Sungguh memprihatinkan memang hanya demi menambah yang like atau subscriber menggunakan konten yang melecehkan martabat sesama manusia. Maksud saudara Edo Putra tentu sangat baik karena berniat memberi sedekah kepada sesama. Jika saja dia menggunakan cara yang lebih kreatif dan manusiawi tentu saja pujian akan didapatkan dan juga orang akan senang berkunjung ke channel Youtubenya. Namun begitulah jadinya ketika sudah termakan nafsu untuk menjadi tenar atau viral.
Takjub itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai: kagum; heran (akan kehebatan, keindahan, keelokan seseorang atau sesuatu). Rasanya agak sulit untuk menemukan di mana letak kehebatan atau keindahan dari aksi nge-prank Edo Putra yang bisa membuat kita takjub atau kagum kepadanya. Belum lagi bila kita melihat banyaknya hujatan dan kata-kata kasar dari para Netizen.
Tulisan ini berkisar pada soal ketakjuban dan filsafat. Maka dari itu, Â sebagai manusia selalulah berusaha untuk merasa takjub agar kita bisa melahirkan permenungan-permenungan filosofis yang indah dan mendalam, dan juga karya-karya indah lainnya sesuai dengan talenta yang telah Tuhan berikan kepada kita.
Dan sebagai manusia yang dianugerahi akal budi, kehendak bebas dan hati nurani, berusalah  menggunakan semuanya itu untuk berbuat kebaikan serta untuk memanusiakan manusia.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H