Mohon tunggu...
Franklyn Hezki Constan
Franklyn Hezki Constan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu komunikasi Universitas Sriwijaya

baca komik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keterbukaan dan Kejujuran dalam Komunikasi: Fondasi Kepercayaan Berorganisasi

24 November 2023   15:38 Diperbarui: 24 November 2023   16:02 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

fondasi yang tak tergantikan dalam membangun hubungan yang sehat dan produktif. Keterbukaan menciptakan lingkungan di mana setiap pihak merasa nyaman untuk menyampaikan pikiran, perasaan, dan ide-ide mereka tanpa takut dihakimi. Kejujuran adalah elemen kunci yang membentuk kepercayaan, yang merupakan dasar dari semua hubungan yang sehat, termasuk hubungan pribadi dan profesional. Keterbukaan dan kejujuran saling terkait dan saling memperkuat, menciptakan fondasi kepercayaan yang kuat. Implikasi dari keterbukaan dan kejujuran dalam konteks pribadi dan organisasi sangat signifikan. Dalam hubungan pribadi, keterbukaan dan kejujuran memperkuat ikatan emosional dan memungkinkan pertumbuhan bersama. Di sisi organisasional, penggunaan keterbukaan dan kejujuran dapat meningkatkan retensi karyawan dan menciptakan lingkungan di mana ide-ide inovatif dapat berkembang. Oleh karena itu, keterbukaan dan kejujuran bukan hanya kata-kata kosong dalam dunia komunikasi, tetapi instrumen yang kuat untuk membangun dan memelihara kepercayaan. Data dan studi kasus menegaskan bahwa organisasi dan individu yang mengambil langkah-langkah untuk memasukkan keterbukaan dan kejujuran dalam komunikasi mereka mendapatkan manfaat nyata, dari kepuasan karyawan hingga tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan, organisasi yang mendorong kejujuran di tempat kerja mengalami tingkat kepuasan karyawan yang lebih tinggi daripada yang tidak menerapkan kejujuran sebagai nilai inti. Studi yang dilakukan oleh Harvard Business Review menunjukkan bahwa organisasi yang mendorong kejujuran di tempat kerja mengalami tingkat kepuasan karyawan yang 17% lebih tinggi daripada yang tidak menerapkan kejujuran sebagai nilai inti.

Beberapa penelitian lain juga menunjukkan bahwa organisasi yang memfokus pada kejujuran dan transparansi dalam keputusan akan mempengaruhi perilaku karyawan dan kepuasan kerja. Sebuah studi yang dilakukan oleh Neliti menemukan bahwa ada hubungan antara kepuasan kerja dan perilaku kewargaan organisasi pada karyawan. Studi yang dilakukan oleh Universitas Atma Jaya Yogyakarta menemukan bahwa organisasi yang memfokus pada motivasi kerja dan komitmen afektif dengan kepuasan kerja sebagai variabel mediator akan mempengaruhi komitmen afektif dengan hotel

Survei Gallup tahun 2022 menemukan bahwa organisasi dengan budaya keterbukaan memiliki tingkat inovasi yang 21% lebih tinggi daripada organisasi dengan budaya tertutup. Survei ini dilakukan terhadap lebih dari 100.000 karyawan di 22 negara.

Survei tersebut mengukur tingkat inovasi dengan menggunakan indikator-indikator seperti:

  • Kreativitas: Kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru dan inovatif.
  • Kerjasama: Kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain untuk mewujudkan ide-ide tersebut.
  • Pengambilan risiko: Kemampuan untuk mengambil risiko untuk mencoba ide-ide baru.

Hasil survei menunjukkan bahwa organisasi dengan budaya keterbukaan memiliki skor yang lebih tinggi untuk semua indikator tersebut.

Ada beberapa alasan mengapa keterbukaan dapat mendorong inovasi. Pertama, keterbukaan menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa nyaman untuk berbagi ide-ide mereka, bahkan jika ide-ide tersebut belum matang atau tidak konvensional. Kedua, keterbukaan mendorong karyawan untuk bekerja sama dan saling belajar dari satu sama lain. Ketiga, keterbukaan mendorong karyawan untuk mengambil risiko dan mencoba ide-ide baru.

Berikut adalah beberapa contoh bagaimana keterbukaan dapat mendorong inovasi:

  • Karyawan yang merasa nyaman untuk berbagi ide-ide mereka dapat menghasilkan ide-ide yang lebih kreatif dan inovatif.
  • Karyawan yang bekerja sama dengan orang lain dari berbagai latar belakang dapat belajar dari satu sama lain dan menghasilkan ide-ide yang lebih segar dan inovatif.
  • Karyawan yang merasa didukung untuk mengambil risiko dapat mencoba ide-ide baru yang mungkin tidak akan mereka coba jika mereka merasa takut akan kegagalan.

Survei Gallup menunjukkan bahwa keterbukaan adalah faktor penting yang dapat mendorong inovasi di organisasi. Organisasi yang ingin meningkatkan tingkat inovasinya dapat mulai dengan menciptakan budaya keterbukaan di tempat kerja.

Dari hasil penelitian tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa organisasi yang mendorong kejujuran dan transparansi dalam keputusan akan mempengaruhi tingkat kepuasan karyawan dan produktivitas mereka. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk memfokus pada kejujuran dan transparansi dalam keputusan untuk meningkatkan kepuasan kerja dan menghasilkan lingkungan kerja yang lebih inovatif dan efisien.

Keterbukaan dan kejujuran bukan hanya kata-kata kosong dalam dunia komunikasi. Mereka adalah instrumen yang kuat untuk membangun dan memelihara kepercayaan. Data dan studi kasus menegaskan bahwa organisasi dan individu yang mengambil langkah-langkah untuk memasukkan keterbukaan dan kejujuran dalam komunikasi mereka mendapatkan manfaat nyata, dari kepuasan karyawan hingga tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun