Dalam kebiasaan masyarakat Yahudi saat itu, jika seorang perempuan dengan terbuka dan penuh perhatian mencurahkan minyak narwastu kekepala, kekaki seorang laki-laki dewasa dengan menyeka, mengusap rambut panjang wanita itu, dan menciumi bagian tubuh lelaki tersebut, itu dipastikan sebagai lambang tradisi  upacara perkawinan dari para bangsawan Yahudi atau sudah sebagai suami istri. Dalam budaya Yahudi ketika itu, tidak akan bisa terjadi ada seorang perempuan lain yang secara tiba-tiba datang menuangkan minyak narwastu kepada kepala dan kaki seorang lelaki lalu menyeka mengusap-usapkan dengan rambut wanita itu sendiri yang belum dikenalnya lalu menciumi lelaki bukan suaminya. Jika hal ini terjadi, akan berlaku hukuman mati yang sangat memalukan dizaman itu. Inilah argumementasi kecil tentang Yesus, ternyata Yesus memiliki istri disaat itu. (Francius Matu)
Shalom, Tuhan memberkati temukan jalan kebenaran.
Hari ini aku Kembali Membaca Bibel.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H