Mohon tunggu...
Fran Jonathan
Fran Jonathan Mohon Tunggu... -

web: www.husadareiki.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penyembuhan Reiki Cuma Abal-abal?

14 November 2016   11:15 Diperbarui: 15 November 2016   06:50 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Masyarakat di zaman modern sekarang ini, makin kritis dalam menilai sesuatu. Apalagi yang menyangkut dengan masalah kesehatan. Khususnya, mengenai ke manjuran dari metode Reiki dalam membantu kesembuhan seseorang dari penyakit.  Banyak permintaan dari masyarakat yang saya temui, baik secara langsung atau melalui media sosial, menanyakan tentang sisi ilmiah dari terapi Reiki. Sayangnya, ilmu kedokteran modern tidak mempunyai satupun teori tentang keberadaan 'Qi', atau Reiki. Jadi, mereka tidak mampu memberikan penjelasan apapun tentang manjur atau tidaknya terapi Reiki.

Dari beberapa dokter yang saya temui, rata-rata mengatakan bahwa efek yang di miliki oleh terapi Reiki adalah efek placebo. Untuk lebih jelas tentang apa itu efek placebo, berikut saya kutip dari wikipedia :

"Efek plasebo adalah sembuhnya pasien dari penyakitnya ketika mengonsumsi obat kosong atau plasebo dan terjadi walaupun terdapat bukti yang berkebalikan.[2] Plasebo biasanya hanya berisi serbuk laktosa yang tidak memiliki khasiat apapun sebagai obat.[2] Efek ini muncul karena pasien yang mendapat plasebo tidak tahu apa yang diminumnya, namun sugesti bisa membuat obat itu benar-benar manjur layaknya obat asli.[2]"

Merunut dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa seseorang merasa sembuh, merasa ada perbaikan dari sakitnya, hanya karena dia merasa telah meminum obat yang sesunguhnya. Padahal, obat yang diminum adalah obat palsu, tetapi  bisa memiliki efek sama seperti obat yang asli. Efek placebo secara langsung juga membuktikan bila efek psikis, mempunyai kemampuan untuk membantu ataupun mengurangi efektivitas dari obat yang diminum. Tetapi, ada batasan dari efek placebo ini, karena bagaimanapun juga, kondisi fisik yang sedang sakit tetap membutuhkan obat-obatan yang memang telah teruji khasiatnya.

Kembali kepada soal, apakah terapi Reiki adalah terapi placebo, alias tidak ada energy atau qi disana, dan mereka yang mendapatkan terapi Reiki, merasa sembuh karena efek dari keyakinan dan psikisnya sendiri?

Berikut adalah kutipan terjemahan, dari sensei Usui sendiri:

"Apakah anda harus percaya dengan Usui Reiki Ryoho sebelum ada hasil penyembuhan? 

Tidak perlu, karena ini bukan sugesti seperti psikotherapy atau hypnosis. Karena bukan sugesti, maka anda tidak perlu percaya untuk bisa sembuh. Tidak masalah jika anda meragukan atau menolak untuk percaya tentang Reiki. Tetap saja Reiki secara efektif membantu kesembuhan penyakit. Bahkan Reiki dapat secara efektive bekerja pada mereka yang sedang tidak sadar dan koma. Walaupun tidak percaya, setelah terapi pertama, biasanya mereka akan menyadari Reiki dan percaya tentang Reiki."
(artikel lengkapnya: Manfaat Reiki, versi dari reiki hikkei)

Jadi, menurut sensei Usui, kemanjuran reiki tidaklah tergantung karena orang percaya atau tidak dengan terapi Reiki. Tetapi karena memang Reiki adalah fenomena alam, suatu fenomena yang walaupun belum bisa di buktikan secara fisik, tetapi tetap ada, dan memiliki efek penyembuhan pada makhluk hidup.

Beberapa peneliti, telah melakukan riset tentang kemanjuran terapi reiki pada kasus hypertensi dibandingkan dengan kelompok yang di beri terapi palsu, dan bisa anda lihat dalam tautan ini "The effect of Reiki on Blood hypertension"

Saya yakin, di kemudian hari akan  muncul riset-riset serupa yang mengupas kemanjuran Reiki dalam membantu kesembuhan, karena tes-tes yang di lakukan masih dalam tahap tes permulaan, dengan lama terapi yang tidak begitu lama, kurang dari 2 minggu. Sedangkan untuk penyakit yang dalam derajat yang parah, tentu saja membutuhkan waktu yang lebih lama.

Kemudian, satu hal yang tidak boleh di lupakan,  bahwa Reiki hanya membantu tubuh seseorang untuk sembuh, dan tidak bisa menyembuhkan kematian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun