Kata penyelamatan disebut juga dengan keselamatan, Keselamatan dapat juga disebut "pembebasan" ataupun "keamanan" dari kodrat berdosa, dan merupakan janji akan kehidupan kekal melalui roh. Keselamatan adalah kebebasan dari hasrat duniawi dan godaan yang mengarahkan manusia keluar dari penerangan dan persekutan penuh dengan Allah. Penyelamatan didalam bahasa Inggris disebut dengan kata "rescue". Penyelamatan dalam bahasa Yunani disebut dengan kata "soteria" yang berarti adalah penyelamatan jiwa dari dosa dan kematian.
Keselamatan dalam Perjanjian Lama ada berdasarkan pemenuhan Hukum Taurat. Selain itu, ada juga berdasarkan iman dan anugerah Allah. Sejarah umat Israel bisa dikatakan sebagai sejarah anugerah di mana Allah memilih Israel serta setia menjaga perjanjian-Nya meskipun Israel sering kali berlaku bejat di hadapan Allah.Â
Keselamatan dalam Perjanjian Baru merupakan salah satu yang menonjol terutama dalam tulisan-tulisan Paulus. Yesus dalam pengajaran-Nya mengecam bahwa seseorang bisa membenarkan dirinya sendiri. Yesus sangat menginginkan agar manusia dapat mencari kebenaran namun tidak dengan usaha sendiri. Pembenaran itu dicapai melalui pertobatan di dalam kerendahan hati (Donal Guthrie: 1992, 200, 238)
 Dalam Perspektif Kristen Protestan keselamatan adalah bahwa tidak seorang pun dapat memperoleh rahmat Allah tersebut dengan melakukan ritual, perbuatan baik, asketisme maupun meditasi, karena rahmat atau kasih karunia merupakan hasil dari inisiatif Allah tanpa memperhatikan apapun dalam diri orang yang memulai pekerjaan.
Secara garis besar, umat Protestan berpegang pada lima sola yang dihasilkan dalam Reformasi Protestan, yang menyatakan bahwa keselamatan diraih dengan anugerah saja (Sola Gratia), melalui iman saja (Sola Fide), dalam Kristus saja (Solus Christus), untuk Kemuliaan Allah saja (Sola Deo Gloria) sebagaimana disampaikan dalam Alkitab saja (Sola Scriptura). Â
Kata penebusan didalam bahasa indonesia sering disebut dengan kata "tebus", dan didalam bahasa inggris disebut dengan "redemption", yang berarti pembelian kembali atau membeli kembali, dan dalam Taurat mengacu pada tebusan budak-budak. Â
Dalam bahasa  ibrani  penebusan disebut dengan kata "ge'ulah", yang mengacu pada Allah yang menebus bangsa Israel dari pembuangan, penebusan adalah suatu konsep penting dalam banyak agama termasuk Yudaisme dan Kekeristenan. Didalam bahasa Yunani penebusan disebut dengan kata "apolutrosis" yang mengacu pada pembebasan umat kristen dari dosa (dikutip dari https://id.wikipedia.org/wiki/Penebusan_(teologi)).Â
Penebusan dipandang sebagai suatu posisi penting dalam keselamatan kerena pelanggaran-pelenggaran yang dipersoalkan yang merupakan bagian dari suatu sistem luar biasa yang manusia tidak berdaya untuk mengatasinya. Dalam teologi kristen, penebusan adalah suatu elemen dari keselamatan yang secara luas berarti penebusan dari dosa, dan didalam konsep penebusan kekeristenan terkandung suatu makna metaforis, bahwa kematian Yesus membayar harga dari suatu tebusan, melepaskan umat Kriten dari belunggu dosa.Â
Dalam Alkitab gagasan tentang penebusan dengan uang tebusan itu sama-sama mendapat tempatnya dengan pendamaian dengan kematian Kristus. Yang dimaksuda dengan kematian ialah penebusan yang dengan perantaraan kematian Kristus. Didalam Kristus dan oleh darah-Nya kita berolah penebusan, yaitu pengampunan dosa (Harun Hadiwijono: 2006, 349).
Penebusan berarti pembebasan dari sesuatu yang jahat dengan pembayaran suatu harga. Artinya lebih dari sekedar pembebasan saja. Demikianlah tawanan-tawanan perang dapat dibebaskan berdasarkan pembayaran harga yg disebut uang tebusan budak-budak dapat dibebaskan dengan suatu proses pembayaran tebusan. Â
Konsep penebusan begitu bermanfaat bagi orang Kristen. Yesus mengajarkan bahwa barangsiapa berbuat dosa adalah hamba/budak  dosa. Manusia dalam hal ini berada di bawah hukuman mati karena dosanya. Sebab upah dosa adalah maut.Pendosa adalah budak dan Pendosa pasti mati. Bagaimanapun juga, dunia kuno memandang bahwa situasi manusia sangat membutuhkan penebusan.Â
Tanpa penebusan berarti perbudakan akan berlanjut, hukuman mati akan dilaksanakan. Oleh sebab itu, karena kita sudah diselamatkan dan sudah ditebus, maka janganlah kita hidup dalam dosa lagi, dan janganlah kita buat dosa itu menguasai diri kita, hendaknya seseorang menyerahkan diri seutuhnya kepada Allah, harafiahnya menjadi hamba Allah.Â
Sehingga Ia dapat memenfaatkan seseorang untuk melakukan apa yang benar (Dianne Bergant & Robert J. Karris: 2002, 258). Jangan membiarkan kekuatan dosa menguasai pribadi seseorang, karena sekarang kita hidup dalam pengaruh rahmat kasih Tuhan, sebab kita telah ditebus, diselamatkan dan dibebaskan oleh Yesus melalui kematianNya di kayu salib.Â
Marilah kita renungkan makna penebusan dan penyelamatan yang Yesus berikan kepada kita, sehingga kita dapat mengimplementasikan pengorbanan Yesus itu di dalam hidup kita lewat perbuatan-perbuatan baik  yang kita lakukan, serta menjadi  hidup yang baru (bertobat).  Selamat Merayakan Jumat Agung bagi seluruh Umat Kristen dan Salam Toleransi.Â
Oleh : Frando Nainggolan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H