Mohon tunggu...
Gregorius Nyaming
Gregorius Nyaming Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Hanya seorang anak peladang

Seorang Pastor Katolik yang mengabdikan hidupnya untuk Keuskupan Sintang. Sedang menempuh studi di Universitas Katolik St. Yohanes Paulus II Lublin, Polandia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menyigi Pemuliaan Harkat dan Martabat Kaum Perempuan dalam Kearifan Berladang Suku Dayak Desa

21 Agustus 2021   05:33 Diperbarui: 22 Agustus 2021   18:31 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kaum perempuan sedang gotong royong menyiangi (ngemabau) rumput. Sumber: Dokumentasi pribadi

Keterlibatan kaum perempuan tidak pernah dilihat sebagai beban, tetapi sebagai sebuah tanggung jawab luhur yang mesti diemban dan dijalankan dengan penuh kesadaran. Oleh karena itu, pelibatan kaum perempuan tidak pernah dilihat sebagai sebuah bentuk pemaksaan. Pun bukan sebagai bentuk penindasan ataupun pengeksploitasian.

Kitab Kejadian 2:1-25

Kej 2:1-25 banyak kali dirujuk untuk dijadikan pendasaran biblis ketika berbicara tentang martabat kaum perempuan. Dari kitab Kejadianlah kita diingatkan bahwa manusia diciptakan sesuai dengan gambar Allah. Di sana digambarkan dengan jelas kesetaraan antara laki-laki dan perempuan.

"TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia" (Kej 2:18).  "Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu". (Kej 2:21-22).

Dari Kamus Teologis Perjanjian Lama di mana G. Johannes Botterweck & Helmer Ringgren sebagai editornya, kita dibantu untuk memahami keseteraan antara laki-laki dan perempuan. Ia akan dinamakan 'ishshah (perempuan) sebab diambil dari 'ish (laki-laki). Dalam Kej 2, baik 'ishshah maupun 'ish muncul bukan sebagai sebuah nama. Setelah manusia jatuh ke dalam dosa barulah perempuan itu diberi nama 'Hawa' oleh Adam (Kej 3:20).

Artinya, kata 'ishshah dalam Kej 2 hanya sebagai sebuah sebutan bagi manusia perempun. Demikian juga dengan 'adham. Narator menggunakan nama 'adham (Adam) sebagai sebuah nama yang layak, baru setelah pembentukan seorang penolong yang sepadan dengannya (Lih. Kej 2:25, ha'adham ve'ishto, Adam dan istrinya. Bdk juga 3:8).

Berkat kehadiran dari sang perempuan, dia tidak lagi hanya sebagai 'adham, tetapi dia adalah seorang laki-laki dan suami, dan layak menyandang nama'adham. Hanya setelah kemunculan dari 'ishshah dia berfungsi sebagai 'ish.

Dengan ini semua, Allah tidak hanya menetapkan posisi laki-laki dalam penciptaan secara umum dalam hubungannya dengan Tuhan dan dengan makhluk ciptaan lainnya (2:7; lih. 2:19), Tetapi juga posisi yang setara antara laki-laki dan perempuan dan kedekatan hubungan mereka dengan satu sama lain (2:21 dst.), yang merupakan hubungan Aku-Engkau.

Pernyataan bahwa manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah mengandung konsekuensi bahwa manusia tidak dapat dipahami terlepas dari Allah. Hanya dalam relasi dengan Allah dia mendapat kepenuhannya.

Allah saja yang berkuasa mutlak atas manusia. Tidak ada manusia dan kelompok manusia, termasuk kelompok gender tertentu, yang memiliki hak mutlak atas manusia.

Manusia, laki-laki dan perempuan, diciptakan-Nya menurut gambar-Nya. Ungkapan ini hendak menunjukkan kesetaraan sekaligus kesatuan laki-laki dan perempuan. Keduanya adalah setara sebab yang satu tidak lebih mulia atau lebih jahat dari yang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun