Mohon tunggu...
Nufransa Wira Sakti
Nufransa Wira Sakti Mohon Tunggu... Administrasi - Profesional

" Live your life with love " --Frans--

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilpres Itu Berakhir Damai

9 Juli 2009   09:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:58 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah hiruk pikuk kampanye menjelang pemilihan presiden secara langsung, akhirnya hari yang ditunggu itu tiba. Berbondong-bondong orang menuju ke tempat pemngutan suara (TPS) di wilayahnya masing-masing. Meskipun masih ada keluhan tentang daftar pemilih tetap (DPT), namun berita mengenai kisruhnya DPT tidak lagi seheboh pada waktu Pemilu untuk pemilihan anggota legislatif di bulan April 2009 lalu. Terlepas dari siapa yang menang maupun siapa yang kalah, kita semua patut bersyukur bahwa pemilihan presiden berakhir dengan damai tanpa adanya konflik atau kerusuhan yang berarti.

Kalau pilpres di RI menyebabkan kekerasan, kekacauan dan konflik berkepanjangan seperti yang terjadi di negara Iran, maka semua warga negara akan menanggungnya. Tidak terbayangkan apabila warga negara Indonesia terpecah belah. Karena bisa saja perbedaan pendapat tentang calon presiden itu terjadi di antara tetangga, rekan, saudara bahkan dalam keluarga sendiri. Kalau terjadi konflik yang besar, maka semuanya akan menjadi makin runyam, karena negara kita masih banyak terkelompok dalam berbagai suku agama dan ras.

Bagi mereka yang menang, bukan berarti harus mabuk kemenangan berkepanjangan tapi tugas besar sudah menanti. Semua yang dijanjikan dalam kampanye adalah kewajiban yang harus ditunaikan. Janji tersebut adalah satu-satunya harapan rakyat Indonesia agar dapat meraih impian menjadi negara yang lebih baik pada lima tahun ke depan.  Pemenang dalam pertarungan ini adalah mereka yang harus siap lahir dan batin untuk kepentingan ibu pertiwi.

Bagi mereka yang kalah, bukan berarti harus ngambek atau mencari-cari alasan atas kekalahan. Terimalah dengan lapang dada. Ucapkan selamat kepada yang menang. Selanjutnya? Masih banyak jalan untuk mengabdi kepada tanah air walaupun tidak menjabat sebagai presiden. Barangkali dengan tidak terpilih menjadi presiden, akan diberikan suatu hikmah oleh Yang Maha Kuasa dan dapat lebih berperan untuk negara kita tercinta.

Bagi kita rakyat biasa, kita bersyukur kehadapan Allah SWT karena pemilihan presiden kali ini berjalan damai, aman dan tertib. Sungguh ini semua suatu nikmat yang yang tiada tara. Selanjutnya, kita lihat bagaimana presiden yang akan datang menunaikan kewajibannya.  Kita semua berharap Indonesia akan lebih maju dan makmur di masa lima tahun yang akan datang.

Frans

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun