Mohon tunggu...
frangky Plally
frangky Plally Mohon Tunggu... Guru - Guru Pembelajar

Hidup adalah perjalanan belajar tanpa akhir; setiap tantangan adalah peluang, setiap kesalahan adalah guru. Kebijaksanaan tumbuh dari keberanian berpikir, mendengar dengan hati, dan bertindak dengan integritas untuk kebaikan bersama.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Adalah Investasi Jangka Panjang: Stabilkan Kurikulum, Bangun Masa Depan Bangsa

16 Desember 2024   16:14 Diperbarui: 16 Desember 2024   16:14 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Matematika menghitung (Sumber: pixabay))

"Pendidikan adalah investasi jangka panjang. Stabilkan kurikulum, dan lihatlah masa depan bangsa yang lebih cerah."

Pernahkah anda membayangkan sebuah pohon yang ditanam, kemudian akarnya terus dicabut dan dipindahkan ke tanah lain? Pohon itu mungkin tetap hidup, tetapi pertumbuhannya pasti terhambat. Itulah gambaran pendidikan kita saat kurikulum sering kali diubah-ubah tanpa perencanaan matang. Pendidikan adalah proses panjang yang membutuhkan stabilitas, arah jelas, dan waktu untuk berkembang. Tidak hanya demi keberhasilan siswa, tetapi juga untuk mencetak generasi yang mampu bersaing di masa depan.

Kurikulum: Pondasi Pendidikan yang Stabil

Kurikulum adalah cetak biru pendidikan. Ia menjadi panduan utama bagi guru dalam menyampaikan materi dan membangun karakter siswa. Ketika kurikulum berubah terlalu sering, guru seperti berada di tengah badai, harus beradaptasi, mempelajari hal baru, dan menyesuaikan metode pengajaran, seringkali tanpa dukungan yang memadai.

Dalam bukunya, Pedagogy of the Oppressed, Paulo Freire menekankan bahwa pendidikan sejatinya adalah alat untuk membebaskan. Tetapi jika alat ini terus berubah bentuk, bagaimana mungkin kebebasan itu bisa diraih? Sebuah sistem pendidikan yang stabil akan memberikan ruang bagi guru untuk fokus pada pembelajaran, bukan sekadar mengejar kebijakan yang terus berganti.

Data dan Fakta: Dampak Perubahan Kurikulum yang Terlalu Sering

Menurut penelitian dari UNESCO tahun 2019, negara-negara dengan perubahan kurikulum yang sering cenderung memiliki hasil pendidikan yang lebih rendah dibandingkan negara dengan kurikulum yang stabil selama lebih dari 10 tahun. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya konsistensi dalam sistem pendidikan untuk menciptakan lingkungan belajar yang optimal bagi siswa dan guru.

Di Indonesia sendiri, perubahan kurikulum tercatat cukup sering terjadi. Sejak Kurikulum 1947 hingga Kurikulum Merdeka yang baru-baru ini diterapkan, kita telah mengganti sistem pendidikan lebih dari 10 kali dalam kurun waktu 75 tahun. Dampaknya? Banyak guru yang merasa terbebani karena harus terus beradaptasi tanpa pelatihan yang memadai. Guru menjadi kehilangan fokus pada esensi pendidikan: membimbing siswa menjadi individu yang berkarakter dan kompeten.

Kisah Inspiratif: Finlandia dan Keberhasilan Kurikulum Stabil

Mari kita lihat Finlandia, negara dengan salah satu sistem pendidikan terbaik di dunia. Finlandia memiliki kurikulum yang stabil, tetapi fleksibel untuk diadaptasi sesuai kebutuhan lokal. Perubahan besar hanya dilakukan setiap 10 hingga 15 tahun sekali, dan itu pun melalui penelitian panjang serta melibatkan guru sebagai mitra utama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun