Di Pantai tersebut tidak cuman menjual produk wisata pada pertunjukanhya saja, tetapi di kawasan obyek wisata Pantai Prigi juga terdapat fasilitas yang mensupport proses kegiatan wisata Menurut Yoeti (2002) terdapat tiga unsur yang membentuk produk wisata, yaitu :
a. Mempunyai Daya tarik tujuan wisata yang sudah ada didalamnya ciri khas yang digambarkan oleh para wisatawan.
b. Fasilitator yang dimiliki daerah tujuan wisatawan, antara lain, akomodasi, transpotasi, usaha pengola makanan, tempat parkir, taman hiburan, dan sebagainya.
c. Kemudahan untuk mencapai daerah tujuan wisata tersebut. Tingkat kepuasan para wisata bukan untuk diperoleh dari pertunjukan melainkan juga dari fasilitas wisata yang dimiliki oleh obyek wisata tersebut (Binarwan, 2007).
Sebagai tempat wisata unggulan di kabupaten, pemerintah beserta jajarannya dan masyarakat setempat saling gotong-royong untuk membangun dan menyiapkan bermacam-macam fasilitas, sarana dan prasarana penunjang kegiatan wisatawan yang berkunjung. Dalam pembangunan ini bertujuan supaya obyek wisata lebih baik kedepannya. Faktor yang memengaruhi berhasil tidaknya pengembangan dikawasan wisata adalah dilihat dari tingkat kepuasan para wisatawan terkait dengan fasilitas dan sarana prasarana yang disediakan di obyek wisata. Para wisatawan yang berkunjung sangat membutuhkan fasilitas yang lebih baik dan memadai. Kalaupun tidak terpenuhi maka wisatawan bisa merasakan adanya ketidakpuasan kepada tempat wisata tersebut.Â
Untuk memenuhi tingkat kepuasan wisatawan terhadap fasilitas harusnya ada inovasi dan kreativitas baru untuk bisa memberi rasa puas yang lebih terhadap wisatawan pada saat mendatang, sarana dan prasarana tersebut sekarang ini bisa dilihat masih kurang dan dapat berdampak terhadap obyek wisata Pantai Prigi di masa depan, sehingga semakin rendah tingkat kesenangan wisatawan yang berkunjung kesana dapat berpengaruh kepada jumlah orang yang berkunjung. sehingga perlu melakukan penelitian karya ilmiah terkait Dampak covid19 terhadap kehidupan sosial dan ekonomi nelayan di kabupaten Trenggalek dan diharapkan pihak - pihak yang terlibat bisa membuat penelitian ini sebagai tujuan melihat seberapa jauh Dampak covid19 terhadap kehidupan sosial dan ekonomi nelayan di kabupaten Trenggalek di waktu mendatang.
Ada tiga pendapat utama mengapa masyarakat punya karakteristik yang sangat penting dalam sektor pembangunan (Conyers, 1994h.154), yang pertama, partisipasi masyarakat dalam mendapatkan informasi mengenai situasi dan kondisi. Suatu kebutuhan dalam sifat masyarakat dalam progam proyek-proyek pembangunan. Kedua bahwa dimasyarakat lebih percaya proyek pembangunan jika dirasa mereka terlibat dalam proses persiapan dan perencanaan, dikarenakan sudah mengetahui terperinci akan proyek tersebut. Ketiga, akan berupaya menggenjot ketertarikan masyarakat umum dikarenakan akan mendapatakan tanggapan yang mempunyai hak demokrasi apabila masyarakat terlibat dalam pembangunan masyarakat.
Pertama, di dalam pemberdayaan nelayan masyarakat di prigi pada saat pandemi covid-19 yang didampingi oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Â dan beberapa kelompok masyarakat lainnya yang ikut berpatisipasi dengan menerapakan protokol kesehatan.Â
Bertujuan  pada fakta dilapangan yang mempunyai tugas atau peran yang sangat penting dalam pemberdayaan masyarakat nelayan di prigi pada saat pandemi covid-19, berhubungan dengan tugas Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk pemberdayaan masyarakat nelayan di prigi yang merupakan kelompok  masyarakat nelayan yang terlibat dalam proses mempersiapkan dan perencanaan progam pemberdayaan tersebut.Â
Yang mana Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) merupakan pelaksana progam Dinas Kelautan dan Perikanan. peran yang digunakan dalam bentukan dari dinas. Dengan progam yang diberikan dari dinas dengan tugas sangat penting sehingga dapat mempermudah ruang gerak Lembaga Swadaya Masyarakat  (LSM) dikarenakan akan bergotong royong antara masyarakat setempat dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam proses pemberdayaan, progam ini dengan sangat menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan sudah di tetapkan oleh pemerintah
Kedua, kelompok masyarakat. Pada dasarnya manusia tidak bisa hidup sendiri karena manusia adalah makluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Dalam pembentukan suatu kelompok kegiatan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) pada saat pandemi covid-19 dalam pemberdayaan masyarakat nelayan mempunyai peran yaitu mengkoordinasi antar masyarakat nelayan lainnya.Â