Mohon tunggu...
Merista .K
Merista .K Mohon Tunggu... -

Sedang menerapkan prinsip menghindari kebiasaan yang buruk yang bisa mematikan kebiasaan yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Lovely Man (2011)

21 Maret 2014   22:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:39 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

LOVELY MAN
Director Teddy Soeriaatmadja
Screenwriter Teddy Soeriaatmadja
Cast Donny Damara, Raihaanun

[caption id="attachment_327715" align="alignnone" width="540" caption="Lovely Man ( sumber: merdeka.com )"][/caption]

" HEH !! apa lu liat liat ? kayak kagak pernah liat banci aje !!"

Seru Ipuy kepada bapak penjaga warung yang tertegun melihatnya sedang duduk bersama seorang remaja berjilbab dan berwajah polos.

Sebelumnya, Cahaya ( Raihannun ) sama sekali tidak pernah menyangka, pertemuan pertama dengan ayahnya setelah 15 tahun ditinggal pergi akan berlangsung di pinggir jalan, tempat sang ayah sedang "bekerja" bersama teman temannya, dan juga, sosok ayah dalam pikirannya sangat jauh berbeda dengan laki laki yang berdiri di depannya tersebut. Walau dilarang sang ibu mencari ayahnya, Cahaya tetap nekad mendatangi Jakarta untuk mencari sang ayah. Menggeluti profesi waria adalah pilihan Ipuy, ia tidak menyesal atau malu atau bahkan merasa terpaksa. Ipuy menganggap setiap orang memiliki jalan hidup masing masing, dan jalan hidupnya adalah seperti ini. Seperti hujan yang turun ke bumi, alih alih menghindar, Ipuy menghadapi nya dan menikmatinya.

Bagi baik Cahaya dan Ipuy, saling bertemu dengan kondisi seperti itu adalah sangat mengejutkan.  Awalnya terlihat sepertinya  dunia mereka begitu jauh sehingga sama sekali tidak ada cara untuk mereka mulai memperbaiki hubungan ayah anak tersebut, dan saat itulah inti drama ini berdatangan dengan sendirinya. Sebagai pasangan yang dipaksa untuk menghabiskan waktu bersama sama, mereka secara perlahan mulai mendapati sebuah persepsi yang mendalam akan kehidupan masing masing. Dengan setting malam yang terlihat cerah, ayah anak yang sama sekali asing ini belajar untuk membuka diri dan jujur satu sama lain, melawan segala rintangan yang ada, mereka belajar untuk saling memahami.

[caption id="attachment_327717" align="alignnone" width="483" caption="Donny Damara sebagai Ipuy ( sumber : danieldokter.wordpress.com )"]

13953920491121783804
13953920491121783804
[/caption]

Scene saat Ipuy yang terlihat ngeri dan terkejut mengetahui gadis polos didepannya adalah anaknya, disinilah semuanya mulai menarik. Soeriaatmadja mulai bermain dengan ekspektasi kita dan persepsi akan Cahaya dan Ipuy dan secara sistematis pula membongkar persepsi persepsi awal tersebut.
Keduanya ada pada sudut untuk belajar yang curam dan penuh dengan prasangka awal ( kebanyakan Ipuy ). Dan ketika malam semakin larut dan kabur, kebenaran pun terkubur dan perasaan tidak aman semakin tumbuh dan muncul di permukaan.

Ini bukanlah narasi dari sebuah imajinasi, seperti Shakespeare, tema tidak selalu harus baru untuk bisa berjalan dan bergabung ke dalam cerita. Dengan karakter yang tidak terlalu mencolok, Raihaanun sangat baik berpasangan dengan Donny Damara, sebagai ayah dan anak. Dan ini semua berjalan dengan dua arah : Cahaya yang juga memiliki pergumulannya sendiri, dan Ipuy yang bergulat dengan dirinya sendiri mengenai asingnya perasaan keduanya, terutama saat Ipuy mendengar Cahaya menceritakan hidupnya.

Dan diatas segalanya, ini adalah performance terbaiknya nya Donny Damara. Dengan dagunya yang persegi, alis matanya yang tebal, tak lupa otot lengannya yang sangat menonjol, Donny sangat memperhatikan detail kecilnya sebagai Ipuy, seperti memainkan bulu matanya, membenarkan wig nya, dan sesekali memperhatikan kuku tangannya. Belum lagi kosakata dan gaya bicara sebagai Ipuy yang benar benar terasa nyata. Ipuy menggunakan kata katanya yang tajam sebagai senjata dan untuk menenangkan dirinya sendiri dalam menghadapi  publik luas yang selama ini sudah memiliki penilaian ( yang tidak menyenangkan ) sendiri terhadap transgender.
Lovely Man, in a word, Lovely

****
Lovely Man ( 2011 )
A Film by Teddy Soeriaatmadja

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun