Mohon tunggu...
FRANKY KATON WICAHYO
FRANKY KATON WICAHYO Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa di universitas kristen satya wacana salatiga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

[Kearifan Lokal] Budidaya Padi dengan Pola Tanam Surjan yang Bersinambungan

13 Desember 2021   13:05 Diperbarui: 13 Desember 2021   13:09 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hallo sobat kompasiana! apakah kalian pernah mendengar kata Kearifan lokal ? pasti kalian sudah banyak mendengar dan melihat kearifan lokal yang ada ddi masing - masing daerah. banyak kearifan lokal yang berkembang dimasyarakat tidak terkecuali di dalam bidang pertanian. disini saya akan membahas salah satu contoh kearifan lokal yang ada jawa yang sedikit masyarakat ketahui.

sektor pertanian ini merupakan sektor yang paling rentan terhadap perubahan iklim yang memberikan dampat yang besar dalam ketahan panagan nasional. kendala - kendala yang seperti ini mengakibatkan munculnya kearifan lokal.

kearifan lokal itu sendiri merupakan kegiatan bercocok tanaman masyarakat dengan memajukan solusi - solusi yang berkaitan dengan dunia pertanian dengan menggunakan paham - paham yang etnik dan sudah dilakukan turun temurun yang menentukan tingkah pola hidup yang ada dalam satu komonitas ekologis.

salah satu kearifan lokal pertanian yang ada di pulau jawa yang sudah melekat hingga sekarang yaitu "SURJAN", mungkin banyak yang belum mendengar sistem pertanian SURJAN betul? 

Surjan itu sendiri diambil dari bahasa jawa yang memiliki arti lurik atau garis - garis. sistem surjan ini jika diamati dari ketinggian akan membentuk susunan garis yang berselang seling atara tanaman dan gulutan. biasanya pematang sawah akan diselingi dengan tanaman palawija, kacang tanah, sayuran, dan tanaman hortikultura pada lahan yang kering.

sistem surjan merupakan sebuah sistem penataan lahan dalam budidaya tanaman di lahan rawa yang dapat menguntungkan dalam mengolah lahan di pasang surut (rawa). dalam sistem ini memliki perpektif budaya, ekologi, dan ekonomi yang memadukan kearifan lokal dengan invosi yang bekembang saat ini.

penataan lahan dengan sistem ini sangat memungkin para petani untuk melakukan diversifikasi pangan atau dengan kata lain selain menanam padi dapat juga menanam jenis komoditas yang berbeda dalam satu lahan tersebut yang bisa menguntung.

sistem surjan ini sudah diterapkan oleh para petani yang lahannya mengalami pasang surut, sistem ini sangat cocok pada daerah yang memiliki kondisi lahan yang pasang surut seperti jawa, kalimantan, dan sulawesi. 

sistem ini merupakan suatu contoh kearifan lokal di daerah pasang surut. petani di tuntut untuk menata lahan agar bisa ditanami tanaman pangan. sistem ini bisa menggunakan gulutan yang tinggi dan tabukan sehingga membentuk sistem sawah atau tegalan dalam satu hamparan. sistem pertanian ini sangat mengoptimalkan ruang dan waktu dengan mempertimbangkan komoditas dan pola tanam.

pengolahan tanah dengan menggunakan peralatan yang sederhana, pemupukan hampir tidak dilakukan, pengelolaan air yang terbatas. pera petani dalam menentukan jenis tanaman yang berumur panjang dan memiliki tingkat daya tahan tinggi agar mendapatkan hasil yang masimal dalam penggunaan lahan yang ditunjang dengan penerapan sistem surjan tersebut.

sistem surjan sangat memerlukan memperhatikan tipologi lahan, tipe luapan, dan pemanfaatan yang terkait dengan keberadaan lapisan pirit.

selanjutnya mari kita kaitkan kearifan lokal sistem surjan dengan pertanian berkelanjutan dengan melihat dari tiga aspek yaitu lingkungan, ekonomi, dan sosial budaya.

Aspek lingkungan

penerapan sistem surjan ini ditunjukan untuk meningkatkan pendapatan petani dan memperkecil resiko kegagalan. dalam kearifan lokal yang sistem surjan ini merapkan sebuah sistem drainase yang memungkinkan untuk kelancaran dalam hal kebutuhan air dalam lahan pertanian. pengolahan yang sangat sederhana dan kerusakan tanah serta lingkungan yang diminimalisir. hal ini memungkinkan lingkungan akan terjaga dengan baik dan tekstur tanah dan sumber unsur hara bisa terjaga dengan baik dengan adanya penerapan sistem seperti ini pada daerah rawa.

Aspek ekonomi

Pada aspek ekonomi ini sistem surjan dapat meningkatkan hasil panen yang sangat efesien dan membantu massa tanaman semakin baik karena penggunaan sistem drainase dan pengunaan parit - parit yang sangat membantu dalam menjalankan sistem perairan. sistem ini sangat mendukung pendapatan karena efesiensi dalam hal waktu, panen, dan hasil.

Aspek sosial budaya

dalam menjalankan ini semua tidak hanya berdampak pada aspek lingkungan maupun ekonomi melainkan semua aspek ikut ambil adil dalam perkembangan hal ini. hal ini bisa dijadikan ajang menciptakan jenis padi baru dan melestarikan jenis padi salibu agar terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan sumber pangan nasional. dampak dari munculnya jenis padi ini terkait dengan nilai sosial masyarakat tentang padi salibu yang semakin dikenal masyarakat dan banyaknya permintaan akan bibit padi ini.

oleh karena itu suatu kearifan lokal dalam suatu daerah haruslah dijaga dengan baik dan bisa dikembangkan hingga memperoleh hasil maksimal dari hasil yang sebelumnya. sistem pertanian berkelanjutan yang sudah diberikan oleh pemerintah agar bisa diterapkan oleh para petani supaya bisa menunjang sistem pertanian beragreditas baik itu dari segi lingkungan, ekonomi, maupun sosial budaya. oleh karena itu, tradisi lokal (kearifak lokal) perlunya dilestarikan bukan ditinggalkan begitu saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun