Aku...
Aku adalah...
Yang terlahir di dalam kehidupan dan kematian
Berjuntai-juntai sesak kehidupan yang semakin mencuat
Berjuta-juta lega kematian yang semakin merambat
Keberuntungan apakah aku menjadi kehidupan ini
Kesialan apakah aku menjadi kematian itu
Aku...
Aku adalah...
Yang tumbuh di antara keadaan dan ketiadaan
Berawal proses keadaan suara yang tiada dalam persekutuan
Berakhir eliminasi ketiadaan suara yang ada dalam perpecahan
Keberuntungan apakah aku menjadi keadaan ini
Kesialan apakah aku menjadi ketiadaan itu
Aku...
Aku adalah...
Yang layu di luar nilai dan guna
Berhari-hari berenang melintasi kubangan nilai pada keinginan harga
Bertahun-tahun berjalan rantas buangan guna pada kemauan daya
Keberuntungan apakah aku menjadi nilai ini
Kesialan apakah aku menjadi guna itu
Aku...
Bukan lagi aku...
Melainkan dia sesungguhnya aku
Menyamakan mereka sesungguhnya kalian
Yang lenyap untuk kekuasaan dan kekuatan
Pada pestisida menyemburkan ketenaran
Pada genosida mengaburkan kebenaran
Keberuntungan apakah aku menjadi kekuatan ini
Kesialan apakah aku menjadi kekuasaan itu
Dan lagi-lagi aku...
Alang-alang yang menghalangi keindahan
Halang-rintang yang menjijikan kulit kebangsawaan
Berburu mangsa yang akan melaparkan kemudian mengenyangkan
Keberuntungan apakah aku menjadi kenyang ini
Kesialan apakah aku menjadi lapar itu
Makanya aku...
Tidak juga untuk pertanyaan dan pernyataan
Iyakan sajalah takdir dan nasib
Karena aku hanyalah rumput liar
Frankincense (Purwokerto, 14 September 2018)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H