Kedua adat tersebut tentu memiliki tata caranya masing-masing. Dalam upacara adat penggantian nama anak, setelah semua proses upacara berlangsung, si anak akan menanam sebatang pohon sabang merah di tempat yang telah ditentukan.
Pohon sabang merah (sawang; andong merah) sudah menjadi ciri khas suku Dayak. Bahkan setiap acara adat sering kali tokoh adat dan masyarakat adat memasangkan daunnya di atas ikat kepalnya.Â
Daun ini digunakan sebagai media untuk membuang segala macam hal buruk, kesialan dan sesuatu yang bersifat tidak baik di dalam kehidupan manusia (www.borneonews.co.id).
Sedangkan, dalam upacara adat pengangkatan anak, proses pengangkatan anak dilakukan di hadapan tua-tua adat. Akan diadakan pemotongan hewan ternak dan penyerahan secara simbolik barang-barang yang memiliki tujuan tertentu yang berkaitan dengan upacara tersebut.
Berkaitan dengan pengangkatan anak, di sini kembali kita diingatkan akan arti penting peran mimpi dalam kehidupan orang Dayak. Mimpi, sebagaimana sudah pernah saya tulis, menjadi sarana bagi leluhur untuk menyampaikan pesan-pesan penting kepada mereka yang masih hidup.
Pesan-pesan tersebut biasanya berkaitan erat dengan keselamatan hidup perorangan maupun warga sekampung. Oleh karena itu, siapa pun warga yang mendapat mimpi tersebut harus disampaikan kepada orang-orang tua atau pengurus adat agar bisa ditindaklanjuti sesegera dan secermat mungkin.
Apakah kedua cara tradisional ini mujarab? Saya memiliki seorang sahabat karib di kampung. Namanya adalah Liguk (nama belah pinang).Â
Sejauh yang saya ingat sahabat saya ini jarang sakit. Hanya memang pernah suatu kali pahanya terluka cukup parah akibat terkena kayu, ketika kami sedang asyik mandi sambil main perang-perangan menggunakan senjata air yang terbuat dari bambu.
Karena alasan melanjutkan pendidikan, saya pun harus meninggalkan kampung halaman. Lama tidak jumpa, ketika suatu kali saya ada kesempatan liburan ke kampung, ternyata teman saya tersebut sudah berganti nama menjadi Vincen.
Saya tidak bertanya lebih jauh kepadanya kenapa sampai bisa berganti nama. Berbekal pengetahuan tentang adat penggantian nama yang masih dipraktekkan di kampung kami, saya hanya menerka-menerka kalau sahabat saya ini pernah mengalami gangguan kesehatan.