Mohon tunggu...
Francois Khrisna
Francois Khrisna Mohon Tunggu... Ahli Gizi - sada

helo

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Potensi Ekonomi Kreatif Sektor Pariwisata Bali

22 Desember 2020   12:46 Diperbarui: 22 Desember 2020   13:07 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Ekonomi kreatif merupakan suatu konsep untuk merealisasikan pembangunan ekonomi yang memiliki daya berkelanjutan berbasis pada kreativitas. Sumber daya tersebut memiliki pemanfaatan yang nilainya tidak terbatas, yaitu berupa ide, gagasan serta talenta. Nilai dari ekonomi kreatif tidak lagi ditentukan oleh bahan baku atau sistem produksi seperti yang terjadi pada era ekonomi industri, tetapi kepada pemanfaatan kreativitas dan penciptaan inovasi melalui perkembangan teknologi yang semakin maju.

Menurut Supriadi (2005:15) kreativitas berarti kemampuan seseorang dalam melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada. Dapat dikatakan bahwa, Kreativitas merupakan sebuah kunci utama untuk menciptakan serta menghasilkan sebuah inovasi karya unik dalam ekonomi kreatif.

Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki tempat pariwisata yang indah dan eksotis di mata internasional. Selain keindahan alamnya, Indonesia juga memiliki keberagamaan serta warisan budaya. Potensi tersebut, dapat dimanfaatkan dalam ekonomi kreatif sektor pariwisata. Tetapi, tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia masih kurang dalam hal infrastruktur penunjang, keamanan, serta faktor kebersihan dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Semakin hari kontribusi yang meliputi program serta kolaborasi antar pemerintah pusat dan juga daerah sudah dilakukan untuk meningkatkan hal-hal yang menjadi kekurangan tersebut.

Salah satu daerah di Indonesia yang sudah berhasil menjadi sektor pariwisata yang baik adalah Pulau Dewata Bali. Kekayaan alam yang indah serta keberadaan budayanya, menarik hampir dari semua wisatawan baik lokal maupun internasional. Hal ini dapat dibuktikan dengan penelitian indeks pariwisata indonesia (IPI) dengan Litbang Kompas, kota Denpasar memiliki nilai 3,81 dengan perbandingan nilai 0 sampai dengan 5.

   Ekonomi kreatif selalu membutuhkan ide, gagasan, talenta dan kreativitas. Seperti halnya pada sektor pariwisata, dimana membutuhkan pemanfaatan sumber daya secara maksimal. Nilai ekonomi dari sektor pariwisata meliputi produk seperti kerajinan tangan yang dijual untuk souvenir para wisatawan dan jasa seperti jasa tour di era kreatif membutuhkan pemanfaatan kreativitas dan penciptaan inovasi melalui perkembangan teknologi yang semakin maju. Seperti yang kita ketahui Pulau Bali telah menjadi objek wisata yang terkenal di dunia. Banyak wisatawan asing maupun lokal yang datang ke Pulau Bali untuk berlibur, tentu saja hal ini sangat baik untuk kemajuan ekonomi di Indonesia juga baik untuk meningkatkan ekonomi kreatif yang ada di Pulau Bali sendiri. Pulau Bali selalu menawarkan banyak wisata  yang baru, unik, indah  dan tentu saja menarik wisatawan untuk selalu datang ke Pulau Bali.

     Kreativitas adalah hal yang menjadi kunci dari terbentuknya sebuah ekonomi kreatif. Kreativitas dapat dikatakan sebagai suatu  kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang unik, baru, dan dapat diterima oleh banyak orang. Pulau Bali adalah salah satu pulau di Indonesia yang memiliki kreativitas cukup tinggi dengan banyaknya ide-ide baru yang dijual disana dan tentu saja mendatangkan banyak wisatawan. Indahnya Pulau Bali selalu dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku ekonomi kreatif disana, tentu saja hal ini membawa dampak positif untuk perekonomian di Pulau Bali. Oleh karena itu tidak heran jika Pulau Bali kerap mendapatkan penghargaan dari dunia. Seperti pada 2019 lalu Pulau Bali  kembali meraih penghargaan the best destination of the year dari TTG (Travel Trade Gazette) Award 2019. Hal ini menunjukan pentingnya kreativitas untuk meningkatkan daya saing di sektor pariwisata.

        Banyaknya produk-produk kreatif yang dibuat oleh para pelaku ekonomi kreatif di Bali membuatnya harus memiliki hak cipta. Salah satu produsen sekaligus pelaku ekonomi kreatif di Bali adalah Joseph Theodorus Wulianadi. Beliau adalah pemilik toko joger jelek yang sudah terkenal hingga ke mancanegara. Hasil karyanya yang unik dipadu dengan tulisan-tulisan yang terbilang lucu membuat toko joger jelek menjadi salah satu icon Pulau Bali. Para wisatawan yang berlibur ke Bali pasti sudah pernah berkunjung ke joger jelek karena toko joger jelek sudah menjadi objek wisata souvenir di Bali yang patut dikunjungi dan selalu ramai dengan pengunjung. Joseph Theodorus Wulianadi sendiri telah membuatkan hak cipta untuk setiap karya-karyanya, agar tidak ditiru atau di duplikasi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

     Meski Bali merupakan sektor pariwisata yang terkenal di Indonesia, tentunya masih ada hambatan atau tantangan yang harus dihadapi, yaitu;

1. Support Capacity

Beberapa isu penting perlu dikelola dengan baik untuk tetap mempertahankan eksistensi Pulau Dewata Bali. Faktanya, kondisi Bali yang dulu berbeda dengan kondisi yang sekarang. Zaman dulu, Bali memiliki banyak hamparan sawah yang hijau dan sistem pertanian tradisional yang masih terlihat. Namun, sekarang 60% dari lahan tersebut telah dialih fungsikan sebagai tempat ornamen Bali yang bisa dibilang minimalis. Selain itu, ada juga perumahan dengan sistem properti yang hampir memakan seluruh sistem pertanian yang ada, hal ini juga dikarenakan petani yang berusia diatas 50 tahun tidak sanggup lagi mengurus sawahnya.

2. Efek Globalisasi dan Urbanisasi Masyarakat Pendatang

Awalnya daya tampung penduduk di Bali sebesar 2 juta, namun sekarang sudah hampir 3 juta dan ditambah dengan penduduk dari luar Bali. Akibat hal ini, banyak kriminal terjadi yang menyerang masyarakat Bali dan sektor wisatanya. Globalisasi juga menyebabkan pemenuhan kebutuhan hidup dengan cepat terpenuhi. Peradaban manusia seakan-akan tidak ada pembatasan dan pembaruan menjadi tujuan utama mereka.

3. Perubahan Kultur Masyarakat Bali

Hampir seluruh masyarakat Bali mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka yang konsumtif. Hal ini juga menunjukkan bahwa kehidupan masyarakat Bali sudah berubah ke arah Economies Oriented. Bila dibandingkan antara penghasilan sektor wisata dengan nilai budaya, tentu lebih mahal harga nilai budaya karena hal tersebut sangat sulit dikembalikan.

4. Serangan Budaya Asing

Tempat wisata di Bali tentu sudah terkenal hingga mancanegara. Ini bisa dilihat dari banyaknya turis yang berlibur ke Bali dan jumlahnya tidak sedikit. Meski begitu, seringkali dijumpai turis-turis yang penampilan dan gayanya sangat berbeda dari masyarakat Bali. Kebanyakan mereka mengenakan pakaian terbuka, dan banyak hal lain yang tentunya merupakan budaya dari barat. Kasus ini juga merupakan sebuah tantangan bagi masyarakat Bali dan harus memikirkan cara agar masyarakat tetap memegah teguh norma atau etika yang sudah diterapkan di Bali dan tidak mudah terpengaruh dengan budaya-budaya dari luar.

5. Kurangnya Infrastruktur Pendukung

Persoalan selanjutnya yang telah menjadi kekhawatiran adalah kurangnya infrastruktur, dalam hal ini dari segi konektivitas serta keamanan, kenyamanan antar wilayah. Masalah umum yang sudah berjalan secara masif selama puluhan tahun di DTW (Daerah Tujuan Wisata) adalah kurangnya fasilitas jalan yang memadai, kurangnya penerangan jalan yang dapat memicu kecelakaan serta kejahatan dan juga penataaan tata wilayah yang terkesan kurang baik.

Dibalik semua hambatan atau tantangan yang ada, tentu masih ada peluang atau solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, diantaranya;

1. Memperkuat Sistem Keamanan Bali

Sebagai sektor pariwisata yang sering dikunjungi turis, Bali harus diperkuat sistem keamanannya. Sistem ini diperkuat guna mencegah masuknya pengaruh dari luar yang bertentangan dengan norma atau etika di Bali. Keamanan ini bisa diperkuat jika dilakukan oleh seluruh masyarakat dengan menguatkan adat istiadat di Bali. Dengan demikian, sebanyak apapun turis yang mengunjungi pariwisata Bali tidak merusak adat istiadat yang ada di Bali.

2. Melaksanakan Pembangunan yang Berwawasan Tri Hita Karana

Bertujuan agar eksistensi Bali selalu bertahan. Implementasi konsep ini dapat dilakukan secara makro dan mikro yang dimulai dengan pembangunan Parhyangan di sisi hulu alam Bali. Berikutnya pembangunan lingkungan sosial di tengah alam Bali. Dan pembangunan palemahan sebagai kawasan alam yang menyangga lingkungan lain. Tujuan kegiatan ini adalah agar setiap aspek dapat berfungsi sesuai bagiannya sehingga tetap dapat dinikmati masyarakat Bali dan pengunjung sektor wisata dari luar.

3. Melibatkan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi yang Riil 

Dapat dilakukan melalui sektor perekonomian sebagai penunjang. Dalam bagian ini, masyarakat harus ambil bagian dan menyiapkan diri seluas-luasnya untuk bersaing. Kesungguhan para pelaku ekonomi juga harus dibangun agar dapat membina para pelaku ekonomi untuk siap dalam menerima perubahan tatanan ekonomi yang baru.

4. Memperkuat Infrastruktur Pendukung

Pembangunan serta perbaikan infrastruktur wisata di Pulau Dewata Bali harus segera dilaksanakan dengan baik dan benar. Infrastruktur yang baik, akan meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat dalam menunjang berkembangnya ekonomi kreatif. Selain itu, pengembangan infrastruktur teknologi baik dari segi telekomunikasi serta teknologi modern lain dapat dikembangan pada setiap daerah wisata.

Hal tersebut, juga dapat menghilangkan stigma-stigma buruk yang berasal dari keluh kesah wisatawan, dalam hal ini baik wisatawan lokal maupun internasional. Serta membuat tempat wisata yang ramah akan informasi berbasis teknologi modern.

Berdasarkan artikel di atas dapat disimpulkan bahwa sektor pariwisata khususnya di Pulau Bali yang meliputi semua produk, jasa, dan pariwisata adalah salah satu bagian dari perekonomian kreatif yang ada di Indonesia. Pulau Bali telah membantu mendorong perekonomian Indonesia dengan banyak mendatangkan wisatawan untuk berlibur. Tidak hanya itu, Pulau Bali telah meningkatkan perekonomian di daerahnya sendiri, membuat masyarakat di Bali dapat bekerja baik dalam bidang produksi kerajinan atau jasa untuk pariwisata.

Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki beragam kebudayaan, keindahan alam,serta warisan budaya seperti dengan Pulau Bali yang selalu menawarkan hal itu semua dan dapat menjadikan semua hal tersebut menjadi pendorong perekonomian. Bali salah satu daerah yang menjadi daya tarik oleh wisatawan nasional maupun internasional. Kekayaan alam yang indah serta keberadaan budayanya, Pulau Bali telah menjadi objek wisata yang terkenal di dunia.

Kreativitas adalah hal yang menjadi kunci dari terbentuknya sebuah ekonomi kreatif. Banyaknya produk-produk kreatif yang dibuat oleh para pelaku ekonomi kreatif di Bali membuatnya harus memiliki hak cipta. Joseph Theodorus Wulianadi, contoh nya Beliau adalah pemilik toko joger jelek yang mendunia.

Dibalik semua keindahan Bali, Blai masih memiliki hambatan atau tantangan yang harus dihadapi, yaitu: mempertahankan eksistensi Pulau Dewata Bali, Globalisasi dan Urbanisasi Masyarakat Pendatang,Perubahan Kultur Masyarakat Bali,Serangan Budaya Asing,Kurangnya Infrastruktur Pendukung

Namun kita percaya dibalik semua hambatan atau tantangan yang ada, tentu masih ada peluang atau solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, diantaranya;Memperkuat Sistem Keamanan Bali,Melaksanakan Pembangunan yang Berwawasan Tri Hita Karana,Melibatkan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi yang Riil,Memperkuat Infrastruktur Pendukung.

Stefanus Robby Lukito (200907159)
Wilson Saputra (200907162)
 Francois Fortescu Khrisna Huring (200907173)
Maximilliano Ignasius Vicky de'ornay (200907153

Program Studi Ilmu Komunikasi UAJY

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun