Mohon tunggu...
Francius Matu
Francius Matu Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pemerhati lingkungan pembenci kemunafikan dan pembenaran.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Indonesia Hebat, Mana Hebatnya?

19 Oktober 2014   16:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:29 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika ada acara pelantikan dan persidangan DPR-RI untuk masa jabatan 2014-2019, kita semua dapat melihat bagaimana kualifikasi para anggota DPR kita terutama para anggota DPR dari partai PDIP. Betapa rendahnya, betapa kekanakannya, betapa tidak terhormatnya, betapa arogannya, betapa sombongnya, betapa brutalnya pokoknya kita sebagai rakyat menyaksikan aksi konyol mereka, membuat kita muak dan jijik melihat para anggota DPR tersebut.  Apalagi semua rakyat mengetahui dari kelompok PDIP inilah kita mendengar adanya selogan "Indonesia Hebat" serta "Revolusi Mental", mungkin kata dalam selogan ini ingin dicapai dan diwujudkan oleh mereka. Kalau mencermati kata Indonesia Hebat, seolah terlihat mereka ingin dalam kepemimpinan mereka dalam pemerintah, kondisi Indonesia ingin mereka hebatkan dengan cara menggunanakan Revolusi Mental. Kalau melihat gaya dan cara para anggota DPR dari PDIP, kita sampai saat ini tidak melihat tanda-tanda yang mengarah kepada penghayatan terhadap maknawi revolusi mental itu. Kita semua sepakat bahwa selogan "Revolusi Mental" adalah berasal dari Partai Nasdem. Pertanyaan kita adalah, mungkinkah revolusi mental bisa cepat dilakukan oleh kelompok orang yang tidak terbiasa dalam membaikkan mental terutama pada kalangan mereka sendiri ? Jawaban kita adalah tidak mungkin, tapi jika ada niat dan kemauan kuat, tekad yang kuat maka bisa terwujud.

Sebenarnya Indonesia sudah sangat lama hebat, makanya para penjajah dari benua Eropa berdatangan ke Indonesia untuk menjajah dan mengeksploitasi rempah-rempah bagi kebutuhan masyarakat Eropa. Barulah setelah itu bangsa Eropah (Belanda) mengeksploitasi sumber mineral pertambangan terutama emas, timah, tembaga dan minyak bumi serta gas. Pokoknya sumber daya alam (SDA) Indonesia sangat hebat dan kaya. Jadi apanya dari Indonesia yang mau dihebatkan ? Rupanya maksud selogan "Indonesia Hebat" itu ditujukan kepada manusia Indonesia yaitu sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Inilah yang harus dihebatkan oleh kelompok penggagasnya. Memang benar dimanapun didunia ini, kalau kita mencermati dari semua bangsa yang maju, aspek SDM inilah yang terpenting untuk dimajukan, untuk diberdayakan, untuk diberi pengetahuan, untuk diberi keterampilan meningkatkan nilai tambah, untuk diberi kemampuan mendesign serta mampu juga memasarkan produktifitasnya.

Mungkinkah Indonesia Hebat bisa diwujudkan dengan cara revolusi mental ? Bisa terwujud asal :

1.  Ada kemauan dan tekad mau merubah diri kearah perubahan yang diinginkan.

2.  Menciptakan kondisi budaya produktif dari kota sampai kedesa-desa yang orientasinya semata untuk kemampuan produktifitas yang bernilai tambah.

3. Menciptakan suasana budaya masyarakat berpendidikan dengan cara memberi peluang sebesar-besarnya kepada seluruh anak bangsa gairah untuk mengikuti pendidikan dasar hingga perguruan tinggi dengan gratis atas beban subsidi pemerintah, sehingga tidak ada lagi alasan dan citra bahwa pendidikan itu mahal. Perbanyak wadah pendidikan dasar, menengah,atas sampai pada tingkat desa. Berikan kemudahan fasilitas serta transportasi untuk mempermudah memperoleh keterjangkauan untuk mendapatkan pendidikan.

4. Menciptakan kemudahan memperoleh lapangan pekerjaan bagi semua warga Negara berpendidikan sehingga setiap alumni sekolah dan perguruan tinggi tidak berlama-lama menganggur dalam mencari peluang pekerjaan seperti selama ini diera pemerintahan SBY.

5. Membuat berbagai peluang agar tumbuh budaya penelitian untuk melahirkan gagasan ilmiah yang bisa diproduktifisir secara komersial dan pemerintah menjediakan program pinjaman lunak untuk berbagai penelitian ilmiah.

6.  Mencipta berbagai wadah produktif dalam masyarakat untuk orientasi ekspor dan pemerintah memfasilitasi dan mempermudah segala akses upaya produktif dalam masyarakat agar produktifitas masyarakat berdaya saing sangat tinggi terhadap produksi yang sama dari Negara lain.

7. Pemerintah mendidik masyarakat agar dalam hidup dan berkehidupan tidak terlalu konsumtif yang mengarah kepada pamer kekayaan atau lomba kekayaan dan membentuk budaya konsumtif masyarakat dengan pola konsumtif yang sangat rasional terkendali.

Inilah yang bisa penulis sampaikan berupa sumbangsih pemikiran kepada pemerintah Jokowi-Jk jika nanti menjalankan pemerintahannya pada periode 2014-2019. Jika Indonesia Hebat yang direncanakan, maka ketujuh butir diatas merupakan butir harapan yang dikehendaki serta dinantikan secara cepat realisasinya oleh seluruh rakyat Indonesia. (Francius Matu)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun