Mohon tunggu...
Francisca S
Francisca S Mohon Tunggu... Guru - Amicus Plato, sed magis amica veritas

Pengajar bahasa, Penulis novel: Bisikan Angin Kota Kecil (One Peach Media, 2021)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Bisikan Angin Kota Kecil (3)

29 Juli 2020   17:35 Diperbarui: 29 Juli 2020   17:37 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Blam..!!" kudengar suara pintu apartemen yang menutup kembali dengan keras sesaat setelah Mauro keluar.

Tak berlama-lama, aku segera menggunakan waktu yang ada ini untuk mandi menyegarkan tubuhku dan kemudian beristirahat di dalam kamar. Sudah berhari-hari dalam minggu ini aku tidak memiliki waktu yang cukup  untuk  beristirahat dengan baik. Ujian-ujian akhir yang menegangkan, kesibukan mengemas barang dan membereskan apartemen, ditambah dengan acara-acara pesta perpisahan dengan teman-teman, semuanya begitu menyita waktuku, menguras energiku.

***______

 8Teman senegara/sebangsa

 9Sampai nanti malam!

Badanku sudah terasa lebih segar malam ini setelah beristirahat. Mauro sudah kembali ke apartemen dan mengajakku untuk segera makan malam.

Di ruang makan, kulihat makanan sudah siap semua tersedia di atas meja, dan di dekatnya tampak seorang pria yang sedang berdiri menanti kami.

"Sono Daniel,"10) kata pria tersebut sambil mengulurkan tangannya dan tersenyum hangat kepadaku  sesaat  setelah  Mauro  memperkenalkan  diri kami  satu  sama  lain.  Seorang pria berbadan tinggi langsing, berkulit putih pucat dengan bola mata kebiruan.  Aku yang sudah lebih dulu menyebutkan namaku, mengangguk kecil dan balas tersenyum kepadanya. Kulihat dia akan bicara lebih lanjut denganku, tapi belum lagi sempat dia melakukannya, tiba-tiba Mauro memotong dengan cepat, "Ayo kita makan sekarang!" katanya.  "Kita bisa mengobrol sembari makan! Aku sudah lapar sekali," lanjutnya masih dengan nada yang cepat.

Daniel tampak agak terkejut, tapi kemudian dia menjawab sambil tertawa, "Va bene, va bene.. Allora mangiamo!"11) katanya. Kami pun segera mengambil tempat di sekeliling meja menuruti kemauan Mauro yang sudah kelaparan. 

Ada beberapa jenis masakan di atas meja yang tampak menggugah selera dan memiliki tatanan yang menarik.

 "Buon  appetito!"12) kata Mauro, sebelum kami mulai menyantap makanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun