Dan setelah harap-harap cemas menanti pengumuman hasil lomba. Saya kemudian mendapati tulisan saya terpilih sebagai salah satu dari 95 surat terbaik untuk Paus. Tulisan saya memang tidak menempati posisi juara 1, 2, atau 3, tapi saya merasa bersyukur dan bahagia karena dengan terpilihnya tulisan saya di antara 95 surat terbaik, tulisan saya akan disampaikan kepada Bapa Paus.
Dari segi tulis menulis, saya juga merasa sangat senang dan bangga karena juri lomba ini adalah Romo GP Sindhunata, SJ yang merupakan salah satu penulis favorit saya dan Ayu Utami. Wuiihh.. rasanya happy banget!! Sembilan puluh lima tulisan terbaik ini merupakan hasil seleksi dewan juri dari sekitar 500-an tulisan yang masuk ke meja panitia.
Tulisan-tulisan ini kemudian diterbitkan dalam bentuk buku bunga rampai dengan judul Whispers of Hope, dan sudah dipersembahkan kepada Bapa Suci Fransiskus pada tanggal 4 September 2024 yang lalu dalam salah satu agenda pertemuan beliau selama di Jakarta, yakni pertemuan beliau dengan para anggota Serikat Yesus di Kedutaan Besar Vatikan. Buku ini sekarang juga sudah diterbitkan untuk umum.
Harapan saya terkabulkan, tulisan saya sampai di tangan Paus Fransiskus. Saya berharap Bapa Suci berkenan membacanya nanti.
Hal lain yang saya dapatkan dari pengalaman ini adalah saya bisa mengasah kemampuan menulis saya melalui lomba ini, dan dengan apresiasi yang saya dapatkan dari dewan juri, saya mendapatkan kepercayaan diri yang lebih dalam hal menulis.
Kita bisa terus menerus mengasah kemampuan menulis dengan banyak cara. Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa ide apa pun bisa kita gunakan sebagai sumber atau inspirasi tulisan kita. Dan dengan  kreativitas, kita bisa berimprovisasi membuat berbagai bentuk tulisan yang menarik.
Penulis:Â
Francisca S
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H