Ada sebuah cerita alam yang menginspirasi kehidupan kita, dimana kita harus menikmati hidup ini sebagaimana yang Tuhan rencang dalam kehidupan kita.
Ada Seekor siput sangat sedih didalam hidupnya, dan dia juga cemburu terhadap seekor katak, dan bahkan dia selalu bersungut-sungut, ketika dia melihat kehidupan sang katak tersebut. Pada suatu hari mereka bertemu, katak itu kehilangan kasabaran terhadap siput tersebut, karena ketika mereka berjumpa siput itu selalu bersungut-sungut. Demikianlah percakapan mereka:
Katak : Siput.. "apakah saya telah melakukan keselahan besar kepadamu, sehingga kamu begitu membenci saya", ketika kita berjumpa engkau selalu tidak senang melihat saya, dan kau selalu bersungut-sungut didepan saya.
Siput : Iya... "saya memang sangat cemburu melihat kamu katak! Sebab kaum katak mempunyai 4 kaki dan bisa melompat kesana-kemari, tetapi saya, Â setiap hari dan kemana saya pergi, saya akan selalu membawa cangkang yang berat ini, sehingga tidak bisa membuat saya bebas untuk beraktivitas, karena tubuh saya terkekang di dalam cangkang ini."
 "Bahkan menuju suatu tempat yang menurutmu dekat, saya akan membutuhkan waktu yang lama untuk mencapainya. Memang Tuhan itu tidak adil dalam menciptakan apa yang Ia ciptakan."
Katak : eee.... Siput setiap kehidupan kita ini, mempunyai kelemahan dan kelebihannya masing-masing. Hanya saja kamu cuma melihat kegembiraan saya, kamu tidak pernah melihat penderitaan saya.
Waktu katak itu berbincang-bincang dengan siput tersebut, tiba-tiba ada seekor burung elang dengan cepat terbang kearah mereka. Melihat sarangan elang itu yang hendak mendekati mereka, siput tersebut dengan cepat memasukkan badannya kedalam cangkangnya. Sedangkan katak itu melompat dengan cepat dan terus melompat, tetapi dia kalah cepat sehingga dia dimangsa oleh burung elang tersebut.
Akhirnya siput itu pun sadar, ternyata cangkang yang selama ini dimilikinya yang dia anggap selama ini menjadi beban hidupnya, bisa menyelamatkan dia dari serang rajawali tersebut.  Sehingga siput itu sadar, dan mengatakan bahwa Tuhan tidak adil menciptakan dia. Justru itu menjadi kelebihannya untuk membuat dia selamat dari terkaman burung elang tersebut.
Cerita ini mengajarkan kita, untuk menikmati hidup ini sebagaimana yang Tuhan ciptakan, yang Tuhan berikan untuk kita. Tidak perlu iri, dengki, kepada kehidupan orang lain. Karena keirihan hati kepada orang lain, akan membawa lebih banyak penderitaan dan akan menutup mata kita untuk melihat apa yang menjadi kelebihan kita.
Lebih baik, kita pakailah hidup kita ini sebagaimana yang Tuhan inginkan kepada kita, yaitu menumbuhkan rasa saling mengasihi satu sama lain. Serta mensyukuri berkat Tuhan, rancangan Tuhan yang diberikan dalam hidup kita. Supaya kita dilayakkan untuk melayani Tuhan, serta turut mempersaksikan kebaikan Tuhan dan rancangan Tuhan yang diberikan untuk kita.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H