Mohon tunggu...
Francius Matu
Francius Matu Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pemerhati lingkungan pembenci kemunafikan dan pembenaran.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Manusia Itu Paling Kejam Bagi Kami

9 September 2015   11:21 Diperbarui: 9 September 2015   11:37 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini sebuah kisah cerita seekor nyamuk yang dipastikan sama dengan cerita semua nyamuk yang ada dan bermukim pada semua perkotaan dunia. Cerita ini sesungguhnya dambil dari pengalaman kisah seekor nyamuk yang berada di wilayah Negara Indonesia. Negara Indonesia dimukimin oleh banyak penduduk yang jumlahnya sebagai keempat terbesar didunia. Masyarakatnya terkenal didunia yang sangat ramah tamah diantara sesama manusia akan tetapi sangat tidak ramah kepada kami sesama mahkluk hidup serangga bernama nyamuk. Kalau kami bangsa nyamuk bisa bicara dan menulis, maka kami akan protes dengan kata dan kalimat yang bombastis atas kekejaman manusia diwilayah Indonesia selama ini termasuk jenis manusia diwilayah dunia lainnya sepanjang keturunan kami bangsa nyamuk.

Wahai manusia, kami adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan juga dan sama dengan manusia juga ciptaan Tuhan. Hanya saja, kami sebagai serangga dan manusia sebagai jenis manusia yang mendekati jenis hewan menyusui lainnya. Cuma kami hanya diberi akal naluriah sedangkan manusia diberikan akal paling sempurna tinggi dari Tuhan, inilah rupanya perbedaan paling ekstrim antara kami sebagai jenis nyamuk dengan manusia. Kami bangsa nyamuk, hanya mengandalkan bau manusia dan bau nafas, semakin manusia itu tidak pernah mandi dan tubuhnya berbau, maka kami akan datang menggigit.

Memang kami akui, manusia darahnya paling enak diantara darah makhluk hidup lainnya dan untuk mendapatkan darah manusia, kami tidak bersusah payah untuk menusukkan jarum hisapan kami menembus kulit manusia yang tipis situ. Mengapa kami bangsa nyamuk menggemari darah manusia dibandingkan dengan hewan berdarah panas lainnya, karena manusia memakan makanan pilihan berkualitas yang sehat dan enak-enak bagi cita rasa manusia sehingga berdampak kepada cita rasa darah manusia sebagai bahan makanan kami yang penuh gizi. Kalau darah dari jenis hewan berdarah panas lainnya, mereka hanya memakan rumput-rumputan sehingga darah mereka tidak seenak darah manusia.

Kami sebagai jenis nyamuk, itu bukanlah pilihan kami, kalau ada pilihan untuk menjadi apa kelak disaat penciptaan kami, pastilah kami akan memilih untuk menjadi makhluk bernama manusia. Manusia hanya memakan karbohidrat bijian dari tumbuh-tumbuhan serta sayuran dan buah-buahan lalu protein hewan berdarah panas pemakan rerumputan dan biji-bijian atau hewan pemakan daging lainnya. Kalau kami nyamuk, hanya bisa hidup dengan memakan dengan hisapan darah manusia dan darah hewan dan sedikit air jernih. Semua makanan kami dari darah, akan bisa memberi energi dan gizi kehidupan lanjutan bagi keturunan kami bangsa nyamuk.

Suka duka kami dalam mendapatkan makanan darah, dari manusia alangkah sulitnya, alangkah beresikonya karena kami akan mati konyol kalau tidak berhati-hati dalam merencana mengisap darah manusia. Bayangkan saja, jika kami bisa hinggap dan mendarat dengan susah payah pada jidat manusia, jika ketahuan, kami akan ditampar-ditabok sekuatnya, kalau tidak memiliki naluri menyelamatkan diri, maka kami akan mati seketika dengan sedikit bagian darah yang telah kami hisap. Jidat, leher dua bidang pipi dan dua telinga manusia, adalah bagian wilayah yang paling sangat mudah untuk bisa mengisap darah manusia. Lalu bagian wilayah yang paling kami sukai adalah bagian darah di daerah kedua lengan dan dua betis, dua tungkai kaki manusia, karena darahnya dibagian itu banyak mengandung kolesterol yang lebih enak dan lezat dari bagian wajah manusia. Kalau pada bagian hidung, daya tembus hisapan kami agak sulit karena ada bagian yang lebih keras, dan kalau dapat, darahnya juga tidak selezat pada bagian wilayah kedua lengan dan dua betis, dua tungkai kaki.

Sebenarnya bagian hidung adalah bidang pendaratan dan bidang paling aman karena kalau kami ditabok sipemilik hidung tidak akan berani. Kalau bagian telapak kaki, amit-amit paling tidak mungkin mendapatkan darah, kami tidak suka itu, disamping berbau kaki, kulitnya sangat tebal seperti kulit badak, juga darahnya tidak begitu lezat. Kecuali kaki bayi. Kalau pada bagian kaki sebelah atas, darahnya juga lezat rasanya, sama rasanya seperti pada bagian daerah kedua lengan dan dua betis, dua tungkai kaki manusia. Bagian darah terlezat inilah berada pada daerah paling berbahaya jika kami darati, karena bidang ini sangat bisa dijangkau oleh penglihatan manusia sehingga tabokan-tamparan bisa saja tepat mengenai diri kami yang lagi asyik menghisap darah. Pokoknya perjuangan untuk menghisap darah manusia adalah pekerjaan mencari makan yang paling berbahaya, beresiko paling tinggi dimuka bumi ini.

Kalau kami menghisap darah hewan kambing atau lembu, kuda, paling kami hanya terkena kibasan ekor dan gelengan kepala mereka dan tidak akan mendapatkan tabokan seperti pada manusia. Luasan peluang untuk mendapatkan darah, hanya sedikit yaitu hanya pada bagian muncung dan pada bagian belakang hewan itu. Kalau manusia luasan bidang untuk mendapatkan darah sangat luas hampir seluruh tubuh manusia kecuali telapak kaki yang bau itu. Kucing dan Tikus serta Monyet juga sebagai sasaran kami untuk mendapatkan makanan darah, akan tetapi hanya didapat darah pada bagian muncung (moncong) serta sedikit dibagian telinga dan kami sebenarnya sangat aman untuk mendapatkan makanan darah dari hewan-hewan seperti ini dibandingkan untuk mendapatkan darah manusia yang penuh dengan resiko kematian.

Ini sebagai renungan untuk para manusia sebagai sasaran sumber makanan kami yang paling berbahaya dan kejam. Ketika teman kami seekor nyamuk menghisap darah manusia ditahanan KPK, dan tahanan itu sedang sangat lelap tidur, teman saya sesama nyamuk mendapatkan makanan enak dan aman untuk mendapatkannya. Setelah hanya berselang dua hari teman nyamuk itu mati sendiri tanpa ada sebab, ternyata, darah tahanan KPK itu sangat super haram mengandung virus mematikan bernama virus Korupsi yang sangat berbahaya. (Francius Matu)

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun