Mohon tunggu...
Frando Nainggolan
Frando Nainggolan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berkarya Tanpa Batas

Semakin Keras Kamu Bekerja Untuk Sesuatu, Maka Semakin Besar Pula Perasaanmu saat Mencapainya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pelayanan

3 April 2021   08:19 Diperbarui: 3 April 2021   08:21 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pelayanan adalah salah satu unsur terpenting dalam tatanan kehidupan umat manusia.

Pelayanan bukan hanya di edentikkan oleh para hamba-hamba Tuhan didalam gereja, atau lebih luasnya didalam agama-agama.

Bahkan aparat pemerintahan sekalipun  harus memiliki jiwa pelayanan kepada warga dan masyarakat.

Dan masyarakat sekalipun harus memiliki jiwa pelayanan. 

Dan lebih spesifiknya lagi semua manusia yang hidup harus memiliki jiwa-jiwa pelayanan.

Tentu sekali penggilan untuk pelayanan itu, berbeda-beda dialami oleh semua orang. 

Panggilan pelayanan itu memiliki jenis atau tipe orang dalam malukukan pelayanan itu, diantaranya adalah;

Panggilan, Ada orang yang di panggil Tuhan untuk pelayanan. 

Maka ia akan sungguh-sungguh melayani Tuhan dengan tidak memperhitungkan imbalan, jabatan dan pujian dan siap kemana saja di suruh Tuhan dalam tugas pelayanan (contoh; tidak mencari ladang basah dalam pelayanan).

Kerinduan, Ada orang yang pelayanannya berasal dari kerinduan hati untuk melayani Tuhan.

Biasanya kalau di lakukan dengan segenap hati, pelayanannya akan berbuah dan berhasil tetapi harus tetap waspada.

Disuruh, Ada banyak orang yang mengabdikan diri dalam pelayanan karena disuruh orang tua, sahabat dan saudara. 

Bukan karena kerinduan dirinya, bukan pula karena panggilan. Hanya ingin seperti orang lain. Nah, pelayanan seperti ini cenderung akan mengalami kegagalan.

Pelarian, Ada orang yang pelayanannya karena pelarian. 

Orang seperti ini biasanya tidak dari hati untuk melayani Tuhan. Bisanya karena gagal melamar pekerjaan. Ada juga yang memang pengangguran. Ini yang berbahaya, sebab bisa memiliki motifasi yang salah dalam menanggapi makna dari pelayanan itu.  

Intinya adalah, pelayanan itu harus dilandaskan dengan kerendahan hati. Terus mendedikasikan dirinya untuk melayani Tuhan dan masyarakat, demi kemuliaan nama Tuhan, dan demi kebersamaan, kesejahteraan dan kepentingan bersama. Maka, akan tercipta keberagaman yang harmoni dan tentaram.

Mari mendedikasikan diri kita menjadi palayan-pelayanan Tuhan, pelayan masyarakat, di tengah-tengah kehidupan keluarga, lingkungan, sosial, bahkan kepada dunia ini.

Oleh : Frando Nainggolan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun