Mohon tunggu...
Francisca S
Francisca S Mohon Tunggu... Guru - Amicus Plato, sed magis amica veritas

Pengajar bahasa, Penulis novel: Bisikan Angin Kota Kecil (One Peach Media, 2021)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Penggalan Cerita Tentangmu (1)

29 September 2023   22:45 Diperbarui: 29 September 2023   23:14 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Unsplash.com/Hannah Olinger

Ini adalah cerita tentangmu. Dirimu yang sudah sekian lama tak kujumpai. Dirimu yang tak pernah bicara lagi denganku.

Untuk apa aku bercerita tentangmu? Itu sudah lama berlalu. Entahlah, aku tak tahu apa alasan sebenarnya hingga aku mulai merangkai kata-kata ini. Aku hanya berpikir, mungkin ini kulakukan agar dirimu tak pernah benar-benar hilang.. 

Aku masih ingat saat pertama kali kita bertemu. Hari itu adalah hari Sabtu malam. Aku juga masih ingat waktunya, kira-kira jam sembilan malam. Ya.. malam Minggu. Biasanya kebanyakan orang seperti kita akan berada di luar rumah pada jam-jam seperti ini. Menghabiskan waktu akhir pekannya untuk bersenang-senang bersama dengan teman-teman atau hanya berduaan dengan sang kekasih hati, tapi kita malah bertemu untuk suatu hal yang bisa dikatakan lumayan serius, paling tidak bukan hanya untuk main-main. Sebuah pekerjaan untukku.

Sebelumnya dirimu mengatakan ingin bertemu denganku lebih dahulu agar kita bisa mengenal satu sama lain sebelum memulai kerja sama ini.

Kita tak bertemu secara fisik. Tentu saja, karena kita berada di dua tempat berbeda yang terpisah oleh jarak ribuan mil jauhnya. Teknologilah yang membantu kita untuk dapat bertemu saat itu. Inilah yang kusukai dari teknologi, mampu menembus batas ruang dan waktu.

Pertama kali melihatmu, dirimu biasa saja. Kamu menyapaku, memperkenalkan diri, lalu bicara dengan cukup santai. Kamu juga cukup ramah.

Aliran bicara kita sangat lancar, tak ada kata tersendat, tak ada jeda. 

Baca juga: Waktu Kita

Aku masih ingat, di sela-sela pembicaraan kita waktu itu dirimu sempat memujiku dalam hal kecakapan menggunakan bahasa ibumu.  Ya, memang sepanjang pertemuan itu kita hanya bicara menggunakan bahasa ibumu, selain saat aku memintamu untuk memperkenalkan diri dalam bahasa ibuku. Dan itu hanya beberapa potong kalimat saja. Aku memang cukup sering berlatih menggunakan bahasa ibumu. Jadi, bicaraku lancar-lancar saja saat bertemu denganmu.

Baca juga: Bunga di Tangan Mae

Aku memperhatikan dirimu sangat menikmati bincang-bincang kita yang semakin lama semakin terasa nyaman.

Dirimu seperti sedang bernostalgia dengan kenanganmu saat berada di Indonesia sebelumnya. Tentang tempat di mana dirimu pernah tinggal, apa yang dirimu lakukan di waktu senggang, makanan Indonesia kesukaanmu, tempat-tempat di mana kamu sering nongkrong. Terpancar rasa antusias di raut wajahmu kala berbicara tentang itu semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun