Si bocah laki-laki itu pun semakin heboh, dia tidak mau lagi duduk supaya bisa terus melongokkan kepalanya melihat ke luar jendela bus sambil berteriak ke ibunya "Mamma guarda, guarda!" (Ibu, lihat, lihat!) sambil menunjuk-nunjuk ke arah mobil-mobil Ferrari yang melintas.
Dan akhirnya bus pun tiba di lapangan parkir tepat di depan museum yang terletak di via Alfredo Dino Ferrari, 43, Maranello.
Meskipun ada banyak pengunjung pada sore hari itu, tapi suasana tenang melingkupi area di sekitarnya. Â Beberapa mobil sport Ferrari berwarna merah dan kuning terlihat bersliweran perlahan, berputar-putar di jalan di sekitar tempat parkir, sebelum saya melangkah masuk ke dalam museum.
Oh ya, Ferrari mempunyai 2 museum. Selain di Maranello, terdapat satu museum lain yang berada di Modena. Museum ini khusus didekasikan untuk sang pendiri, Enzo Ferrari.
Bangunan museum ini mempunyai dua lantai. Di sini kami diberi kebebasan untuk berkeliling museum tanpa harus didampingi oleh pemandu. Berbagai jenis objek dipajang di lantai pertama  yang dapat memuaskan mata  dan rasa ingin tahu dari para penggemarnya. Â
Deretan trofi yang berjejer, beberapa mesin mobil, dan poster besar para pembalap yang pernah berada dalam tim F1-nya seperti Michael Schumacher, Rubens Barrichello, Gilles Villeneuve, hingga sebuah pitwall Scuderia Ferrari. Â
Di salah satu bagian dinding juga terdapat poster besar Pak Enzo Ferrari dan sebuah surat dengan tulisan tangannya kepada Juan Manuel Fangio (pembalap mobil asal Argentina)
Namun, yang paling banyak menyedot perhatian dan menjadi pusat kerumunan pengunjung adalah mobil balap F1 yang menjadi tumpangan sang legenda hidup, Michael Schumacher. Pengunjung terus bergantian untuk bisa mendapatkan foto terbaiknya di sini.
Lantai kedua lebih diisi dengan koleksi mobil berbagai tipe atau model yang dipajang berjajar. Dari tipe mobil-mobil itu pengunjung dapat melihat perkembangan produk dari era ke era. Mobil-mobil yang menjadi tonggak sejarah serta pencapaiannya yang dimulai sejak tahun 1947. Â