Mohon tunggu...
FRANCISKUS VIER
FRANCISKUS VIER Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya anak lelaki yang gemar semua yang bersangkutan dengan berolahraga,selain itu saya juga selalu penasaran dengan hal yang susah untuk di pahami

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pikir Ulang Pembangunan Ekonomi: Suara Rakyat yang Terabaikan

22 November 2023   13:05 Diperbarui: 22 November 2023   13:11 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sorotan pembangunan ekonomi, suara rakyat sering terabaikan. Meskipun angka-angka dan statistik ekonomi memberikan indikasi pertumbuhan, pertanyaannya adalah, apakah pertumbuhan tersebut benar-benar mencerminkan kesejahteraan rakyat? Sudah saatnya kita memikirkan ulang konsep pembangunan ekonomi agar lebih memperhatikan dan meresapi aspirasi serta kebutuhan rakyat.

Pentingnya Melibatkan Suara Rakyat

Pembangunan ekonomi yang sukses bukan hanya dilihat dari grafik pertumbuhan GDP atau investasi asing yang masuk. Suksesnya sebuah pembangunan dapat diukur dari seberapa banyak masyarakat merasakan manfaat langsungnya. Suara rakyat menjadi penentu utama apakah pembangunan yang dilakukan benar-benar mencapai tujuan pemberdayaan masyarakat.

Realitas Pengangguran yang Tak Tertampak Angka

Pengangguran sering diukur dengan angka, namun di balik setiap angka tersebut, terdapat cerita hidup orang-orang yang berjuang mencari pekerjaan yang layak. Pemikiran ulang tentang pembangunan ekonomi perlu mencakup strategi konkrit untuk mengatasi pengangguran, bukan sekadar angka yang muncul dalam laporan statistik. Pelatihan keterampilan, program rekrutmen lokal, dan dukungan untuk wirausaha kecil dan menengah harus menjadi fokus dalam merancang kebijakan.

Ketidaksetaraan yang Tidak Boleh Diabaikan

Pertumbuhan ekonomi yang tidak merata dapat menciptakan ketidaksetaraan yang signifikan. Terlalu sering, kekayaan terkonsentrasi di tangan sedikit orang, sementara mayoritas masyarakat terpinggirkan. Pemikiran ulang tentang pembangunan ekonomi harus mencakup langkah-langkah konkret untuk mengurangi kesenjangan antara kaya dan miskin. Pemberdayaan ekonomi harus dirancang agar setiap lapisan masyarakat merasakan manfaatnya.

Pendekatan "Bottom-Up" sebagai Solusi

Pendekatan "bottom-up" adalah kunci untuk melibatkan suara rakyat dalam proses pembangunan ekonomi. Ini melibatkan partisipasi langsung dari masyarakat dalam merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan. Program partisipatif seperti perencanaan pembangunan lokal, dialog masyarakat, dan forum terbuka dapat memberikan wadah bagi rakyat untuk menyampaikan aspirasi dan kebutuhan mereka.

Tanggapan terhadap Pertentangan

Pemikiran ulang tentang pembangunan ekonomi tidak akan terlepas dari pertentangan. Beberapa mungkin merasa bahwa fokus pada suara rakyat dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Namun, studi menunjukkan bahwa melibatkan masyarakat dalam pembangunan justru dapat meningkatkan keberlanjutan dan stabilitas jangka panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun