Ada empat orang chef di dapur resto ini dengan seorang chef kepala, dan seorang chef senior yang mereka panggil dengan sebutan 'maestro'.Â
Seringkali untuk memutuskan pemilihan bahan-bahan utama masakan mereka bertanya atau meminta pendapat lebih dahulu kepada si maestro ini.Â
Selain itu masih ada empat orang asisten chef yang membantu memasak, menyiapkan bahan dan peralatan, dan membuat pasta segar.Â
Namun untuk program kursus memasak saya, hanya ada satu chef yang ditunjuk untuk mengajar saya. Meskipun di luar itu, saya juga boleh menimba ilmu dengan bertanya kepada chef-chef yang lain bila perlu.
Ada beberapa peraturan bagi orang yang sedang bekerja di dapur restoran ini, yaitu harus mengenakan baju kaus berwarna putih dan sepatu beralas karet.Â
Hal ini menjadi sedikit masalah pada hari pertama saya magang, karena sebelumnya saya tidak mengetahuinya akibat kurangnya informasi yang diberikan.Â
Saya datang ke restoran dengan menggunakan baju kaus yang tidak berwarna putih. Jadi, karena ini adalah peraturan, maka saya harus mengganti baju kaus saya dan menggunakan baju kaus putih cadangan milik salah satu asisten chef yang dipinjamkan kepada saya, yang ukurannya jauh lebih besar dari ukuran baju saya.Â
Jadi lah, hari pertama magang itu saya menggunakan baju kaus yang sangat kebesaran. Selain itu, mereka juga memberikan celemek dan topi kertas berwarna putih yang bentuknya seperti peci yang harus digunakan juga selama di dapur.
Apa saja yang dipelajari?
Sama seperti kategori makanan yang ada di dalam menu restoran Italia yang terdiri dari makanan pembuka  hingga makanan penutup.Â
Di dalam kursus ini semuanya dipelajari dan langsung dipraktikkan. Mulai dari membuat beberapa antipasti (makanan pembuka).Â