Mohon tunggu...
Franhky Wijaya
Franhky Wijaya Mohon Tunggu... Arsitek - pemerhati bidang properti

seseorang yang ingin berbagi pengalaman karena sudah lama bekerja di bidang properti, terutama bidang perencanaan, mulai dari pengembangan landed houses, komersial, pergudangan sampai bangunan apartment.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Catatan Kaki: Landed Houses, Rumah Impian Masa Depan?

30 Juni 2020   13:57 Diperbarui: 30 Juni 2020   20:33 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi sekarang harga tanah di pinggiran kota yang saya singgung di atas juga sudah semakin naik sehingga otomatis harga rumah pun mulai merangkak naik. Untuk penjualan rumah tipe besar dengan harga jual yang relatif tinggi mulai mengalami perlambatan. 

Nah, pada saat itu developer mulai mencari cara baru agar produk  hunian tetap bisa terjual. Singkat kata produk apartemen menjadi jawabannya. Dengan luasan sekitar 2000m2 di perkotaan sudah bisa mendirikan satu tower bangunan apartemen. 

Pada awal-awal sosialisasi agar masyarakat bisa "move on" dari hunian horizontal ke vertikal selalu ada kendala. Orang-orang yang sudah biasa tinggal di luar negeri, tinggal di apartemen tidak terlalu menjadi masalah. 

Tetapi bagi masyarakat yang senang bersosialisasi dengan tetangga atau punya hobi bercocok tanam  mungkin tinggal di apartemen kurang begitu menarik bagi mereka. Sejalan dengan waktu, masyarakat tidak ada pilihan lain karena untuk beli landed houses sudah tidak mampu. 

Terlepas dari itu semua, ternyata landed houses selalu ada saja peminat. Karena masalah harga tanah yang tinggi, lokasi rumah sekarang sudah bergeser lebih jauh lagi, mungkin sudah luar kota. Selain lokasi yang jauh dari kota, developer juga menyiasati dengan tipe-tipe yang kecil supaya harga jual tidak begitu tinggi. 

Bahkan ada juga yang mempunyai konsep rumah tumbuh, artinya tanahnya cukup besar tetapi bangunannya hanya ada ruangan inti saja seperti ruang keluarga, kamar tidur dan dapur. 

Selebihnya hanya taman belakang yang kosong dengan asumsi kalau ada kebutuhan ruang nantinya bisa ditambah sendiri oleh pemilik. 

Kebanyakan tipe rumah yang ditawarkan adalah tipe 36, 45, 60 dan 72 (m2). Layout denah pun lebih kurang sama dengan tipe-tipe di kelasnya. Tidak ada perbedaan yang mencolok. Yang membedakan adalah lokasi dan lokasi. 

Lokasi sangat penting dalam pengembangan rumah kecil di pinggiran kota. Kriteria penting yang dimaksud  adalah aksesibilitas, kemudahan dalam mencapai lokasi tersebut serta ke tempat lainnya. 

Aksesibilitas ini mesti ditunjang dengan transportasi umum, baik berupa stasiun kereta api maupun terminal bus. Tetapi dalam kasus ini, stasiun kereta api lebih mempunyai nilai jual dibandingkan dengan terminal bus. 

Kereta api (baca : kereta dalam kota) adalah salah satu kendaraan umum yang ramai dipergunakan karena bisa menampung orang banyak, cepat,  bebas macet serta berbiaya murah. Ditambah lagi pelayanan serta kenyamanan penumpang semakin meningkat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun