedang mengajar mahasiswanya.

Selesai dari DPR, Menkeu kembali ke kantor. Acara berikutnya sudah menunggu di pukul 17.00 yaitu memberikan arahan pada pembukaan rapat nasional Ditjen Perbendaharaan. Selesai acara tersebut, beliau mengadakan pertemuan dengan panitia seleksi Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan sampai dengan malam hari. 

Bandung Jumat 24 Maret 2017

Agenda utama Menkeu pada hari Jumat ini adalah memberikan kuliah umum di kampus Institut Teknologi Bandung (ITB). Dengan didampingi oleh Sekjen, Irjen dan Kepala BPPK, Menkeu SMI berangkat menuju Bandung dengan menggunakan kereta api. Di dalam kereta, masih juga dilakukan pembahasan mengenai pekerjaan di lingkup Kemenkeu. 

img-20170324-wa0015-58d6260a579373a822ed444b.jpg
img-20170324-wa0015-58d6260a579373a822ed444b.jpg
Di kampus ITB sore itu, pengunjung yang hendak mendengarkan kuliah umum Menkeu SMI sudah sangat padat. Beliau sampai mempersilakan para mahasiswa untuk boleh duduk di depan dekat podium. Dengan penuh semangat, selama hampir satu setengah jam, Menkeu SMI memberikan kuliah Studium Generale KU4078 dengan membahas tentang perekonomian Indonesia di era globalisai, review APBN 2016, apa yang hendak dicapai pada APBN 2017, peranan APBN dalam pendidikan nasdional dan tantangan Indonesia ke depan.

Pada kesempatan itu, Menkeu meminta seluruh mahasiswa dan civitas akademi untuk ikut mengawasi dan memonitor pelaksanaan/implementasi anggaran pembangunan. Ini semua agar uang yang dibayar oleh seluruh elemen masyarakat melalui pajak dapat dipertanggungjawabkan penggunaan anggarannya. Para mahasiswa adalah pemegang tongkat estafet dari para pendiri bangsa ini untuk melanjutkan pembangunan negara dan nantinya menyiapkan juga untuk pemegang tongkat estafet berikutnya. Ini adalah suatu kehormatan , keistimewaan sehingga pada saat kita menerima tongkat estafet tersebut harus dengan semangat dan ambisi yang tinggi untuk membangun negeri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun