Mohon tunggu...
Nufransa Wira Sakti
Nufransa Wira Sakti Mohon Tunggu... Administrasi - Profesional

" Live your life with love " --Frans--

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Membangun “Silicon Valley” di Indonesia, Mengapa Tidak?

9 Juni 2016   11:10 Diperbarui: 9 Juni 2016   20:17 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Silicon Valley. Internationalculture.com

Diperlukan suatu sinergi yang kuat antara pihak pemerintah, swasta dan lembaga pendidikan untuk bersama-sama menuju ke arah yang sama. Banyak universitas di luar negeri yang berperan besar dalam menunjang proses inovasi. Tentu semua itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. 

Dalam hal inilah dibutuhkan andil pihak swasta untuk membantu universitas sebagai pengelola ilmu. Dana yang dikeluarkan oleh pihak swasta untuk membiayai riset di kampus-kampus, sangat berguna untuk dapat menunjang keberhasilan suatu riset. Di sisi lain, pihak swasta juga selayaknya untuk dapat diberi insentif agar mau memberikan porsi dananya untuk kepentingan riset. 

Peran pemerintah sebagai pengambil kebijakan juga diperlukan untuk menciptakan suasana yang kondusif bagi perkembangan dunia TI. Misalnya, adanya fasilitas penyediaan dana bagi usaha kecil dan menengah di bidang IT. Sebagaimana diketahui, Bill Gates, mengawali penciptaan Microsoft dari sebuah garasi kecil milik orang tuanya. Dana yang dijadikan modal awal perusahaannya berasal dari dana ventura yang disediakan oleh pemerintah Amerika Serikat.

Peran pemerintah ini dapat diambil oleh pemerintah salah satu pemerintah daerah propinsi. Misalnya di wilayah Kalimantan atau Sulawesi yang wilayahnya masih luas. Wilayah propinsi yang luas dan jumlah sumber daya manusia yang mencukupi, dapat menjadi modal dasar pengembangan kawasan ini. 

Dengan mengembangkan suatu kawasan terbuka ditunjang dengan infrastruktur yang memadai untuk pengembangan TI, pemda dapat memulainya dengan membangun lembaga pendidikan unggulan dengan fokus pada dunia TI. Wilayah tersebut juga dapat disterilkan dari pungutan-pungutan yang banyak menghambat penanaman modal dari pihak investor. 

Selanjutnya pihak pemda dapat mengundang pihak swasta untuk membangun pusat penelitian dan juga kantor yang didukung oleh sumber daya optimal untuk pengembangan TI serta adanya insentif untuk mereka yang berkantor di sana.

Pembangunan dan pengembangan wilayah yang fokus pada dunia TI di daerah diharapkan dapat menjadi pendobrak pembangunan TI di Indonesia. Sumber daya yang dimiliki oleh negara Indonesia khususnya di daerah dapat dijadikan suatu potensi untuk menciptakan produk berteknologi, bukan hanya sebagai pemakai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun