Mohon tunggu...
Nufransa Wira Sakti
Nufransa Wira Sakti Mohon Tunggu... Administrasi - Profesional

" Live your life with love " --Frans--

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ketika Guido Tidak Bisa Mendapatkan Segalanya

5 Februari 2010   06:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:05 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda pasti sering mendengar bahwa dibalik kesuksesan seorang pria, ada peran seorang wanita di baliknya. Film "Nine", yang dibintangi Daniel Day-Lewis, seakan menambahkan kalimat di atas dengan "di balik kegagalan seorang pria, ada peran banyak wanita di baliknya".

Bagi penikmat film peraih Oscar yang berjudul “Chicago”, maka film ini juga mempunyai kualitas yang sama karena disutradai juga oleh Rob Marshall. Filmnya sendiri berasal dari drama musikal di panggung Broadway. Film musikal yang bertabur bintang ini diiringi dengan aksi tarian dan kostum yang sangat memukau, sangat layak untuk ditonton.

[caption id="attachment_68581" align="alignleft" width="300" caption="NINE (source:movie web)"][/caption]

“Nine” bercerita tentang kehidupan seorang sutradara terkenal di Italia yang bernama Guido Contini yang diperankan oleh Daniel Day-Lewis. Sejak kecil, kehidupan Guido dipengaruhi oleh banyak wanita. Ibunya (Sophia Loren) sangat berperan besar dalam kehidupan Guido. Ada juga Saraghita sang penari yang membuat Guido dan teman-teman masa kecilnya mabuk kepayang.

Ketika dia mencapai puncak karirnya sebagai sutradara, Guido dikelilingi oleh banyak wanita. Selain sang istri yang bernama Luisa Contini (Marion Cottilard), juga ada wanita simpanannya yang bernama Carla (Penelope Cruz) serta bintang film yang menjadi favoritnya, Claudia (Nicole Kidman). Dia juga berhubungan dengan Stephanie (Kate Hudson), seorang wartawati dari majalah wanita. Tak ketinggalan, hubungan pertemanannya dengan Lili yang merancang kostum untuk film-filmnya.

Hubungannya dengan banyak wanita tersebut, turut mempengaruhi kehidupannya sehingga kepiawaiannya dalam membuat film menjadi menurun. Dua film terakhirnya dianggap gagal oleh para kritikus dan jurnalis. Bahkan untuk film terbarunya, Guido belum mempunya naskah ceritanya. Pada kesempatan konferensi pers untuk film terbarunya, Guido berusaha menghindar kejaran wartawan. Dia tidak hanya berbohong kepada para jurnalis, tetapi juga terhadap produser dan crew film yang sudah siap untuk bekerja untuk filmnya.

Di tengah kegalauannya, Guido masih berusaha untuk memiliki semua wanita yang mengelilinginya secara sekaligus. Ditambah lagi dengan usahanya untuk mendekati seorang calon bintang dalam casting untuk film terbarunya. Kemanapun dia pergi, selalu tidak lepas dari bayang-bayang wanita. Usahanya untuk menjadikan para wanitanya untuk mendapatkan ilham untuk filmnya juga gagal. Akhirnya Guido mengakui ketiadaan naskah film terbarunya sehingga film tersebut dibatalkan. Kegagalannya tak cukup sampai di situ, semua wanita Guido juga meninggalkannya.

“If you want to get everything, you will get nothing”.

Begitu pesan yang saya tangkap dari film ini.

Lalu kenapa judul film ini “Nine”?

Silakan anda mencari jawaban sendiri dengan menyaksikan filmnya.

-Frans-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun