Mohon tunggu...
Gregorius Nyaming
Gregorius Nyaming Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Hanya seorang anak peladang

Seorang Pastor Katolik yang mengabdikan hidupnya untuk Keuskupan Sintang. Sedang menempuh studi di Universitas Katolik St. Yohanes Paulus II Lublin, Polandia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Sahabat Asal Nigeria Mengingatkan akan Pentingnya Kerukunan Antar Umat Beragama

28 Agustus 2020   15:11 Diperbarui: 28 Agustus 2020   15:15 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Kepada mereka saya menceritakan kalau Indonesia itu merupakan rumah bagi keragaman suku dan agama. Sebuah kenyataan yang membuat mereka terkagum-kagum sekaligus terheran-heran. Mereka terheran-heran, terutama rekan-rekan saya dari Nigeria, karena sulit membayangkan bagaimana masyarakat bisa hidup berdampingan dengan sesama yang berbeda keyakinan.

Berbeda dengan rekan-rekan yang berasal dari Nigeria, yang begitu pesimis soal terciptanya dialog serta kerukunan antar umat beragama di negara mereka, saya dengan yakin mengatakan kalau saya memiliki optimisme yang tinggi. Saya optimis karena saya yakin masih banyak orang yang berkehendak baik di negeri ini yang mau bekerja sama dalam menciptakan persatuan dan kerukunan.

Ya. Kita harus memiliki harapan dan optimisme akan terwujudnya kerukunan antarumat beragama di tanah air kita yang tercinta ini. Namun, harapan dan optimisme itu juga musti dibarengi dengan tindakan nyata.

Memajukan dialog merupakan tindakan nyata yang dapat kita lakukan untuk mewujudkan kerukunan antar umat beragama. Ada empat bentuk dialog yang dapat kita wujudkan: (1) dialog kehidupan, (2) dialog karya, (3) dialog pandangan teologis, (4) dialog mengenai pengalaman keagamaan.

Dialog kehidupan maksudnya mengajak setiap kita hidup dalam semangat keterbukaan dan bertetangga, saling membagi kegembiraan dan kedukaan, dan aneka pengalaman hidup lainnya. Dialog karya artinya kita mengungkapkan kerja sama konkret dalam rupa-rupa perjuangan demi pembangunan manusia dan pencapaian keadilan.

Sementara dialog pandangan teologis menjadi wilayah yang melibatkan para ahli dari masing-masing agama dalam usaha saling mendengarkan dan memperkaya nilai-nilai keagamaannya. Terakhir, dialog mengenai pengalaman keagamaan mengajak setiap pribadi untuk saling membagikan kedalaman pengalaman rohaninya.

Setiap agama mempunyai keunikan dan kekayaan tersendiri berkaitan dengan doa, kontemplasi dan aneka cara dalam mendekatkan diri kepada Allah. Kekayaan tersebut layak untuk dibagikan kepada saudarai-saudari dari agama lain.

Keempat bentuk dialog di atas tentulah tidak sebatas hanya diarahkan untuk saling memahami dan memperkaya. Lebih dari itu, kerukunan yang terjali lewat dialog akan menciptakan ekosistem yang kondusif. Dan, sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraan (14/8/2020), ekosistem nasional yang kondusif akan sangat membantu dalam menumbuhkan ekosistem nasional yang produktif dan inovatif.

Walnut. Sumber: dokumen pribadi
Walnut. Sumber: dokumen pribadi

Mari kita perhatikan sejenak gambar di atas. Seperti yang saya tulis di caption, itu adalah walnut. Walnut memiliki tekstur kulit yang lumayan keras. Seorang rekan pastor asal Belarusia suatu kali menunjukkan kepada saya bagaimana cara membukanya.

Dia mengambil dua buah biji walnut, lalu menempatkannya di atas telapak tangannya. Setelah itu, dengan sekuat tenaga dia mengatupkan kedua tangannya. Apa yang terjadi? Salah satu dari kacang walnut itu, kulitnya remuk, hancur berkeping-keping.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun