Tahun 90 an, sumber reiki yang ada di luar Jepang, hanyalah yang bersumber dari sensei Hawayo Takata. Tidak ada yang tahu keberadaan murid-murid sensei Usui yang lain.
Bahkan sensei Takata sampai pernah menyatakan bahwa dirinyalah satu-satunya pembawa ajaran sensei Usui. Lebih lanjut, sensei Takata memberikan beberapa informasi yang kurang tepat sehubungan dengan latar belakang sensei Usui, seperti sensei Usui pernah masuk sebagai mahasiswa universitas Kristen, punya gelar dokter, dan Reiki adalah hasil riset sensei Usui dalam upayanya menemukan terapi alternatif.Â
Entah mengapa sensei Takata menyatakan demikian, tetapi yang jelas ada satu situs yang mengatakan bahwa pada waktu sensei Takata hidup, Jepang dan Amerika sedang dalam keadaan perang, dan demi penerimaan masyarakat Amerika pada waktu itu yang sedang anti Jepang, maka sensei Takata mengubah beberapa detail sejarah dari sensei Usui.
Kemudian ada beberapa praktisi Reiki di Eropa dan Amerika, seperti Dave king dan Frank Arjava menemukan kembali beberapa serpihan informasi tentang keberadaan murid-murid sensei Usui, selain Chujiro Hayashi( guru sensei Takata). Dave king, pada tahun 1995, berkunjung ke Jepang dan sempat belajar dari Vortex Reiki School di Tokyo yang didirikan oleh Toshitaka Mochizuki. Salah satu pengajarnya yaitu sensei Takahashi, ternyata adalah anggota dari perkumpulan reiki awal, yang sekarang sering di sebut sebagai Usui Reiki Ryoho Gakkai.Â
Sedangkan, Frank Arjava, pada tahun 1997 menerbitkan bukunya yang pertama berjudul 'Reiki Fire', dalam bukunya, Frank Arjava menceritakan tentang perjalanannya menemukan tradisi lama Usui Reiki Ryoho. Dan bersama istrinya Chetna Kobayashi, Frank Arjava berhasil menjalin komunikasi dengan para anggota Gakkai.Â
Dari hasil pertemuannya dengan para anggota Gakkai, Frank Arjava menemukan beberapa informasi akurat tentang sejarah sensei Usui yang tercantum dalam monumen di makam sensei Usui, dan juga teknik-teknik orisinil dari Usui Reiki Ryoho. Â Lihat: Monumen peringatan sensei Usui.
Setelah itu, pada tahun 1999, Rick Rivard ( Threshold Reiki)  bersama koleganya, mengadakan konferensi Usui Reiki Ryoho, dengan  sensei Hiroshi Doi sebagai narasumbernya. Sensei Hiroshi Doi adalah pendiri aliran Gendai Reiki Ho, yang menggabungkan sistem reiki barat dan tradisional Jepang.Â
Beliau adalah anggota dari Usui Reiki Ryoho Gakkai sejak tahun 1993 dan kehadirannya di konferensi tersebut atas seijin dari ketua Usui Reiki Ryoho saat itu yaitu sensei Kimiko Koyama untuk meluruskan informasi seputar sejarah dari sensei Usui dan ajaran Usui Reiki Ryoho di barat.. Dengan hadirnya sensei Hiroshi Doi di konferensi Usui Reiki Ryoho pertama di luar Jepang ini , memberikan banyak masukan tentang teknik-teknik tradisional Reiki yang sebelumnya belum pernah di ajarkan di luar Jepang
Pada tahun 2002, Rick Rivard dan beberapa muridnya yang berasal dari Jepang, menterjemahkan buku kedua dari sensei Toshitaka Mochizuki, yang berjudul Cho-kantan Iyashino Te. Didalam buku tersebut ada satu bagian khusus yang di dedikasikan untuk mengupas tuntas sejarah dari sensei Mikao Usui, keluarganya, dan para anggota awal dari gakkai. Dan juga di lengkapi dengan foto-foto dokumentasi sensei Usui, keluarga sensei Usui dan anggota gakkai.
Juga di sebutkan bahwa Usui Reiki Ryoho Gakkai didirikan sendiri oleh sensei Mikao Usui sebagai komunitas para murid sensei Usui untuk belajar dan bersama-sama mengembangkan apa yang di temukan oleh sensei Mikao Usui. Setelah sensei Usui meninggal pada tahun 1926, salah satu muridnya yaitu Juzaburo Uchida, seorang mantan jendral angkatan laut Jepang.
Beliau bergabung dengan Usui Reiki Ryoho Gakkai, sejak tahun 1925, dan segera setelah meninggalnya sensei Usui, mengambil alih pimpinan gakkai. Beliau jugalah yang menulis biography singkat di monumen peringatan sensei Usui.
Di dalam buku itu, di sebutkan juga dua murid senior dari sensei Usui, yaitu sensei Toshihiro Eguchi dan sensei Chujiro Hayashi. Sensei Toshihiro Eguchi merupakan salah satu murid sensei Usui yang paling senior, beliau mulai belajar dari sensei Usui pada tahun 1921, dan pada tahun 1923 telah menyelesaikan seluruh pelajaran  yang di berikan oleh sensei Usui. Setelah itu, pada tahun 1923, sensei Eguchi mulai membentuk sistem pelajaran Reiki nya sendiri atas restu dari sensei Usui.
Oleh karena sensei Eguchi adalah seorang guru, dan mempunyai minat yang besar terhadap seni pengobatan dan penyembuhan, beliau menggabungkan system Reiki dengan system penyembuhan dengan tangan seperti teknik pijat, accupressure dan lain-lain yang berkembang di Jepang pada saat itu. Itu sebabnya, pada jaman sekarang, para praktisi Reiki mendapati ajaran teknik penyembuhan Reiki dengan tangan ( Usui Te'ate) yang sebetulnya di kembangkan oleh sensei Eguchi.
Chujiro Hayashi, seorang mantan dokter angkatan laut, mulai tertarik dengan Usui Reiki Ryoho sekitar tahun 1925. Bersama dengan sensei Eguchi, sensei Hayashi sering kali melakukan penelitian tentang bagaimana menyalurkan energy atau Qi kepada mereka yang tidak belajar Usui Reiki Ryoho. Kemudian, sensei Hayashi, menagodpsi teknik qi qong dalam teknik kenyoku'ho.Â
Kemudian, sensei Hayashi, diminta untuk menuliskan pengalamannya dalam suatu bentuk buku untuk mempermudah praktisi Reiki dalam memberikan penyembuhan kepada orang lain, buku itu sekarang di kenal sebagai Usui Reiki Hikkei.
  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H