Mohon tunggu...
Nufransa Wira Sakti
Nufransa Wira Sakti Mohon Tunggu... Administrasi - Profesional

" Live your life with love " --Frans--

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Lenggak-Lenggok Jakarta (#3): Hanya Ada di Jakarta

22 Maret 2010   03:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:16 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini merupakan lanjutan tulisan sebelumnya tentang segala hal menarik dalam menempuh perjalanan di belantara Jakarta Dulu, mungkin anda sering melihat orang berjualan alat-alat rumah tangga seperti ini dengan mennggunakan gerobak dorong atau bahkan dengan pikulan. Tak lupa, setiap tukang jualan ini lewat, pasti ada saja orang membuat guaraun dengan mengatakan bahwa sang penjual baru diusir oleh sang istri sehingga membawa pergi semua peralatan rumah tangganya. Sekarang, mereka sudah banyak yang berjualan dengan mobil. [caption id="attachment_96396" align="alignright" width="300" caption="Mobil Penjual Alat Rumah Tangga (dokumentasi pribadi)"][/caption] Bagi anda yang sadar akan keselamatan berkendara, mobil jualan seperti ini tentu sangat rawan kecelakaan. Selain karena pengemudi tidak bisa melihat belakang melalui kaca spion, barang-barang yang dijualpun sangat mudah untuk jatuh dan mengganggu keselamatan mobil di belakangnya. Tapi seperti biasa, mobil seperti ini akan melaju dengan aman walaupun terlihat oleh pak polisi yang sedang mengatur lalu lintas. Bila diteliti, peralatan yang dijual dari dulu sampai sekarang relatif sama; mulai dari peralatan plastik seperti gayung, ember bermacam ukuran sampai ke alat pembersih rumah seperti sapu, pel dan kemoceng. Kalau saja kita bisa lihat merknya, munmgkin sebagian besar peralatan tersebut adalah buatan China. Selain murah harganya, buatan China sangat menguasai pasar untuk peralatan berukuran kecil yang terbuat dari plastik. Foto kedua adalah sebuah motor yang telah dimodifikasi. Dengan pegangan kendali yang sudah dimodifikasi, motor ini terlihat seperti motor gede (moge) kaum berpunya. Motor seperti ini saat ini banyak meramaikan jalanan ibukota. Selain jenis ini, ada juga yang membuat motornya sangat ceper sehingga badan motor berjarak sangat dekat dengan jalan raya beraspal. Tak kalah dengan motor mewah, ada juga yang menambahkan kapasitas penumpang di samping motornya. Sepertinya, para pemilik motor ini punya komunitas sendiri yang terkadang berkendara secara beramai-ramai di ibukota. Entah bagaimana pengaturan jenis kendaraan seperti ini. Kadang dalam mengendarai motor modifikasinya mereka juga mengabaikan keselamatan pengendara lainnya. Yang terakhir, ada kendaraan pengangkut sampah yang dimiliki oleh Pemda DKI. Kalau biasanya kita melihat kendaraan pengangkut sampah dalam wujud sebuah truk besar, kali ini yang muncul adalah motor beroda tiga dengan tambahan bak sampah kecil di belakang. Yang menarik, pada saat kendaraan ini diabadikan, bak sampahnya kosong dan diisi oleh seorang penumpang yang mungkin adalah petugas kebersihan kota pemerintah daerah DKI. [caption id="attachment_96399" align="alignnone" width="300" caption="Motor Sampah (dokumentasi pribadi)"][/caption] Berkendara di ibukota Jakarta adalah suatu pengalaman tersendiri yang sayang untuk dilewatkan. Dalam beberapa kesempatan, saya menyempatkan diri untuk mengabadikan hal unik yang mungkin hanya ada di Jakarta, kemudian saya membaginya untuk anda semua. -Frans- #1 Plat Nomor Cantik #2 Mobil Super Mewah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun