Mohon tunggu...
Franhky Wijaya
Franhky Wijaya Mohon Tunggu... Arsitek - pemerhati bidang properti

seseorang yang ingin berbagi pengalaman karena sudah lama bekerja di bidang properti, terutama bidang perencanaan, mulai dari pengembangan landed houses, komersial, pergudangan sampai bangunan apartment.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Saat Pandemi: Rumah Hadap Timur

16 Juli 2020   11:55 Diperbarui: 16 Juli 2020   12:04 987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: unpslash@rederico respini

Ada seorang teman kantor yang beberapa hari ini tidak masuk kantor karena sakit. Katanya demam dan sesak nafas. Di tengah pandemi seperti ini, semua orang pasti was-was dan berasumsi kalau itu adalah Covid. 

Walaupun disarankan ke rumah sakit, teman tersebut tidak berani dengan berbagai macam alasan, jadi hanya melakukan karantina di rumah saja. Selain minum obat penurun panas juga sering berjemur pagi.

Berjemur di pagi hari belakangan ini memang sering saya lihat terutama di komplek perumahan. Saya sendiri juga melakukannya sekali-kali. Saya sempat berpikir, beruntung sekali orang yang rumahnya menghadap timur, jadi tidak perlu pergi ke taman atau kemana-mana hanya untuk berjemur, cukup di depan rumah. 

Dulu rumah yang menghadap timur apalagi yang menghadap barat kurang diminati, karena rumah tersebut akan terpapar sinar matahari langsung dan panas. 

Rumah yang menghadap timur kena sinar matahari pagi dan rumah yang menghadap barat terkena matahari sore. Matahari memang membawa manfaat yang baik bagi kehidupan, tetapi kalau terpapar secara langsung dan dalam waktu yang cukup lama maka akan rumah akan menjadi panas sehingga penghuni di dalamnya juga akan merasa gerah. Tinggal di dalam rumah yang panas tentu saja tidak nyaman.

Tetapi kalau dibandingkan mana yang lebih baik antara menghadap timur atau barat, saya pribadi lebih memilih menghadap timur. Kalau menghadap timur selain matahari pagi dianggap lebih "sehat" biasanya panas matahari yang terserap oleh material bangunan akan dipancarkan lagi hanya sampai siang hari saja. Dan biasanya para penghuni rumah di siang hari banyak beraktifitas di luar seperti bekerja atau sekolah. Jadi tidak terlalu bermasalah. 

Lain halnya dengan rumah hadap barat yang mendapat sinar matahari sore. Panas yang terserap akan dipancarkan kembali sampai malam hari dan di malam hari para penghuni rumah sudah kembali dan berkumpul di rumah. Hal ini membuat rumah atau ruangan tadi  "agak" terasa panas di malam hari.

Berbicara mengenai arah matahari cukup penting bagi developer dalam pengembangan site plan perumahan serta bagi calon konsumen yang ingin membeli unit rumah terutama apartemen. 

Dari segi desain dan material dalam satu tipe yang sama pasti semuanya juga sama, yang membedakan adalah lokasi dimana produk itu berada. Dan itu pula kenapa harga rumah yang satu bisa beda dengan harga rumah yang lainnya padahal ukuran dan spesifikasi persis sama. Itu kembali lagi posisi rumah itu. Posisi berpengaruh ke harga rumah. 

Dari penjelasan di atas, cukup jelas, bahwa bagi developer dalam perencanaan site plan perlu menghindari rumah yang menghadap timur atau barat, karena kemungkinan besar rumah itu akan susah untuk dijual. 

Tetapi seringkali dalam perencanaan site plan, rumah yang menghadap timur atau barat pasti ada dan terjadi. Itu tidak dapat dihindari. Mungkin yang dapat kita lakukan adalah meminimalkan jumlahnya. Dan sebaliknya, rumah yang menghadap utara atau selatan, tidak akan terpapar matahari secara langsung, akan banyak peminatnya. Otomatis harga rumah ini akan berbeda. Biasanya lebih mahal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun