Bahwa bekal nasi turut berperan dalam menentukan hidup dan mati manusia berkaitan erat dengan fenomena kempunan yang hingga hari ini masih hidup di tengah suku Dayak.
Kempunan dimengerti sebagai kondisi di mana seseorang mengalami nasib sial karena lupa menyantap makanan/minuman yang sudah terhidang. Atau saat di mana seseorang menolak untuk mencicipi makanan/minuman yang ditawarkan orang lain kepadanya.
Dalam masyarakat Dayak Desa, di samping kopi, tuak dan nasi ketan (pulut), nasi putih merupakan jenis makanan/minuman yang disakralkan. Â Karena itu, kita harus mencicipi bila ada orang yang menawarkan makanan/minuman itu kepada kita.
Atau kalau tidak dengan mencicipi, cukup menyentuh dengan tangan piring nasi/cangkir kopi yang ditawarkan kepada kita. Dalam suku Dayak Desa tindakan ini dinamakan dengan palit. Dalam subsuku Dayak lain mereka menyebutnya dengan istilah ngomomalek, pelopas, posek, pusam, dll.
Sadar akan fatalnya akibat yang disebabkan oleh kempunan, nenek moyang kami pun mewariskan petuah bahwa ketika hendak pergi bekerja di ladang, yang harus pertama kali disimpan di dalam renyung/takin (tas tradisional terbuat dari rotan) ialah bekal nasi.
Lalu, bagaimana apabila seseorang lupa menyimpannya dan baru menyadarinya saat sedang di tengah perjalanan menuju ke ladang? Orang tersebut harus kembali ke rumah untuk mengambilnya.
Demikian juga apabila seseorang sudah tiba di ladang dan menyadari bahwa di dalam renyung/takinnya tidak ada bekal. Dia tidak akan mulai bekerja, tapi langsung kembali ke rumah.
Ketika sudah tiba di rumah, orang itu harus makan terlebih dahulu walaupun sebelum berangkat dia sudah melakukannya. Baru setelah itu dia boleh melangkahkan kembali kakinya menuju uma, ladang untuk melanjutkan pekerjaan.
Apa yang terjadi bila perkara lupa membawa bekal tersebut tidak diindahkan? Masyarakat Dayak Desa meyakini kalau nasib sial dapat menimpa orang tersebut.
Meski tentu saja tidak mengharapkan hal yang buruk menimpa sesamanya, di mata orang suku Dayak Desa tetap ada sesuatu yang kurang baik yang dapat menimpa mereka yang lupa membawa bekal.